Friday, February 4, 2022

Bolehkah memindahkan tulang belulang leluhur?

 

Bolehkah memindahkan tulang belulang leluhur?

Kejadian 50:24-25

By: Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

Dikalangan masyarakat Batak (Toba, Karo,dll) ada suatu kegiatan adat yang disebut Mangokal Holi (Toba)  atau Ngampeken Tulan-tulan (Karo). Kegiatan ini jauh dilakukan sebelum masyarakat Batak mengenal agama. Ini merupakan warisan dari leluhur secara turun-temurun. Bagaimanakah pemahaman orang dengan kegiatan ini setelah masuknya pengaruh Kekristenan? Tanpa menyebut nama gereja,  bahwa ada sebagian gereja benar-benar menolak dan sama sekali tidak menerima kegiatan ini. Tetapi sebagian yang lain tetap menerima bahkan sama sekali tidak mempermasalahkan kegiatan ini. Dalam situasi ini maka sebagai orang percaya kita harus menyikapi hal ini dengan bijak. Sehingga kita tidak terkesan eksklusif dengan benar-benar menolak tetapi juga tidak serta merta menyetujui semua ritual yang dilakukan dalam kegiatan ini.

 

Orang yang menyetujui kegiatan ini mendasarkan ayat Alkitab dalam Kejadian 50:24-25 dimana pada masa tuanya Yusuf berpesan kepada keturunannya agar kelak ketika meninggalkan Mesir jangan lupa membawa tulang-belulangnya ke Tanah perjanjian. Sehingga ini menjadi dasar yang kuat bagi mereka untuk melakukannya tanpa memperhatikan alasan-alasan mengapa itu dilakukan. Dikalangan masyarakat batak kegiatan ini sering sekali membawa dampak negatif. Misalnya: menghabiskan dana yang besar (puluhan bahkan ratusan juta) dan dalam kegiatan ini sering sekali terjadi sinkretisme (percampuran keyakinan). Dimana orang-orang Kristen yang terlibat di dalam kegiatan ini akan ikut-ikutan melakukan ritual berkaitan dengan arwah (roh) dari leluhur yang tulang-belualngnya di gali tersebut. Jadi, jika kegiatan ini dilakukan dengan mengorbankan dana besar dan pergeseran iman kita maka tentu ini perlu dihindari.

 

Apakah maksud pesan Yusuf pada keturunannya? Bahwa Mesir bukanlah tanah mereka. Sehingga sangat wajar jika ia berpesan agar tulang-tulangnya di bawa saat pulang ke tanah Kanaan. Iman Yusuf yang bertahan adalah dalam janji Allah bahwa Kanaan akan menjadi tanah air umatnya (Kej 13:12-15; 26:3; 28:13). Oleh karena itu ia meminta agar tulang-tulangnya dibawa ke tanah yang dijanjikan itu. Empat ratus tahun kemudian, ketika orang Israel meninggalkan Mesir untuk pergi ke Kanaan mereka membawa tulang-tulang Yusuf (Kel 13:19Yos 24:32; bd. Ibr 11:22). Demikian pula, semua orang percaya tahu bahwa masa depan mereka tidak terdapat di dunia ini, tetapi di tempat yang lain, tanah air sorgawi, di mana mereka akan tinggal selama-lamanya dengan Allah dan menikmati kehadiran dan berkat-berkat-Nya untuk selama-lamanya (Ibr 11:8-16Wahy 21:1-4). Mungkin alasan lain dari Yusuf adalah bahwa suatu ketika nanti keturunannya yang mau mengenang dia melalui ziarah maka keturunannya tidak jauh-jauh pergi ke Mesir.

 

Sekarang muncullah suatu pertanyaan. Apakah yang menjadi alasan orang batak melakukan kegiatan ini? Bahwa tanah perjanjian kita adalah di Sorga. Jika saat seorang meninggal di dalam Tuhan dan dikuburkan dengan liturgi Kristen apa pentingnya lagi memindahkan tulang-belulang itu ke tugu. Terlebih jika jarak antara kuburan dengan tugu tidaklah jauh. Akan bisa diterima akal jika memang tulangnya di bawa dari satu kota ke kota lain dengan alasan agar dekat untuk berziarah.

Jadi ini bukanlah berbicara boleh atau tidak boleh dilakukan. Tetapi lebih kepada apa manfaat dan tujuan kegiatan ini dilakukan. Andaikata pun ini dilakukan maka perlu diperhatikan 2 hal yaitu:

1.      Pastikan kegiatan adat ini tidak mengeluarkan dana yang besar hanya sekedar menunjukkan bahwa kami keluarga yang mampu. Agar orang lain tahu bahwa kita hebat. Jika Tuhan menitipkan harta kekayaan maka kelolalah dengan baik. Masih banyak hal yang jauh lebih penting dan bermakna yang bisa di kerjakan melaui harta yang kita miliki. Misalnya menolong keluarga kita yang kurang mampu bahkan lebih dari itu untuk mengembangkan misi Tuhan melalui gereja.

2.      Pastikan dalam kegiatan ini tidak terjadi sinkretisme atau kegiatan okultisme yang bisa mengikis iman percaya kita kepada Tuhan.

No comments:

Post a Comment