Sunday, September 18, 2022

Rahasia Hidup Bahagia

 

Thema            : Rahasia Hidup Bahagia

Nats                : Yeremia 9:23-26

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

A.      PENDAHULUAN

Semua orang yang hidup pasti ingin bahagia. Orang menempuh pendidikan tinggi karena ingin bahagia. Orang bekerja keras karena ingin bahagia. Orang mengumpukan harta karena ingin bahagia. Apakah pendidikan, kerja keras, memiliki harta membuat manusia sungguh-sungguh bahagia? Amos berkata “Rasa tenteram yang palsu” (Amos 6). Bahwa pendidikan, kerja keras, harta, dll., adalah pendukung kebahagiaan, tetapi bukan sumber kebahagiaan. Ingin memiliki kebahagian yang sejati? Mari belajar rahasianya.

B.      ISI

1.      Standar bahagia menurut dunia.

a.       Karena memiliki kebijaksanaan atau kepintaran (ay. 23)

Melalui kebijaksanaan dan kepintaran maka seseorang bisa memiliki segalanya. Maka semua orang berusaha untuk menempuh pendidikan yang tinggi. Seorang orang tua akan berjuang keras agar anaknya bisa memiliki pendidikan yang tinggi tetapi  mengabaikan perkara rohani.

b.      Karena memiliki kekuatan (ay. 23)

Banyak orang merasa bahwa kekuatannyalah yang akan mengantarkan dia pada suatu masa depan sehingga perkara rohani sering diabaikan. Mengandalkan relasi saat ingin mendapat pekerjaan, mengandalkan uang saat menginginkan sesuatu adalah cara dunia kebahagiaan.

c.       Karena memiliki kekayaan (ay. 23)

Hepeng mangatur nagaraon”. Pepatah ini adalah sebuah ungkapan bahwa jika ingin bahagia milikilah kekayaan sebanyak-banyaknya. Dengan kekayaan maka semua bisa dibeli.

2.      Apakah kebijaksanaan (kepintaran), kekuatan dan kekayaan memberi kebahagian?

a.       Jika kebijaksanaan (kepintaran) sebagai sumber kebahagiaan maka orang Majus takkan datang ke Betlehem mencari Tuhan. Mereka ahli (Profesor) perbintangan tapi merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Mereka butuh Tuhan sebagai sumber kebahagiaan.

b.      Jika kekuatan bisa memberi kebahagiaan maka Saulus tidak akan pernah menjadi Paulus. Saulus memiliki segalanya tetapi ia berkata semua kuanggap sampah karena pengenalan akan Kristus (Fil. 3:8).

c.       Jika kekayaan memberi kebahagiaan maka Zakheus takkan pernah memanjat pohon ara untuk melihat Yesus (Luk. 19:5). Memiliki harta kekayaan dari pekerjaannya sebagai kepala pemungut cukai tak membuat ia bahagia (Luk. 19:5). Zakheus ingin agar Yesus hadir di rumahnya bahkan dalam hidupnya.

3.      Apakah rahasia hidup bahagia?

a.       Saat kita memahami Allah.

Yusuf tak pernah kecewa saat saudara-saudaranya membencinya. Dia tak marah saat dijual oleh saudaranya kepada saudagar yang akan menuju Mesir. Ia tak kecewa saat difitnah isteri Potifar sehingga masuk penjara. Sebab ia memahami bahwa semua itu proses yang sedang dikerjakan Allah untuk mengantarkan dia kepada satu masa depan yang baik. Bahwa kejahatan yang dirancang manusia bisa Tuhan ubahkan menjadi kebaikan bagi dia (Kej. 50:20). Sehingga terbuktilah yang dikatakan Paulus dalam Rm. 8:28.

b.      Saat kita mengenal Allah.

Paulus tetap bersukacita walau harus masuk penjara (Fil. 1:13). Ia tetap kuat walau ada penyakit yang tak kunjung sembuh (2 Kor. 12:17). Ia tetap semangat walau hidup dalam kekurangan/kelaparan (Fil. 4:12). Karena ia selalu belajar mengenal Allah (Fi. 3:10). Dan orang yang sungguh mengenal Allah takkan dihukum oleh Allah tetapi beroleh hidup yang kekal (Ay. 25)

C.      PENUTUP

Bahagia adalah tujuan hidup setiap manusia, tapi banyak yang salah jalan sehingga tak sampai tujuan. Banyak faktor yang mempengaruhi kebahagian tapi hanya satu sumber kebahagiaan. Tuhan ingin kita hidup dalam kelimpahan baik jasmani terlebih rohani. Jangan takut pada kesulitan dan penderitaan yang Tuhan izinkan sebab itu adalah ujian iman. Tetapi takut dan hindarilah rasa bahagia tanpa Tuhan sebab itu penderitaan yang sesungguhnya. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

1 comment:

  1. Jangan lupa bahagia. Bersama Yesus kita akan beroleh bahagia saat di dunia juga saat pulang ke surga.

    ReplyDelete