Thema : Pemeliharaan Tuhan
Nats : Kej. 6:9-22
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Jika semua orang ke kiri,
beranikah kita sendirian ke kanan? Jika semua orang ke utara, beranikah kita
sendirian ke selatan? Jangan penah takut untuk sendiri jika bersama Tuhan.
Dunia memang seolah menawarkan banyak kebahagian, tetapi yang pasti hanyalah
pemeliharaan Tuhan membuat kita aman. Jangan pernah takut dengan situasi sulit.
Disaat situasi sulit dan terjepit
sesungguhnya disanalah Tuhan akan perlihatkan perkara yang ajaib. Namun,
ketidaksabaran dalam menanti cara kerja Tuhan sering sekali menjadi halangan
seseorang menerima berkat yang seharusnya menjadi bagiannya. Matius berkata:
Jika burung di udara yang tak bernilai pun Tuhan pelihara, jika bunga bakung di
ladang yang hari ini ada dan besok sudah tiada pun Tuhan dandani, tidakkah Ia
lebih lagi memelihara hidupmu, hai kamu yang kurang percaya? Pemeliharaan Tuhan
adalah suatu kepastian, walaupun caranya sering tidak terjangkau oleh akal kita.
Bagaimanakah agar kita melihat pemeliharaan Tuhan nyata dalam hidup kita? Mari
belajar dari Nuh.
B.
ISI
1.
Nuh dan masalahnya
a.
Nuh hidup
dizaman yang rusak (ay. 11-12).
Bukan perkara mudah untuk hidup
benar ditengah-tengah ratusan, ribuan atau jutaan orang yang hidup dengan gaya
dunia. Nuh dan keluarganya hidup benar (ay. 10) sementara orang-orang
disekelilingnya hidup sesuka hati dan tidak peduli dengan Tuhan.
b.
Nuh harus
menentang logika dunia (ay. 14)
Tidak mudah bagi Nuh untuk
membuat sebuah bahtera (perahu) di daerah pegunungan. Jika Nuh membuat bahtera
di pinggir pantai adalah sesuatu yang normal, tetapi saat ia membuah bahtera di
sekitar pegunungan Ararat maka itu dianggap melawan logika manusia. Sehingga
Nuh harus siap menerima perkataan orang-orang disekitarnya. Mungkin ada yang
berkata: Sepertinya Nuh sudah gila. Yang lain berkata: Lihat itu Nuh, semakin
berTuhan semakin gila. Nuh harus sabar menghadapi segala hinaan dan cercaan.
2.
Pemeliharaan
Tuhan dalam hidup Nuh.
Tuhan hadir memelihara Nuh dan
keluarganya dalam situasi yang tidak normal. Saat semua orang berjalan ke kiri,
Nuh berani memilih ke kanan dan disanalah nyata pemeliharaan Tuhan. Firman Tuhan
berkata bahwa “pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang
tidak melampaui kekuatan kita (1 Kor. 10:13). Bagaimanakah pemeliharaan Tuhan
bagi Nuh:
a.
Pemeliharaan
secara jasmani
·
Tuhan
memelihara hidup Nuh dan keluarganya (ay. 19). Sementara orang sezamannya
binasa (7:21). Artinya nyawa Nuh dan keluarganya dipelihara oleh Tuhan.
·
Tuhan mencukupkan
kebutuhan Nuh dan keluarganya (ay. 21). Selama empat puluh hari Nuh berada
dalam bahtera Tuhan tidak membiarkan mereka kelaparan.
·
Tuhan
memberkati anak cucu/keturunan Nuh (9:1). Setelah air bah surut Tuhan terus
memelihara Nuh bahkan sampai anak cucunya. Daud berkata: “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi aku tidak
pernah melihat orang benar ditinggalkan, ataupun keturunannya meminta-minta roti” (Maz. 37:25)
b.
Pemeliharaan
secara rohani.
Tuhan memberikan keselamatan
(kasih karunia) bagi Nuh. “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata
TUHAN (ay. 8).
3.
Rahasia
pemeliharaan Tuhan atas Nuh.
Tuhan memelihara Nuh bukan
semata-mata karena kuasaNya, tetapi juga karena sikap hidup Nuh yaitu:
a.
Hidup benar
dihadapan Tuhan (ay. 9, 7:1). Nuh dan keluarganya benar dihadapan Tuhan bukan
karena mereka tidak pernah berbuat dosa tetapi selalu berusaha hidup berkenan
kepada Allah.
b.
Hidup
bergaul dengan Tuhan (ay. 9). Mengapa Nuh bisa hidup benar dan tidak bercela?
Karena ia bergaul dengan Allah. Paulus berkata : Pergaulan yang buruk merusakkan
kebiasaan yang baik (1 Kor. 15:33).
c.
Taat
perintah Tuhan (ay. 22). “Lalu Nuh melakukan semuanya itu;
tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya”.
C.
PENUTUP
Tuhan yang memelihara hidup Nuh
adalah Tuhan yang kita sembah hari ini. Jika di masa lalu Ia memelihara Nuh
maka hari ini Ia juga akan memelihara hidup kita. Pastikan hidup kita benar
sebagaiman Nuh hidup pada zamannya. Jangan pernah takut sendiri jika Tuhan
bersamamu tapi sadarilah saat kamu merasa nyaman bersama banyak orang, tetapi
disana tidak ada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
No comments:
Post a Comment