Thema :
Iman Yang Taat
Nats :
Kej. 12:1-9
Oleh :
Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Ketika
semua situasi dalam keadaan normal (tidak ada masalah) maka mudah bagi
seseorang untuk menyatakan iman percayanya kepada Tuhan. Tetapi ketika situasi
tidak menentu atau bahkan cenderung ke arah yang yang sulit (krisis), maka rasa
khawatir, cemas dan takut sering sekali melampaui mengalahkan keimanan
seseorang. Apakah orang yang merasa khawatir, cemas dan takut tersebut bukan
orang beriman/percaya? Ada kemungkinan memang ia sebenarnya belum mengakui
(menerima) kedaulatan Allah dalam hidupnya. Dengan kata lain memang ia belum
menerima keselamatan itu sendiri. Tetapi pada banyak kejadian sesungguhnya
bukan karena ia belum percaya, tetapi kurang di dalam penyerahan hidup kepada
Tuhan. Dengan kata lain ia sudah percaya namun sering sekali lebih mengandalkan
pikiran dan kekuatannya dalam menghadapi segala sesuatu. Iman yang sejati
adalah iman yang menuntun orang pada suatu ketaatan akan kebenaran. Bahwa orang
yang beriman akan terlihat dari apa yang ia perbuat, sebab iman tanpa perbuatan
pada hakekatnya adalah mati (Yak. 2:26)
B.
ISI
1.
Arti Iman Yang Taat.
a.
Iman yang taat adalah iman yang diawali dengan pendengaran
akan firman Tuhan (ay. 1).
Saat seseorang mendengar firman Tuhan
dengan sungguh-sungguh, maka akan timbul iman di dalam hatinya. Rasul Paulus berkata : Iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Rm. 10:17). Bahwa
tanpa mendengar Firman Allah, maka seseorang takkan memiliki iman.
b.
Iman yang taat adalah iman yang di akhiri dengan sebuah
tindakan (ay. 4)
“Lalu pergilah Abraham seperti yang
difirmankan Tuhan kepadanya”. “Lalu
Nuh melakukan semuanya itu, tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya”
(Kej. 6:22). Simon berkata: Guru, telah sepanjang malam kami telah menjala ikan
tetapi tidak mendapat apa-apa, tetapi karena engkau yang menyuruhnya, aku akan
menebarkan jala juga (Luk. 5:5).
2.
Cara hidup orang dengan iman yang taat
Setiap
orang memiliki cara untuk menjalani hidupnya. Seseorang berkata: “Aku sudah mengikut Tuhan dengan baik, tapi
hidupku seperti ini saja sementara banyak orang yang tidak mengikut Tuhan
tetapi ia bisa sukses”. Pertanyaannya: Apakah anda telah maksimal dalam
melakukan sesuatu? Jangan-jangan orang yang anda bilang tidak mengikut Tuhan
itu lebih disiplin, rajin, dan pekerja keras dari anda. Dia punya cara dalam
hidupnya, jika dia tanpa Tuhan bisa sukses maka seharusnya anda lebih dari itu. Bagaimana cara hidup
orang dengan iman yang taat?
a.
Taat dengan pimpinaan Tuhan (ay. 4). Orang taat tidak banyak
komentar tetapi banyak bertindak. Tuhan berfirman kepada Abraham dan juga
kepada Yunus, Abraham taat tapi Yunus lari dari perintah (Yun. 1:1-3)
b.
Selalu hidup dalam hadirat Tuhan (ay.7- 8).
Abraham
selalu mendirikan mezbah bagi Tuhan di mana pun ia berkemah (tinggal), di
mezbah itu ia selalu berseru memanggil nama Tuhan.
c.
Percaya tanpa syarat (15:6).
Seseorang berkata: Tuhan aku percaya janjiMu tapi…….... Aku yakin
pertolonganMu Tuhan tapi……… Jika aku sembuh maka aku akan setia kepadaMu. Seharusnya
seorang percaya berkata: Tuhan aku percaya janjiMu walaupun secara manusia itu
mustahil terjadi.
d.
Tenang (22:3). Abraham tahu bahwa Ishak adalah milik Tuhan,
jadi baik hidup dan matinya juga adalah milik Tuhan sehingga ia tenang (bisa
tidur), walaupun keesokan harinya Ishak akan jadi korban bakaran untuk Tuhan.
e.
Bersikap tegas (13:8). Abraham tidak ingin ada masalah
antara dirinya dengan Lot, sehingga ia memberi pilihan kepada Lot untuk memilih
tanah yang ingin ia tempati.
3.
Hasil bagi orang dengan iman yang taat.
a.
Menerima berkat Tuhan (12:2a,b). Menjadi bangsa yang besar
(memilki banyak keturunan), nama Abraham mashyur sampai hari ini bahkan
selamanya (Yahudi, Kristen dan Islam sangat menghormati walaupun dengan cara
pandang berbeda) dan memiliki banyak harta (13:6). Dan yang terutama beroleh
berkat sorgawi (Luk. 16:22).
b.
Menjadi berkat atas dunia (12:2c, 22:18). Oleh iman Abraham bangsa
Israel diberkati (diberikan negeri yang kaya madu dan susu (Yos. 5:6) walaupun
ia sendiri tidak menikmatinya. Bahkan lebih dari pada itu, iman Abraham menjadi
berkat secara rohani bagi seluruh dunia lewat kelahiran Kristus (Mat. 1:1).
C.
KESIMPULAN
Iman
yang taat bukanlah ungkapan semata tetapi suatu proses perjalanan yang panjang
dan berliku. Dibutuhkan suatu sikap yang sungguh-sungguh di dalam menjalaninya,
sebab selain berkat Tuhan juga mengizinkan tantangan dan masalah yang selalu
datang silih berganti. Bahkan untuk mendapat suatu berkat sering sekali
penderitaan dan masalah datang terlebih dahulu. Untuk merasakan manisnya sebuah
durian tidak jarang tangan kita terluka, untuk mendapatkan mata air pemuas
dahaga di sebuah telaga maka harus di dahului dengan sekop dan cangkul
penderitaan. Mari jalani hidup dengan iman yang taat sampai kita kembali pada kekekalan.
AMIN.
No comments:
Post a Comment