Wednesday, February 14, 2024

Iman Yang Taat

 

Thema           : Iman Yang Taat

Nats                : Kej. 12:1-9

Oleh               : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.

 

A.  PENDAHULUAN

Ketika semua situasi dalam keadaan normal (tidak ada masalah) maka mudah bagi seseorang untuk menyatakan iman percayanya kepada Tuhan. Tetapi ketika situasi tidak menentu atau bahkan cenderung ke arah yang yang sulit (krisis), maka rasa khawatir, cemas dan takut sering sekali melampaui mengalahkan keimanan seseorang. Apakah orang yang merasa khawatir, cemas dan takut tersebut bukan orang beriman/percaya? Ada kemungkinan memang ia sebenarnya belum mengakui (menerima) kedaulatan Allah dalam hidupnya. Dengan kata lain memang ia belum menerima keselamatan itu sendiri. Tetapi pada banyak kejadian sesungguhnya bukan karena ia belum percaya, tetapi kurang di dalam penyerahan hidup kepada Tuhan. Dengan kata lain ia sudah percaya namun sering sekali lebih mengandalkan pikiran dan kekuatannya dalam menghadapi segala sesuatu. Iman yang sejati adalah iman yang menuntun orang pada suatu ketaatan akan kebenaran. Bahwa orang yang beriman akan terlihat dari apa yang ia perbuat, sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati (Yak. 2:26)

B.  ISI

1.      Arti Iman Yang Taat.

a.       Iman yang taat adalah iman yang diawali dengan pendengaran akan firman Tuhan (ay. 1).

Saat seseorang mendengar firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka akan timbul iman di dalam hatinya. Rasul Paulus berkata : Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Rm. 10:17). Bahwa tanpa mendengar Firman Allah, maka seseorang takkan memiliki iman.

b.      Iman yang taat adalah iman yang di akhiri dengan sebuah tindakan (ay. 4)

“Lalu pergilah Abraham seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya”. “Lalu Nuh melakukan semuanya itu, tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya” (Kej. 6:22). Simon berkata: Guru, telah sepanjang malam kami telah menjala ikan tetapi tidak mendapat apa-apa, tetapi karena engkau yang menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga (Luk. 5:5).

 

2.      Cara hidup orang dengan iman yang taat

Setiap orang memiliki cara untuk menjalani hidupnya. Seseorang berkata: “Aku sudah mengikut Tuhan dengan baik, tapi hidupku seperti ini saja sementara banyak orang yang tidak mengikut Tuhan tetapi ia bisa sukses”. Pertanyaannya: Apakah anda telah maksimal dalam melakukan sesuatu? Jangan-jangan orang yang anda bilang tidak mengikut Tuhan itu lebih disiplin, rajin, dan pekerja keras dari anda. Dia punya cara dalam hidupnya, jika dia tanpa Tuhan bisa sukses maka seharusnya  anda lebih dari itu. Bagaimana cara hidup orang dengan iman yang taat?

a.       Taat dengan pimpinaan Tuhan (ay. 4). Orang taat tidak banyak komentar tetapi banyak bertindak. Tuhan berfirman kepada Abraham dan juga kepada Yunus, Abraham taat tapi Yunus lari dari perintah (Yun. 1:1-3)

b.      Selalu hidup dalam hadirat Tuhan (ay.7- 8).

Abraham selalu mendirikan mezbah bagi Tuhan di mana pun ia berkemah (tinggal), di mezbah itu ia selalu berseru memanggil nama Tuhan.

c.       Percaya tanpa syarat (15:6).  Seseorang berkata: Tuhan aku percaya janjiMu tapi…….... Aku yakin pertolonganMu Tuhan tapi……… Jika aku sembuh maka aku akan setia kepadaMu. Seharusnya seorang percaya berkata: Tuhan aku percaya janjiMu walaupun secara manusia itu mustahil terjadi.

d.      Tenang (22:3). Abraham tahu bahwa Ishak adalah milik Tuhan, jadi baik hidup dan matinya juga adalah milik Tuhan sehingga ia tenang (bisa tidur), walaupun keesokan harinya Ishak akan jadi korban bakaran untuk Tuhan.

e.       Bersikap tegas (13:8). Abraham tidak ingin ada masalah antara dirinya dengan Lot, sehingga ia memberi pilihan kepada Lot untuk memilih tanah yang ingin ia tempati.

3.      Hasil bagi orang dengan iman yang taat.

a.       Menerima berkat Tuhan (12:2a,b). Menjadi bangsa yang besar (memilki banyak keturunan), nama Abraham mashyur sampai hari ini bahkan selamanya (Yahudi, Kristen dan Islam sangat menghormati walaupun dengan cara pandang berbeda) dan memiliki banyak harta (13:6). Dan yang terutama beroleh berkat sorgawi (Luk. 16:22).

b.      Menjadi berkat atas dunia (12:2c, 22:18). Oleh iman Abraham bangsa Israel diberkati (diberikan negeri yang kaya madu dan susu (Yos. 5:6) walaupun ia sendiri tidak menikmatinya. Bahkan lebih dari pada itu, iman Abraham menjadi berkat secara rohani bagi seluruh dunia lewat kelahiran Kristus (Mat. 1:1).

C.   KESIMPULAN

Iman yang taat bukanlah ungkapan semata tetapi suatu proses perjalanan yang panjang dan berliku. Dibutuhkan suatu sikap yang sungguh-sungguh di dalam menjalaninya, sebab selain berkat Tuhan juga mengizinkan tantangan dan masalah yang selalu datang silih berganti. Bahkan untuk mendapat suatu berkat sering sekali penderitaan dan masalah datang terlebih dahulu. Untuk merasakan manisnya sebuah durian tidak jarang tangan kita terluka, untuk mendapatkan mata air pemuas dahaga di sebuah telaga maka harus di dahului dengan sekop dan cangkul penderitaan. Mari jalani hidup dengan iman   yang taat sampai kita kembali pada kekekalan. AMIN.   

No comments:

Post a Comment