Tuesday, March 12, 2024

PENGORBANAN YESUS YANG MENYELAMATKAN

 Thema           : Pengorbanan Yesus Yang Menyelamatkan

Nats                : Luk. 22:14-23

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

1.      Apakah arti pengorbanan Yesus yang menyelamatkan?

Bahwa melalui penderitaan Yesus, maka manusia pesakh (terbebas/terlewati) dari kematian kekal (ay. 14). Pada masa PL Musa menyuruh tua-tua Israel untuk menyembelih domba Paskah dan mengoles darahnya pada pintu-pintu rumah mereka (Kel. 12:21, 28). Saat Tuhan mendatangkan tulah kesepuluh bagi bangsa Mesir, maka malaikat maut melewati (pesakh) rumah-rumah orang Israel sehingga tidak terjadi kematian anak-anak sulung mereka. Dalam PB Yesus menggenapi nubuatan Paskah, Dia adalah Anak Domba Allah yang mengorbankan diriNya di atas salib untuk menyelamatkan manusia dari kematian kekal.

 

2.      Bagaimanakah  pengorbanan Yesus dalam menyelamatkan?  

a.       Menyerahkan tubuhNya (ay. 19)

“Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, katanya: Inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu”. Berulang kali Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Roti Hidup (Yoh. 6:35, 48, 51).  Bahwa orang yang memakan roti hidup itu akan hidup selama-lamanya (Yoh. 6:58). Tubuh Yesus sebagai roti hidup itu terpecah saat Ia disiksa dan akhinya di salibkan.

b.      Menumpahkan darahNya (ay. 20)

“Demikian juga dibuatNya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darahKu, yang ditumpahkan bagi kamu”. Berulang kali Yesus berkata: Jikalau kiranya mungkin biarlah cawan ini lalu dari padaKu (Mat. 36:39, 42). Sebagai manusia Ia sungguh sadar bahwa pengorbanan yang akan dijalani adalah sesuatu yang sangat sulit, sampai Ia bergumul begitu berat (berkeringat darah/Hematidrosis) di Getsemani (Luk. 22:44)

c.       Menyerahkan nyawaNya (ay. 22)

“Sebab Anak Manusia memang akan pergi, seperti yang telah ditetapkan”. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu” (Luk. 23:46).

 

3.      Bagaimana respon manusia terhadap pengorbanan Yesus.

a.       Respon Negatif

·      Menghianati pengorbanan Yesus

“Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini” (ay. 21).  Yudas menukar pengorbanan Yesus dengan uang. Simson menukar pengorbanan Yesus dengan perempuan (Delila). Banyak orang meninggalkan Yesus hanya karena tawaran dunia yang menggiurkan.    

·      Hidup dalam dosa

“Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa diantara mereka yang berbuat demikian” (ay. 23). Saat Yesus mengingatkan tentang seseorang yang akan menyerahkanNya seharusnya mereka merenung dan introspeksi diri. Tetapi sebaliknya mereka saling menuduh dan mencurigai satu sama lain. Saat Firman Tuhan menegur dan mengingatkan kesalahan, seharusnya kita menyadari dan memohon pengampuna serta  berjanji untuk hidup lebih baik, tetapi banyak orang yang tidak terima, bahkan membela diri dan merasa paling benar.  Murid juga bertengkar tentang siapa yang lebih besar diantara mereka (ay. 24).  

b.      Respon positif

·      Senantiasa mengingat dan mengenang pengorbanan Yesus

“perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (ay. 19). Bahwa sampai hari ini orang percaya selalu merayakan Paskah untuk mengingat dan mengenang betapa besar kasih Yesus untuk menyelamatkan hidupnya. Tidak jarang air mata berurai saat memakan roti dan meminum anggur Paskah sebagai lambang tubuh dan darah Kristus yang terpecah dan tertumpah.

·      Menjadi pelayan Tuhan yang rendah hati.

   Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar diantara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan”(ay. 26). Bahwa sebagai orang percaya kita jangan menuntut untuk dilayani tapi senantiasa melayani seorang akan yang lain.

No comments:

Post a Comment