Thursday, March 14, 2024

PRIA SEJATI

 

PRIA SEJATI

Rat. 3:27

1.      Siapakah pria sejati?

Pria sejati adalah seorang laki-laki dari masa mudanya sudah mengalami proses pembentukan karakter (ay. 27). Frase memikul kuk mengandung makna siap untuk menderita dan mengalami kesusahan dalam hidup. Bahwa seorang pria yang sejati akan tetap tegar dengan segala pergumulan sebagaimana Yesus sebagai teladan juga telah memikul kuk itu dari masa mudanya (Yes. 53:4). Pria sejati bukan mereka yang tak pernah jatuh, tetapi mereka yang selalu bangun disaat jatuh.

 

2.      Bagaimanakah sikap hidup pria sejati?

a.       Selalu berdiam dihadapan Tuhan (ay. 26 dan 28).

Berdiam diri bukan berarti tidak melakukan sesuatu, tetapi suatu sikap hidup yang mengakui bahwa dengan tinggal diam dihadapan Tuhan ada suatu kekuatan (Yes. 30:15).

b.      Mengabaikan cercaan (ay. 30).

Bahwa seorang pria sejati akan tetap tenang walaupun ia di rendahkan, tidak dianggap atau mungkin diabaikan. Salomo berkata bahwa bodohlah orang yang mudah sakit hati (Ams. 12:16). Tetapi perlu dipastikan itu terjadi bukan karena karakter buruk kita.

c.       Selalu introspeksi diri (ay. 40).

Introspeksi diri adalah proses ketika seseorang merenungkan kembali emosi, perasaan, pikiran, dan pengalaman yang ia miliki. Cermin terbaik untuk menyelidiki dan memeriksa hidup adalah Firman Tuhan.

d.      Selalu berpengharapan kepada Tuhan (ay. 25).

“TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepadaNya”. Ketika Yusuf beharap pada Tuhan, maka rencana jahat dari saudara-saudaranya pun Tuhan ubah menjadi berkat yang luar biasa (Kej. 50:20). Ketika Elimelekh tidak mengandalkan Tuhan saat terjadi kelaparan di Betlehem dan pergi ke Moab, maka datang malapetaka. Ia mati di Moab, isterinya menjadi janda. Kedua anaknya menikah dengan penyembah berhala bahkan akhirnya keduanya mati muda di Moab (Rut 1:1-5).

3.      Apakah bahagia hidup pria sejati?

“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmatNya” (ay. 22). Bahwa Pria sejati akan senantiasa mengalami berkat dari Tuhan.

a.       Berkat Jasmani (ay. 23)

“Selalu baru tiap pagi; besar kesetiaanMu”. Bahwa Tuhan akan memberkati hidup kita bersama dengan keluarga kita setiap hari. Yusuf mengalami berbagai kesusahan hidup tetapi akhirnya Tuhan memberi damai sejahtera dan sukacita bahkan menjadi berkat bagi bangsanya.

b.      Berkat Rohani (ay. 58)

Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku. Tuhan membela perkara kita di atas salib hingga kita beroleh hidup yang kekal. 

No comments:

Post a Comment