Thema : Perbedaan Cara Hidup Orang Dunia dengan Orang Kristen
Nats : Rm. 12:1-2
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
1.
Bagaimanakah cara hidup orang
dunia?
Serupa dengan dunia (ay. 2). Rasul
Paulus menjelaskan kepada jemaat di Efesus bahwa orang serupa dengan dunia
adalah mereka yang tidak mengenal Allah.
a.
Pikirannya sia-sia (Ef. 4:17)
Memikirkan pendidikan, cita-cita, masa depan tanpa
melibatkan Tuhan adalah pikiran yang sia-sia. Kerja keras tapi tidak
menyediakan waktu bagi Allah adalah hal yang sia-sia. Mengapa sia-sia, bukankah
itu hal yang baik? Hal yang baik belum tentu benar, dan hanya kebenaranlah
jalan hidup kepada Bapa.
b.
Pengertainnya gelap (Ef. 4:18)
Dunia ini gelap dan sedang lenyap dengan segala
keinginannya (1 Yoh. 2:17). Hanya firman Tuhan yang memberi pengertian (Maz.
119:104).
c.
Menjauhi persekutuan dengan Allah
(Ef. 4:18).
Menganggap sepele hal-hal rohani adalah ciri orang yang
menjauhi persekutuan dengan Allah. Esau menyepelekan hal rohani bahkan menukarnya
dengan perkara jasmani, maka ia kehilangan berkat besar.
d.
Perasaannya tumpul (Ef. 4:19).
Orang yang perasaanya tumpul akan hidup sesuka hatinya,
sesuai selera dan nafsunya.
2.
Bagaimanakah cara hidup orang
Kristen?
Tidak serupa dengan dunia (ay.
2). Bagaimanakah yang tidak serupa dengan dunia itu?
a.
Mau mendengarkan nasihat (ay. 1)
“aku menasihatkan kamu”. Sebagai hamba Tuhan, Rasul
Paulus selalu memberi nasihat kepada jemaat di Roma. Tentu nasihat yang disampaikannya
berlandaskan firman Allah.
b.
Mempersembahkan tubuh sebagai
persembahan yang hidup kepada Tuhan (ay. 1).
Sebagai orang Kristen kita tidak cukup sehat secara
jasmani, biarlah tubuh kita yang sehat secara jasmani kita gunakan untuk
pekerjaan rohani (1 Kor. 6:19).
c.
Menjaga kekudusan (ay. 1)
Kudus dalam bahasa Ibrani disebut “Qadosy” dan dalam bahasa
Yunani disebut “Hagios” yang artinya “terpisah”
(dikhususkan) atau “terpotong dari”. Bahwa orang Kristen adalah mereka yang sudah
dikeluarkan (dipisahkan) dari kegelapan kepada terang Tuhan (1 Pet. 2:9).
d.
Hidup berkenan kepada Allah (ay.
1-2)
Yang berkenan kepada Allah adalah mereka yang tidak
memusingkan perkara hidup di dunia ini (2 Tim. 2:4).
e.
Terus mengalami perubahan dalam
hidup (ay. 2)
Secara teologis posisi kita berubah total saat menjadi
pengikut Kristus, tetapi secara praktis hidup kita berproses semakin menyerupai
Kristus (Fil. 3:10)
No comments:
Post a Comment