Thema : Yesus Pokok Keselamatan
Yang Abadi
Nats : Ibr 5:9
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
1. Mengapa
Yesus menjadi pokok keselamatan yang abadi?
a. Aspek
Ilahi
“Dalam
hidup-Nya sebagai manusia (ay. 7). Frase ini menunjukkan bahwa Yesus bukan
hanya manusia, tetapi Ia memiliki dua natur (sifat) yaitu manuisawi dan Ilahi.
Secara ilahi Yesus menjadi pokok keselamatan karena:
·
Karena Ia adalah Anak Allah (ay. 8)
Dalam
konsep Tritunggal Bapa dan Roh Kudus bukanlah juru selamat, sebab Bapa tidak bisa
dilihat (Yoh. 1:18a) demikian juga Roh Kudus adalah roh adanya yang mendiami
hati orang percaya (Yoh. 14:17). Sehingga yang menjadi juru selamat adalah
Yesus Anak domba Allah (Yoh. 1:29). Ketiga pribadi terlibat dalam proses
keselamatan manusia, tetapi posisi juru selamat dikerjakan Anak Allah itulah
Yesus Kristus.
·
Karena Ia sempurna (ay. 9)
Bebicara
kesempurnaan maka itu hanya milik Pencipta, Allah Tritunggal adalah Allah yang
sempurna. Dan Yesus sebagai Firman Allah (Yoh. 1:1) adalah sempurna adanya
sehingga menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi manusia.
·
Karena ketetapan Allah (ay. 5-6, 10)
“dan
Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah”. Imam dalam PL berasal dari suku
Lewi yang bertugas menjadi pengantara umat dengan Allah. Melkisedek dan Harun adalah Imam besar, tetapi Alkitab
mencatat bahwa hanya Yesuslah Imam Besar Agung (Ibr. 4:14). Artinya hanya
Yesuslah yang ditetapkan Allah sejak semua untuk menjadi juru selamat manusia.
b. Aspek
Manusiawi
Secara
manusiawi Yesus menjadi pokok keselamatan karena:
·
Karena Ia selalu bedoa bahkan menangis untuk manusia (ay.
7)
Yesus
berdoa untuk murid-muridNya (Yoh. 17:11), Yesus berdoa untuk orang yang
menganianyaNya (Luk. 23:34) bahkan berdoa sampai berkeringat darah untuk
mempersiapkan diri naik ke salib sebagai jalan keselamatan manusia (Luk. 22;24).
·
Karena Ia taat dalam penderitaanNya (ay. 8).
Dari
kelahiran sampai kematianNya di atas salib Yesus selalu mengalami peristiwa
yang tidak nyaman. Lahir dikandang hewan bahkan harus lari dari kejaran Herodes.
Selalu difitnah menghujat Allah, mau dilempari batu dan akhirnya ditangkap dan
disiksa. Tetapi Ia taat sampai mati, maka Allah mengaruniakan nama diatas
segala nama kepadaNya sehingga jadilah dia pokok keselamatan manusia (Fil.
2:8-9).
·
Karena Ia manusia yang sempurna (ay. 9)
Semua
manusia telah berdosa (Rm. 3:23), bahkan dari dalam kandungan sekalipun sudah
berdosa (Maz. 51:5). Yesus juga manusia dan dikandung, tetapi tidak berdosa
karena saat Ia dikandung Roh Kudus bekerja (Mat. 1:20) dan selama hidup pun Ia
tidak mengenal dosa (2 Kor. 5:21, 1 Yoh. 3:5).
·
Karena Ia dipanggil oleh Allah (ay. 10).
Panggilan
Allah kepada setiap manusia berbeda-beda. Musa dipanggil Allah membawa umat
Israel dari negeri perbudakan ke Tanah Perjanjian. Petrus dipanggil Allah
menjadi penjala manusia (Mat. 4:19). Paulus dipanggil Allah sebagai rasul untuk
bangsa non Yahudi (Rm. 11:13). Kristus dipanggil Allah sebagai Imam Besar yang
menjadi pokok keselamatan manusia.
2. Sikap
orang percaya yang telah menjadikan Yesus sebagai pokok keselamatan yang abadi.
Ketika Yesus menyelamatkan kita,
maka pastilah Ia ingin kita hidup dalam
rancanganNya yang mendatangkan kebaikan bagi dunia ini. Bagaimanakah sikap
kita?
a. Menjalani
panggilan dan pilihan Allah dalam hidup kita (ay. 1, 4)
Harun
dipanggil dan ditetapkan Allah sebagai imam bagi bangsa Israel. Allah pun
memiliki ketetapan saat Ia memanggil kita jadi anak-anakNya (1 Pet. 2:9). Mari
kita hidupi dengan sungguh-sungguh panggilan itu.
b. Senantiasa
hidup dalam doa (ay. 7).
Yesus
sebagai manusia pun selalu berdoa kepada BapaNya, maka sebagai muridNya kita
wajib meneladani Kristus.
c. Hidup
dalam ketaatan (ay. 8).
Tak
ada keselamatan tanpa ketaatan. Jika Yesus tidak taat maka kita takkan pernah
selamat. Jika dijalanan pun kita mengikuti rambu-rambu demi keselamatan, maka
buktikanlah bahwa kita sudah selamat lewat hidup kita yang selalu taat.
No comments:
Post a Comment