Thema : Pelayanan Yang Fokus
Nats : Kis. 6:1-7
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
1. Apakah
arti pelayanan yang fokus?
a. Fokus
artinya tindakan memusatkan perhatian terhadap sesuatu.
b. Pelayanan
yang fokus berarti suatu tindakan pelayanan yang dikerjakan dengan
sungguh-sungguh. Para rasul berkata: “dan supaya kami sendiri dapat memusatkan
pikiran dalam doa dan pelayanan” (ay. 4). Bahwa dalam sebuah gereja (pelayanan)
harus ditetapkan bagian masing-masing dan diharapkan fokus pada tugas yang
sudah ditetapkan.
2. Apakah
saja fokus dalam sebuah pelayanan?
Yang menjadi fokus dalam sebuah
pelayanan pastilah jiwa-jiwa (ay. 1). Setiap jiwa harus mendapat pelayanan yang
maksimal ditengah-tengah sebuah persekutuan. Gereja sebagai organisasi memiliki
3 tugas utama yang sering disebut Tri Tugas Panggilan Gereja. Apakah itu?
a. Koinonia
(Persekutuan)
Koinonia
berasal dari bahasa Yunani yaitu “Koinon”. Koinonein artinya bersekutu, Koinonos
artinya teman (sekutu) dan Koinonia artinya persekutuan. Bahwa gereja merupakan
persekutuan orang percaya. Pelayanan koinonia fokus pada bagian peribadahan
yaitu doa dan pelayanan firman (ay. 4). Bahwa para rasul memiliki tanggung
jawab untuk merancang dan mempersiapkan jalannya ibadah (persekutuan) dengan
baik, sehingga seluruh jemaat bertumbuh dalam iman.
b. Diakonia
(Melayani)
Diakonia
berasal dari bahasa Yunani yaitu “Diakoneo” yang artinya melayani. Melayani
dalam hal ini bukan dalam arti melayani sebagai pengkhotbah, pemimpin pujian,
pendoa syafaat, dll., tetapi lebih kepada melayani dalam hal sosial (ay. 1).
Sering juga disebut pelayanan meja (ay. 2) yaitu mendengar dan menampung
aspirasi jemaat yang membutuhkan perhatian dari gereja, mengadakan kujungan
kepada jemaat, memperhatikan para janda dan anak-anak yatim (ay. 1b).
c. Marturia
(Bersaksi)
Marturia
berasal dari bahasa Yunani yaitu “Martus atau Martur” yang berarti saksi. Saksi
ini menyatakan apa yang telah ia lihat dan ketahui. Melalui kesaksian maka
firman Allah semakin tersebar dan jumlah orang percaya semakin bertambah (ay.
7). Dalam bahasa Inggris disebut “Martyr” yang artinya seseorang yang membawa kesaksian
melalui kematiannya. Stefanus adalah martir, ia terus bersaksi tentang Kristus
sampai akhirnya ia di rajam batu sampai mati (Kis. 7:58-60).
3. Bagaimanakah
mempersiapkan pelayanan yang fokus?
Ketiga tugas paggilan gereja
haruslah dilaksanakan dengan seimbang dan dikerjakan dengan fokus. Untuk itu
diperlukan suatu persiapan dalam pelayanan yaitu:
a. Mengadakan
pertemuan sebelum pelayanan dimulai.
“Berhubung
dengan itu keduabelas rasul itu memanggil semua murid berkumpul” (ay. 2).
Mengapa mereka berkumpul? Tentu untuk membahas hal-hal terkait pelayanan yang
akan dikerjakan.
b. Menetapkan
pelayan sesuai karunianya.
“Kami
tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja”
(ay. 2). Bahwa para rasul fokusnya adalah untuk doa dan pelayanan Firman (ay.
4). Sehingga akhirnya dipilihlah tujuh orang yang tepat untuk pelayanan sosial
(ay. 3). Bahwa di tengah sebuah gereja idealnya ditetapkan pelayan sesuai
dengan karunia yang ia miliki.
c. Menetapkan
pelayan yang memiliki karakter baik.
“pilihlah
tujuh orang diantaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka
untuk tugas itu” (ay. 3). Artinya penetapan janganlah sembarangan, baik bukan
berarti tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi yang dimaksudkan adalah orang
yang sudah bertobat dan memiliki semangat untuk melayani Tuhan.
d. Melibatkan
jemaat dalam setiap keputusan yang diambil.
“Usul
itu diterima baik oleh seluruh jemaat” (ay. 5). Walaupun keputusan bukan
ditangan jemaat, tetapi semua jemaat harus terlibat dalam persiapan sebuah
pelayanan yang baik. Akan selalu ada pro dan kontra ditengah jemaat tentang
suatu keputusan dan jarang 100% dari jemaat akan setuju, tetapi itu tetap
menjadi pertimbangan dan masukan bagi kemajuan pelayanan.
e. Mendoakan
tim pelayaan yang sudah ditetapkan.
“Lalu
rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan diatas mereka” (ay. 6). Kita
semua adalah manusia biasa yang butuh topangan agar tetap kuat mengerjakan
pelayanan. Musa pun butuh topangan dari Harun dan Hur saat memimpin bangsa
Israel berperang (Kej. 17:12).
4. Hasil
dari pelayanan yang fokus.
“Firman
Allah semakin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak, juga sejumlah imam menyerahkan diri
dan percaya” (ay. 7). Jika kita fokus dalam pelayanan, baik itu koinonia,
diakonia dan marturia, maka akan berdampak bagi pertumbuhan jemaat baik secara
kualitas maupun kuantitas.
No comments:
Post a Comment