Wednesday, April 10, 2024

Berlindung Hanya Pada Allah

Thema            : Berlindung Hanya Pada Allah

Nats                : Maz. 5:1-13

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

 

1.      Apakah arti berlindung pada Allah?

a.       Menjadikan Allah sebagai tempat bernaung.

“Biarlah Engkau menaungi mereka” (ay. 21c). Bernaung berarti berada di bawah sesuatu untuk menghindari panas, hujan, dsb. Ketika bangsa Israel berjalan di padang gurun, Tuhan hadir sebagai tiang awan dan tiang api untuk menyertai mereka (Kel. 13:21)

b.      Menjadikan Allah sebagai perisai

“Engkau melindungi dia dengan kerelaanMu seperti perisai” (ay. 13b). Perisai adalah alat untuk melindungi diri pada masa peperangan dari serangan musuh. Samuel berkata: Adapun Allah, jalanNya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung padaNya (2 Sam. 22:31)

 

2.      Bagaimanakah cara Allah melindungi umatNya?

a.       Allah mendengar doa umatNya (ay. 2-4)

Sebuah pujian mengatakan “Dia hanya sejauh doa”. Artinya saat kita berseru, mengadu, dan menjerit dalam doa maka Allah akan mendengarkannya.

b.      Allah memberkati umatNya (ay. 8)

Sebuah pujian berkata “Aku diberkati, sepanjang hidupku diberkati”. Bahwa orang yang berlindung pada Tuhan akan diberkati sepanjang hidupnya. Bahkan berkat terbesarpun sudah Allah berikan. Apakah itu? Karya terbesar dalam hidupku, pengorbananMu yang s’lamatkanku.

c.       Allah memberikan sukacita kepada umatNya (ay. 12)

Sebuah pujian mengatakan “Sungai sukacitamu mengalir dalamku, oh Yes”. Saat kita mengikut Tuhan, maka sukacita akan senantiasa menyertai kita. Bukan karena tidak ada masalah. Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Filipi “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan” (Fil. 4:4). Padahal saat itu ia sedang berada dalam penjara.

 

3.      Bagaimana sikap orang yang hanya berlindung pada Allah?

a.       Memulai hidup setiap hari di dalam doa (ay. 4a-b)

“TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku membentangkan isi hatiku kepadaMu”.

b.      Sabar menunggu jawaban doa (ay. 4c)

“dan aku menunggu-nunggu”. Doa yang kita sampaikan kepada Tuhan akan Tuhan jawab pada waktuNya. Abraham menantikan 25 tahun untuk memperoleh keturunan, bahkan untuk beroleh tanah perjanjian 400 tahun waktu dari Abraham sampai bangsa Israel tiba di Tanah Kanaan.

c.       Menjauhi kejahatan (ay. 5-7, 13)

Yesaya berkata bahwa tangan Tuhan tidak kurang panjang dan pendengaranNya tidak kurang tajam, tetapi kejahatan dan dosa kita yang akan menjadi penghalang berkat Tuhan bagi kita (Yes. 59:1-2).

d.      Senantiasa beribadah kepada Tuhan (ay. 8)

“aku masuk ke dalam rumahMu, sujud menyembah ke arah baitMu yang kudus”. Yosua berkata : “Aku dan seisi rumahku beribadah hanya kepada TUHAN” (Yos. 24:15).

e.       Senantiasa bersukacita (ay. 12).

Salomo berkata: Hati yang gembira membuat muka berseri-seri (Ams. 15:13), hati yang gembira adalah obat yang manjur (Ams. 17:22). Apapun masalahnya jadikah Yesus sebagai solusi hidup maka hati kita akan tenang.

 

Tenanglah kini hatiku Tuhan memimpin langkahku, ditiap saat dan kerja tetap kurasa tanganNya, Tuhanlah yang membimbingku tanganku dipegang teguh, hatiku berserah penuh tanganku dipegang teguh. Di malam yang gelap benar di taman indah dan segar di taufan dan di laut tenang tetap tanganku dipegang.

No comments:

Post a Comment