Thema : Berlindung Hanya Pada
Allah
Nats : Maz. 5:1-13
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
1. Apakah
arti berlindung pada Allah?
a. Menjadikan
Allah sebagai tempat bernaung.
“Biarlah
Engkau menaungi mereka” (ay. 21c). Bernaung berarti berada di bawah sesuatu
untuk menghindari panas, hujan, dsb. Ketika bangsa Israel berjalan di padang
gurun, Tuhan hadir sebagai tiang awan dan tiang api untuk menyertai mereka
(Kel. 13:21)
b. Menjadikan
Allah sebagai perisai
“Engkau
melindungi dia dengan kerelaanMu seperti perisai” (ay. 13b). Perisai adalah
alat untuk melindungi diri pada masa peperangan dari serangan musuh. Samuel
berkata: Adapun Allah, jalanNya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi
perisai bagi semua orang yang berlindung padaNya (2 Sam. 22:31)
2. Bagaimanakah
cara Allah melindungi umatNya?
a. Allah
mendengar doa umatNya (ay. 2-4)
Sebuah
pujian mengatakan “Dia hanya sejauh doa”. Artinya saat kita berseru, mengadu,
dan menjerit dalam doa maka Allah akan mendengarkannya.
b. Allah
memberkati umatNya (ay. 8)
Sebuah
pujian berkata “Aku diberkati, sepanjang hidupku diberkati”. Bahwa orang yang
berlindung pada Tuhan akan diberkati sepanjang hidupnya. Bahkan berkat
terbesarpun sudah Allah berikan. Apakah itu? Karya terbesar dalam hidupku,
pengorbananMu yang s’lamatkanku.
c. Allah
memberikan sukacita kepada umatNya (ay. 12)
Sebuah
pujian mengatakan “Sungai sukacitamu mengalir dalamku, oh Yes”. Saat kita
mengikut Tuhan, maka sukacita akan senantiasa menyertai kita. Bukan karena
tidak ada masalah. Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Filipi “Bersukacitalah
senantiasa dalam Tuhan” (Fil. 4:4). Padahal saat itu ia sedang berada dalam
penjara.
3. Bagaimana
sikap orang yang hanya berlindung pada Allah?
a. Memulai
hidup setiap hari di dalam doa (ay. 4a-b)
“TUHAN,
pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku membentangkan
isi hatiku kepadaMu”.
b. Sabar
menunggu jawaban doa (ay. 4c)
“dan
aku menunggu-nunggu”. Doa yang kita sampaikan kepada Tuhan akan Tuhan jawab
pada waktuNya. Abraham menantikan 25 tahun untuk memperoleh keturunan, bahkan
untuk beroleh tanah perjanjian 400 tahun waktu dari Abraham sampai bangsa
Israel tiba di Tanah Kanaan.
c. Menjauhi
kejahatan (ay. 5-7, 13)
Yesaya
berkata bahwa tangan Tuhan tidak kurang panjang dan pendengaranNya tidak kurang
tajam, tetapi kejahatan dan dosa kita yang akan menjadi penghalang berkat Tuhan
bagi kita (Yes. 59:1-2).
d. Senantiasa
beribadah kepada Tuhan (ay. 8)
“aku
masuk ke dalam rumahMu, sujud menyembah ke arah baitMu yang kudus”. Yosua
berkata : “Aku dan seisi rumahku beribadah hanya kepada TUHAN” (Yos. 24:15).
e. Senantiasa
bersukacita (ay. 12).
Salomo
berkata: Hati yang gembira membuat muka berseri-seri (Ams. 15:13), hati yang
gembira adalah obat yang manjur (Ams. 17:22). Apapun masalahnya jadikah Yesus
sebagai solusi hidup maka hati kita akan tenang.
Tenanglah kini hatiku Tuhan memimpin langkahku, ditiap
saat dan kerja tetap kurasa tanganNya, Tuhanlah yang membimbingku tanganku
dipegang teguh, hatiku berserah penuh tanganku dipegang teguh. Di malam yang
gelap benar di taman indah dan segar di taufan dan di laut tenang tetap
tanganku dipegang.
No comments:
Post a Comment