Thema : Proses Pembentukan
Iman
Nats : Fil. 1:27
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
1. Apakah
arti proses pembentukan iman?
a. Proses
adalah urutan kejadian yang saling terkait dan secara bersama-sama mengubah
masukan menjadi keluaran. Bagaimana seekor ulat berproses (berjuang) melalui
beberapa tahapan sehingga akhirnya menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Bahwa
proses itu adalah suatu perjuangan sehingga menunju suatu hasil yang baik.
b. Proses
pembentukan iman berarti suatu perjuangan yang dilalui orang percaya dan
diawali dengan mendengar berita injil (Fil. 1:27). Kepada jemaaat di Roma Paulus berkata: Jadi,
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Rm. 10:17)
2. Bagaimanakah
proses pembentukan iman?
Yakobus berkata bahwa iman tanpa
perbuatan adalah iman yang kosong (Yak. 2:20). Bahkan lebih jauh dikatakan iman
tanpa perbuatan adalah mati (Yak. 2:26). Hal ini menunjukkan bahwa iman itu
bukan sesuatu yang instan tetapi suatu proses yang panjang yang dinyatakan
melalui tindakan. Bagaimanakah proses iman seseorang terbentuk?
a. Mau
mendengar firman.
Kepada
jemaat di Roma dan Filipi Paulus berkata bahwa iman timbul dari pendengaran akan
firman atau berita Injil (Rm. 10:17, Fil. 1:27). Berfirmanlah Allah kepada Nuh
(Kej. 6:13). Berfimanlah TUHAN kepada Abram (Kej. 12:1).
b. Mempercayai
firman.
“Sebab,
kepada kamu dikaruniakan bukan untuk percaya saja kepada Kristus” (Fil. 1:29a).
Saat TUHAN berfiman maka Abraham percaya saja walaupun itu sesuatu yang
mustahil. “Lalu percayalah Abram kepada TUHAN” (Kej. 15:6).
c. Melakukan
firman
“Hanya,
hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus” (Fil. 1:27a). Saat seseorang
melakukan firman yang telah didengar maka hidupnya akan berpadanan
(selaras/sejalan) dengan Injil Kristus. “Lalu Nuh melakukan semuanya itu, tepat
seperti yang diperintahkan Allah kepadanya” (Kej. 6:22).
3. Contoh
tindakan iman yang sudah mengalami proses ?
a. Berdiri
dengan teguh (Fil. 1:27)
Dari
balik jeruji penjara Rasul Paulus menasihati jemaat di Filipi agar senantiasa
teguh berdiri dalam iman. Bagi Paulus penjara adalah bagian dari proses iman,
sebab penjara yang sesungguhnya adalah saat manusia hidup tanpa pengenalan akan
Tuhan.
b. Hidup
dan mati untuk Tuhan (Fil. 1:20-21)
“Kristus
dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku maupun oleh matiku”.
Sebab bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Sebuah lagu “Mengikut
Yesus Keputusanku” tercipta dari mulut seorang warga India bernama Nokseng yang
menyaksikan dua anak dan isterinya di bunuh karena tidak mau menyangkal Yesus,
bahkan ia sendiri akhirnya dibunuh oleh kepala suku sebuah kampung di India.
c. Rela
menderita untuk Tuhan (Fil. 1:29).
“melainkan
juga untuk menderita bagi Dia”. Dalam perjalanan iman Paulus ia mengalami
segudang penderitaan: dicambuk, dipukul,
didera, dilempari batu, kapal karam, diancam, kelaparan, tanpa pakaian, tidur
tak nyaman (2 Kor. 11:24-27), dipenjara (Fil. 1:13). Tetapi dalam kesemuanya
itu ia berkata: “Segala perkara dapat kutanggung….” (Fil. 4:13)
4. Apakah
hasil akhir proses iman yang mengalami pembentukan? Bermegah pada hari Kristus.
“sambil berpegang pada firman
kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma
berlomba dan tidak percuma bersusah-susah”(Fi. 2:16). Mengapa bermegah? Karena
nama kita tercantum dalam kitab kehidupan (Fil. 4:3). Bahkan Paulus berkata
kepada Timotius bahwa telah tersedia mahkota kebenaran pada hari Tuhan (2 Tim.
4:8).
No comments:
Post a Comment