Monday, June 17, 2024

Kuasa Kegelapan di Sekitar Keluarga Kristen

 

Thema            : Kuasa Kegelapan di Sekitar Keluarga Kristen

Nats                : Yer. 7:31

Oleh                :Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

Mereka telah mendirikan bukit pengorbanan yang bernama Tofet di Lembah Ben-Hinom untuk membakar anak-anaknya lelaki dan perempuan, suatu hal yang tidak pernah Kuperintahkan dan yang tidak pernah timbul dalam hati-Ku (Yer. 7:31) 

1.      Bagaimanakah munculnya kuasa kegelapan di sekitar keluarga Kristen?

a.       Terjadi dengan unsur kesengajaan (ay. 31)

Orang-orang Yehuda (Yerusalem Selatan) dengan sengaja mendirikan bukit pengorbanan bernama Tofet di Lembah Ben-Hinom. Praktik ini muncul pada masa pemerintahan Raja Ahas dan Manasye (2 Raj. 16:3). Pada masa Raja Yosia praktik ini telah dihapuskan (2 Raj. 23:10), namun umat mempraktikkannya kembali setelah Raja Yosia wafat (Yeh. 20:24-26). 

b.      Terjadi tanpa sepengetahuan (8:3)

“Tetapi semua orang yang masih tinggal dari kaum yang jahat ini akan lebih suka mati dari pada hidup di segala tempat kemana Aku menceraiberaikan mereka”. Kata “masih tinggal” berarti keturunan keluarga yang masih berada dibawah pengaruh berhala, walaupun mungkin mereka bukan pelaku langsung dan tidak tahu bahwa mereka adalah bagian dari penyembahan berhala tersebut. Tetapi firman Tuhan berkata bahwa sampai ketururunan ketiga dan keempat akan mendapat balasan dari penyembahan berhala (Kel. 20:3).

 

2.      Bagaimana praktik kuasa kegelapan bangsa Israel dan impelementasinya di sekitar keluarga  Kristen masa kini?

a.       Praktik mencukur rambut (ay. 29a)

Banyak mitos ditengah masyarakat bahwa mencukur rambut adalah untuk buang sial. Sedangkan pada wanita yang sedang mengandung memotong rambut akan mendatangkan dampak negatif pada anak dalam kandungan. Dan banyak orang Kristen yang mengikuti hal ini.

b.      Praktik pemujaan di bukit-bukit (ay. 29b)

Bangsa Israel pada masa Raja Ahas meratap diatas buki-bukit bahkan sampai mempersembahkan anak-anak mereka. Pada masa kini pun ada orang yang secara identitas mengaku Kristen dan aktif terlibat dalam kegiatan gereja, tetapi masih datang ke tempat-tempat tertentu untuk memuja dan  memohon berkat dari pribadi di luar Tuhan.

c.       Menempatkan dewa-dewa di dalam rumah mereka (ay. 30).

Orang Yehuda meletakkan dewa-dewa dirumahnya, tetapi pada saat yang sama mereka juga menyerukan nama Tuhan. Hal yang sama juga dilakukan banyak umat Kristen saat ini, mungkin tidak ada patung dewa dirumahnya. Tetapi saat membangun rumah ada benda-benda yang dikhususkan disana atau memasang benda-benda bernuasna magic tempat tertentu. Memasang sesuatu pada ibu hamil, memasang gelang atau kalung pada bayi yang baru lahir, mengikuti nasihat orang tua yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab (tidak boleh memeras pakaian anak bayi, tidak boleh keluar saat magrib, dll).

 

3.       Akibat praktik kuasa kegelapan di sekitar keluarga orang Kristen.

a.       Mendapat penolakan dari Tuhan (ay. 29)

Apa tujuan Allah membebaskan umat Israel dari Mesir? Agar bangsa Israel tidak lagi menyembah berhala di Mesir tetapi beribadah kepada Allah. Sehingga Allah sangat benci dan jijik kepada bangsa Israel yang menyembah berhala (ay. 30). Artinya Allah akan menolak setiap orang yang menyembah berhala. Bahkan kelak Yesus akan berkata: Enyahlah engkau sipembuat kejahatan, Aku tidak mengenalmu (Mat. 7:23).

b.      Mengalami kematian (ay. 32).

Orang-orang mengganti nama Lembah Ben-Hinom menjadi Lembah Pembunuhan. Artinya mayat orang-orang Yehuda akan dikuburkan di lembah tersebut. Lebih dari pada itu orang-orang yang menyembah berhala pada masa kini akan mengalami kematian secara rohani.

c.       Keluarga akan kehilangan sukacita (ay. 34)

Keluarga Kristen yang menduakan Tuhan akan kehilangan sukacita. Matius berkata bahwa tidak mungkin orang mengabdi kepada dua tuan (Mat. 6:24). Rasul Yakobus berkata bahwa orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya (Yak. 6:8).

d.      Hidup dengan penuh tekanan hingga menginginkan kematian (8:3)

Tuhan menceraiberaikan bangsa Israel ke berbagai penjuru dunia, mereka diperlakukan dengan kejam oleh bangsa-bangsa lain sehingga kematian terkadang menjadi pilihan terbaik bagi mereka. Jika hari ini ada orang Kristen yang mengalami tekanan sampai akhirnya mau bunuh diri atau mengalami kematian tidak wajar, maka salah satu penyebabnya adalah praktik kuasa kegelapan yang belum diselesaikan.

4.      Sikap Kristen yang sejati dengan praktik kuasa kegelapan di sekitar keluarga.

Hati-hati dan jangan mau ditawan oleh ajaran turun temurun dari nenek moyang tetapi tidak sesuai dengan ajaran Kristus (Kol. 2:8).

Monday, June 10, 2024

Orang Beriman Tidak Mempersoalkan Kedudukan Dalam Melayani Tuhan

 

Thema            : Orang Beriman Tidak Mempersoalkan Kedudukan Dalam Melayani Tuhan

Nats                : Mat. 18:1-5

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

1.      Bagaimanakah sikap orang beriman yang tidak mempersoalkan kedudukan dalam melayani Tuhan?

a.       Ia seperti seorang anak kecil (ay. 2)

Mengapakah Yesus membuat anak kecil sebagai jawaban atas pertanyaan murid-muridNya tentang siapakah yang terbesar? Karena anak kecil berpikir sederhana, tidak mencari pujian, tidak mengejar kedudukan dan bergantung penuh kepada orangtuanya. Bahwa seorang yang melayani Tuhan dengan sungguh tidak akan berpikir rumit dan memiliki penyerahan penuh kepada Tuhan.

b.      Ia seorang yang rendah hati (ay. 3)

“barangsiapa merendahkan diri seperti anak kecil ini”. Merendahkan diri bukan dalam arti merasa rendah diri, tetapi seorang pelayan yang low frofil (rendah hati) walaupun mungkin ia memiliki banyak kelebihan. Sebab ia sadar bahwa kemampuan yang ia miliki datang dari Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan.

c.       Ia melayani tanpa syarat (ay. 5)

“barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku”. Seorang pelayan yang sungguh beriman tidak akan melihat objek yang dilayani, apakah anak kecil atau orang dewasa? Apakah orang biasa atau orang kaya? Apakah di gereja kecil atau gereja besar? Sebab yang menjadi objek pelayanan sesungguhnya adalah Tuhan yang telah terlebih dahulu memberi pelayanan dengan rela kepada manusia.

 

2.      Hasil bagi orang beriman yang tak mempersoalkan kedudukan dalam melayani Tuhan?

a.       Beroleh kehidupan yang kekal/Kerajaan Sorga (ay. 3).

“masuk ke dalam Kerajaan Sorga”. Seorang pelayan Tuhan yang melayani dengan penuh kerelaan tanpa mempersoalkan jabatan dan kedudukan adalah bukti ia seorang yang beriman dengan sungguh. Ganjaran dari iman seorang pelayan Tuhan adalah hidup yang kekal. Sebab oleh kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman (Ef. 2:a)

b.      Beroleh kedudukan (upah) di Kerajaan Sorga (ay. 4)

“dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga”. Seorang hamba Tuhan yang sungguh beriman akan nyata melalui perbuatan. Memiliki kerelaan dan tidak mempersoalkan kedudukan dan jabatan dalam pelayanan adalah suatu tidakan iman. Jika didunia kita mengejar jabatan maka kelak disorga kita akan kehilangan dan sebaliknya.  Yesus berkata: apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga (Mat. 16:19).

Sunday, June 2, 2024

Tuhan adalah Penebusku yang Hidup

 

Thema            : Tuhan adalah Penebusku yang Hidup

Nats                : Kis. 3:15-26

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

1.      Siapakah Tuhan Penebus yang hidup?

a.    Ia adalah Nabi yang dibangkitkan Allah sebagai pembebas umat manusia (ay. 22). Musa adalah Nabi yang yang diutus Allah untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Tetapi nabi yang dimaksudkan oleh Musa dalam Ul. 18:15, 18 adalah Yesus yang datang ke tengah dunia untuk membebaskan dan menebus manusia dari dosanya. Yesus memiliki 3 jabatan sekaligus yaitu Nabi, Imam dan Raja.

b.      Ia adalah keturunan Abraham (ay. 25b)

“ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati”. Ketika Abraham dipanggil oleh Tuhan dari Ur-Kasdim, ia menerima 2 janji Tuhan yaitu: Allah akan memberkati Abraham menjadi bangsa yang besar dan menjadilkan Abraham sebagai berkat atas seluruh bumi (Kej. 12:2-3). Kitab Perjanjian Baru dimulai dengan kalimat: Iniliah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham (Mat. 1:1).

 

2.      Bagaimanakah keberadaan dan keadaan Tuhan sebagai Penebus?

a.       Dia sudah ditentukan dari semula sebagai penebus (ay. 20).

“yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus”. Kristus artinya yang  diurapi (Yunani) atau Mesias (Ibrani). Ia ada sebelum segala sesuatu ada. Yohanes berkata : Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Yoh. 1:1). Firman itu telah menjadi manusia (Yoh. 1:14).    

b.      Dia telah dinubuatkan sebelum datang ke tengah dunia (ay. 24).

Musa mencatat bahwa setelah manusia jatuh ke dalam dosa (Kej. 3:6) maka Allah langsung menubuatkan tentang kedatangan Penebus ke tengah dunia (Kej. 3:15). Bahwa Yesus yang lahir di Perjanjian Baru sebagai manusia telah diberitakan kedatanganNya di Perjanjian Lama oleh para Nabi. Sebagai manusia Ia memang keturunan Abraham, tetapi Ia sudah ada sebelum Abraham (Yoh. 8:58).

c.       Dia mati sebagai manusia (ay. 15)

“Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh”. Sebagai manusia Yesus mengalami kematian sebagai jalan penebusan manusia dari dosa (1 Pet. 3:18). Kematian yang dialami Yesus bukanlah karena ajal menjemputNya, tetapi suatu ketetapan dari Bapa di sorga (ay. 18). Dan dengan demikian Ia menjadi jalan manusia kepada Bapa di sorga (Yoh. 14:6).

d.      Dia bangkit dan hidup selamanya (ay. 15).

“tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati”. Kebangkitan Yesus adalah bukti Ia telah menang dan mengalahkan maut. Sehingga kita juga akan mengalami kebangkitan bersama-sama dengan Dia (Yoh. 11:25).

e.       Dia naik kesorga dan akan datang kembali (ay. 21)

“Kristus itu harus tinggal di sorga  sampai waktu pemulihan segala sesuatu”.  Yesus terangkat ke sorga dan akan datang kembali dengan cara yang sama (Kis. 1:11).   

 

3.      Hasil yang dikerjakan Tuhan sebagai penebus.

a.       Dosa manusia diampuni (ay. 19)

Bagaimana agar diampuni? Sadarlah dan bertobatlah. Yohanes berkata: Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya (Yoh. 1”12)  

b.      Memberkati hidup orang percaya (ay. 26)

Yohanes berkata: Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,  dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Melalui penebusan kita diberkati secara rohani dan juga secara jasmani.

c.       Memimpin manusia meninggalkan kejahatan (26).

Yohanes berkata: Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13).