Thema : Kuasa Kegelapan di
Sekitar Keluarga Kristen
Nats : Yer. 7:31
Oleh :Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
Mereka telah mendirikan bukit pengorbanan yang bernama Tofet di Lembah Ben-Hinom untuk membakar anak-anaknya lelaki dan perempuan, suatu hal yang tidak pernah Kuperintahkan dan yang tidak pernah timbul dalam hati-Ku (Yer. 7:31)
1.
Bagaimanakah munculnya
kuasa kegelapan di sekitar keluarga Kristen?
a.
Terjadi dengan unsur
kesengajaan (ay. 31)
Orang-orang Yehuda
(Yerusalem Selatan) dengan sengaja mendirikan bukit pengorbanan bernama Tofet
di Lembah Ben-Hinom. Praktik ini muncul pada masa pemerintahan Raja Ahas dan
Manasye (2 Raj. 16:3). Pada masa Raja Yosia praktik ini telah dihapuskan (2
Raj. 23:10), namun umat mempraktikkannya kembali setelah Raja Yosia wafat (Yeh.
20:24-26).
b.
Terjadi tanpa
sepengetahuan (8:3)
“Tetapi semua orang yang
masih tinggal dari kaum yang jahat ini akan lebih suka mati dari pada hidup di
segala tempat kemana Aku menceraiberaikan mereka”. Kata “masih tinggal” berarti
keturunan keluarga yang masih berada dibawah pengaruh berhala, walaupun mungkin
mereka bukan pelaku langsung dan tidak tahu bahwa mereka adalah bagian dari
penyembahan berhala tersebut. Tetapi firman Tuhan berkata bahwa sampai
ketururunan ketiga dan keempat akan mendapat balasan dari penyembahan berhala
(Kel. 20:3).
2.
Bagaimana praktik kuasa kegelapan bangsa Israel dan
impelementasinya di sekitar keluarga Kristen
masa kini?
a. Praktik
mencukur rambut (ay. 29a)
Banyak
mitos ditengah masyarakat bahwa mencukur rambut adalah untuk buang sial. Sedangkan
pada wanita yang sedang mengandung memotong rambut akan mendatangkan dampak negatif
pada anak dalam kandungan. Dan banyak orang Kristen yang mengikuti hal ini.
b. Praktik
pemujaan di bukit-bukit (ay. 29b)
Bangsa
Israel pada masa Raja Ahas meratap diatas buki-bukit bahkan sampai mempersembahkan
anak-anak mereka. Pada masa kini pun ada orang yang secara identitas mengaku Kristen
dan aktif terlibat dalam kegiatan gereja, tetapi masih datang ke tempat-tempat
tertentu untuk memuja dan memohon berkat
dari pribadi di luar Tuhan.
c. Menempatkan dewa-dewa
di dalam rumah mereka (ay. 30).
Orang
Yehuda meletakkan dewa-dewa dirumahnya, tetapi pada saat yang sama mereka juga
menyerukan nama Tuhan. Hal yang sama juga dilakukan banyak umat Kristen saat
ini, mungkin tidak ada patung dewa dirumahnya. Tetapi saat membangun rumah ada
benda-benda yang dikhususkan disana atau memasang benda-benda bernuasna magic
tempat tertentu. Memasang sesuatu pada ibu hamil, memasang gelang atau kalung
pada bayi yang baru lahir, mengikuti nasihat orang tua yang tidak sesuai dengan
ajaran Alkitab (tidak boleh memeras pakaian anak bayi, tidak boleh keluar saat
magrib, dll).
3.
Akibat praktik
kuasa kegelapan di sekitar keluarga orang Kristen.
a. Mendapat
penolakan dari Tuhan (ay. 29)
Apa
tujuan Allah membebaskan umat Israel dari Mesir? Agar bangsa Israel tidak lagi
menyembah berhala di Mesir tetapi beribadah kepada Allah. Sehingga Allah sangat
benci dan jijik kepada bangsa Israel yang menyembah berhala (ay. 30). Artinya
Allah akan menolak setiap orang yang menyembah berhala. Bahkan kelak Yesus akan
berkata: Enyahlah engkau sipembuat kejahatan, Aku tidak mengenalmu (Mat. 7:23).
b. Mengalami
kematian (ay. 32).
Orang-orang
mengganti nama Lembah Ben-Hinom menjadi Lembah Pembunuhan. Artinya mayat orang-orang
Yehuda akan dikuburkan di lembah tersebut. Lebih dari pada itu orang-orang yang
menyembah berhala pada masa kini akan mengalami kematian secara rohani.
c. Keluarga akan
kehilangan sukacita (ay. 34)
Keluarga
Kristen yang menduakan Tuhan akan kehilangan sukacita. Matius berkata bahwa
tidak mungkin orang mengabdi kepada dua tuan (Mat. 6:24). Rasul Yakobus berkata
bahwa orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya (Yak. 6:8).
d. Hidup dengan
penuh tekanan hingga menginginkan kematian (8:3)
Tuhan
menceraiberaikan bangsa Israel ke berbagai penjuru dunia, mereka diperlakukan
dengan kejam oleh bangsa-bangsa lain sehingga kematian terkadang menjadi pilihan
terbaik bagi mereka. Jika hari ini ada orang Kristen yang mengalami tekanan
sampai akhirnya mau bunuh diri atau mengalami kematian tidak wajar, maka salah
satu penyebabnya adalah praktik kuasa kegelapan yang belum diselesaikan.
4.
Sikap Kristen yang sejati dengan praktik kuasa kegelapan
di sekitar keluarga.
Hati-hati dan jangan mau ditawan oleh ajaran turun
temurun dari nenek moyang tetapi tidak sesuai dengan ajaran Kristus (Kol. 2:8).
No comments:
Post a Comment