Thema :
Meneladani Elisa
Nats :
1 Raja-Raja 19 : 19 – 21
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
Pendahuluan
Tuhan tidak pernah
melihat status dan latar belakang seseorang ketika ingin memilih dan memanggil sebagai
anak-anakNya untuk dijadikan sebagai alat bagi kemuliaanNya. Bahkan terkadang Tuhan
memilih seseorang yang secara ukuran dunia tidak diperhitungkan. Hal inilah juga
yang berlaku bagi seorang Elisa, Tuhan memanggil dan memilih dia dari keluarganya
untuk dijadikan seorang pelayan Tuhan. Hal yang sama juga akan berlaku bagi setiap
orang percaya. Namun sering sekali kita tidak menyadari Tuhan telah memilih kita
untuk dijadikan alat kemuliaan bagi namaNya.
B.
Isi
1.
Siapakah
Elisa
Elisa seorang pemuda dari sebuah keluarga petani
(1 Raj. 19:19). Elisa berasal dari bahasa Ibrani “Eleseus” yang berarti Allah
itu juru selamatku.
2.
Apakah yang
harus kita teladani dari seorang Elisa?
a.
Rajin bekerja
(1 Raj. 19:19a)
Sebelum ia dipanggil Elia sebagai penggantinya,
ia tinggal bersama ayahnya Safat di lembah Yordan sebagai keluarga petani yang
kesehariannya bekerja di sawah. Sebagai orang percaya maka kita juga haruslah rajin dalam bekerja
(Rm. 12:11, 2 Tes. 3:10).
b. Menghormati
dan mengasihi kedua orang tuanya (1 Raj.19:20)
Ketika ia
akan pergi mengikuti Elia sebagai hamba Tuhan ia minta izin kepada kedua orang
tuanya dan mencium ayah dan ibunya. Sebagai seorang anak ditengah keluarga kita
harus taat dan menghormati kedua orang tua kita (Ef. 6:1-2).
c. Taat dengan panggilan
Tuhan (1 Raj. 19:19b-20)
Ketika Elia memanggil
dia, ia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Baju yang dilemparkan Elia kepadanya
sudah cukup baginya untuk mengerti panggilan Tuhan dalam hidupnya. Sebagai
orang percaya kita harus senantia sa taat dengan panggilan Tuhan di dalam hidup
kita dan melakukannya dengan segenap kekuatan kita (Fil. 3:14)
d.
Setia
Tiga kali
Elia meminta kepada Elisa untuk tidak mengikutnya tetapi tiga kali pula Elisa
mengatakan tidak akan pernah meninggalkan Elia (2 Raj. 2 : 2, 4 dan 6). Apapun
alas an Elia menyuruh Elisa untuk meninggalkan dirinya, salah satunya pastilah ingin
menguji kesetiaan Elisa. Sebagai orang percaya kita juga harus senantiasa menunjukkan
kesetiaan kita kepada Tuhan. Sebab sifat yang paling diinginkan dari seseorang adalah
kesetiaannya (Amsal 19:22).
e. Bertindak sesuai
Firman Tuhan
Setiap tindakan yang dilakukan oleh
Elisa selalu menyertakan nama Tuhan.
·
Saat menyehatkan
air di Yeriko (2 Raj. 2:21)
·
Saat anak-anak
Betel mencemooh dia (2 Raj. 2:23-24)
f.
Memiliki empati
terhadap penderitaan orang lain.
·
Membantu seorang
janda yang terlilit utang (2 Raj. 4:1-7)
· Memohon mujizat
Tuhan untuk menghidupkan kembali putra perempuan Sunem yang telah mati (2 Raj.
4:32-34)
· Memberi makan
orang lain (2 Raj. 2:38, 42)
· Menolong
orang yang kehilangan (2 Raj. 6:5-7)
g.
Tidak mencari
keuntungan dari pekerjaan sebagai Hamba Tuhan (2 Raj. 5:16-17).
Ketika ia menyembuhkan
penyakit Kusta Naaman seorang panglima Raja Aram dia tidak menerima pemberian Naaman.
Sebagai orang percaya janganlah karena ada sesuatu yang kita harapkan sehingga kita
mau melakukan ibadah dan pelayanan kita.
h.
Selalu
memberi nasihat kepada para Raja didalam bertindak (2 Raj. 6:8-9)
C.
Penutup
Marilah kita terus berjuang mengisi setiap kehidupan
kita dengan senantiasa melakukan tugas dan tanggung jawab
kita sebagai orang percaya sebagaimana Elisa juga telah melakukannya. Mari kita
teladani cara hidupnya yang selalu menjadikan Tuhan sebagai dasar dari setiap tindakan
yang mau ia lakukan. Tuhan Yesus memberkati kita. AMIN.
No comments:
Post a Comment