Thursday, June 29, 2017

Meneladani Elisa

Thema                        : Meneladani Elisa
Nats                : 1 Raja-Raja 19 : 19 – 21
                                                Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.      Pendahuluan
Tuhan tidak pernah melihat status dan latar belakang seseorang ketika ingin memilih dan memanggil sebagai anak-anakNya untuk dijadikan sebagai alat bagi kemuliaanNya. Bahkan terkadang Tuhan memilih seseorang yang secara ukuran dunia tidak diperhitungkan. Hal inilah juga yang berlaku bagi seorang Elisa, Tuhan memanggil dan memilih dia dari keluarganya untuk dijadikan seorang pelayan Tuhan. Hal yang sama juga akan berlaku bagi setiap orang percaya. Namun sering sekali kita tidak menyadari Tuhan telah memilih kita untuk dijadikan alat kemuliaan bagi namaNya.

B.      Isi
1.      Siapakah Elisa
Elisa seorang pemuda dari sebuah keluarga petani (1 Raj. 19:19). Elisa berasal dari bahasa Ibrani “Eleseus” yang berarti Allah itu juru selamatku.
2.      Apakah yang harus kita teladani dari seorang Elisa?
a.       Rajin bekerja (1 Raj. 19:19a)
Sebelum ia dipanggil Elia sebagai penggantinya, ia tinggal bersama ayahnya Safat di lembah Yordan sebagai keluarga petani yang kesehariannya bekerja di sawah. Sebagai orang percaya maka kita juga haruslah rajin dalam bekerja (Rm. 12:11, 2 Tes. 3:10).
b.    Menghormati dan mengasihi kedua orang tuanya (1 Raj.19:20)
Ketika ia akan pergi mengikuti Elia sebagai hamba Tuhan ia minta izin kepada kedua orang tuanya dan mencium ayah dan ibunya. Sebagai seorang anak ditengah keluarga kita harus taat dan menghormati kedua orang tua kita (Ef. 6:1-2).
c.     Taat dengan panggilan Tuhan (1 Raj. 19:19b-20)
Ketika Elia memanggil dia, ia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Baju yang dilemparkan Elia kepadanya sudah cukup baginya untuk mengerti panggilan Tuhan dalam hidupnya. Sebagai orang percaya kita harus senantia sa taat dengan panggilan Tuhan di dalam hidup kita dan melakukannya dengan segenap kekuatan kita (Fil. 3:14)
d.      Setia
Tiga kali Elia meminta kepada Elisa untuk tidak mengikutnya tetapi tiga kali pula Elisa mengatakan tidak akan pernah meninggalkan Elia (2 Raj. 2 : 2, 4 dan 6). Apapun alas an Elia menyuruh Elisa untuk meninggalkan dirinya, salah satunya pastilah ingin menguji kesetiaan Elisa. Sebagai orang percaya kita juga harus senantiasa menunjukkan kesetiaan kita kepada Tuhan. Sebab sifat yang paling diinginkan dari seseorang adalah kesetiaannya (Amsal 19:22).
e.    Bertindak sesuai Firman Tuhan
Setiap tindakan yang dilakukan oleh Elisa selalu menyertakan nama Tuhan.
·         Saat menyehatkan air di Yeriko (2 Raj. 2:21)
·         Saat anak-anak Betel mencemooh dia (2 Raj. 2:23-24)
f.        Memiliki empati terhadap penderitaan orang lain.
·         Membantu seorang janda yang terlilit utang (2 Raj. 4:1-7)
· Memohon mujizat Tuhan untuk menghidupkan kembali putra perempuan Sunem yang telah mati (2 Raj. 4:32-34)
·      Memberi makan orang lain (2 Raj. 2:38, 42)
· Menolong orang yang kehilangan (2 Raj. 6:5-7)
g.       Tidak mencari keuntungan dari pekerjaan sebagai Hamba Tuhan (2 Raj. 5:16-17).
Ketika ia menyembuhkan penyakit Kusta Naaman seorang panglima Raja  Aram dia tidak menerima pemberian Naaman. Sebagai orang percaya janganlah karena ada sesuatu yang kita harapkan sehingga kita mau melakukan ibadah dan pelayanan kita.
h.      Selalu memberi nasihat kepada para Raja didalam bertindak (2 Raj. 6:8-9)

C.      Penutup
Marilah kita terus berjuang mengisi setiap kehidupan kita dengan senantiasa melakukan tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang percaya sebagaimana Elisa juga telah melakukannya. Mari kita teladani cara hidupnya yang selalu menjadikan Tuhan sebagai dasar dari setiap tindakan yang mau ia lakukan. Tuhan Yesus memberkati kita. AMIN.


No comments:

Post a Comment