Thema : Doktrin GKRI Tentang Alkitab
Nats : 2 Tim. 3:10-17
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd.,
M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Seorang pengamat
politik bernama Rocky Gerung membuat sebuah pernyataan yang kontroversial
dengan mengatakan bahwa “Kitab Suci Adalah Fiksi”. Memang dia
tidak secara spesifik menyebutkan kitab suci agama mana, apakah Al-Qur’an,
Alkitab, Tripitaka, atau Weda. Namun, sebagai seorang yang secara identitas
beragama Kristen, maka kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa bagi Rocky
Gerung “Alkitab adalah suatu karya fiksi”. Apakah arti fiksi? Menurut
KBBI Fiksi artinya : Cerita rekaan (Novel, roman, dll); rekaan, khayalan, tidak
berdasarkan kenyataan; pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.
Oleh karena pernyataan Rocky Gerung tersebut, saat ini dia sedang dituntut
dihadapan hukum. Ternyata jauh sebelum pernyataan Rocky Gerung, seorang tokoh
bernama Thomas Paine melakukan hal yang sama. Di tahun 1887 Thomas Paine yang
adalah seorang imigran ke Amerika mencapai puncak kemasyhurannya karena
karya-karnya tulisnya yang luar biasa. Tetapi semua berakhir dengan tragis
ketika ia menulis sebuah buku berjudul “The Age of Reason” yang di dalamnya
meramalkan tentang kehancuran Alkitab dengan mengukapkan bahwa Alkitab sebagai
mitos dan legenda belaka. Tulisan itu membuat semua penggemarnya menjauhinya
bahkan melawannya sampai akhir hidupnya. Bagaimana dengan kita sebagai orang
percaya yang berada dalam wadah GKRI??
B.
ISI
GKRI sebagai satu gereja beraliran
Injili selalu mengembalikan segala sesuatu kepada apa yang dikatakan dalam
Alkitab. Artinya, bahwa segala ajaran (doktrin) yang di ajarkan selalu
bersumber dari Alkitab sebagai satu-satunya wahyu Allah (2 Tim. 3:16).
Bagaimanakah ajaran GKRI tentang Alkitab?
1.
Nama-nama
lain dari Alkitab: Hukum Taurat (Ul. 1:5), Taurat TUHAN (Maz. 1:2), Kitab Suci
(Mat. 21:421), Perintah Allah (Mat. 15:3), Firman Allah (Bil. 24:15-16), Segala
Tulisan (2 Tim. 3:16), Kitab Para Nabi (Mat. 5:17). Semua nama ini dapat kita gunakan untuk
menunjuk kepada Alkitab, namun secara umum kita selalu menyebutnya ALKITAB.
2.
Asal
Usul Alkitab
a.
Sumber : Dari Allah sendiri (2 Tim. 3:16, 2
Pet. 1:20-21), kita meyakini jumlah kitab yang di wahyukan Allah (setelah
dibuat sistem kanon) ada sebanyak 66 kitab (39 PL dan 27 PB). Artinya jika
kemudian ada ajaran yang menambahkannya maka kita memastikan itu bukan bersumber
dari Allah.
b.
Penulis
: Para Nabi dan Rasul, setelah para nabi dan rasul menulis kitab suci maka
tidak ada lagi yang mendapatkan wahyu untuk menulis kitab suci walaupun ada keyakinan
bahwa Paus (pimpinan umat Khatolik) juga mendapatkan wahyu dari Allah.
c.
Bahan:
Kertas Papirus (berasal dari satu jenis tanaman dipinggir-pinggir sungai dan
danau di wilayah Mesir dan Syria). Sedangkan Alat tulisnya pena buluh (dari
tanaman Junncur Maritimus) dan pena besi (stillus)
3.
Sikap
terhadap Alkitab.
a.
Memegangnya
sebagai suatu kebenaran (2 Tim. 3:14). Artinya, walaupu ada pihak yang mencoba
mengaburkan tentang keberadaan Alkitab, kita tetap berpegang bahwa Alkiktab
adalah kebenaran.
b.
Selalu
belajar semakin mengenal Alkitab bahkan mengenalkannya kepada anak-anak kita
sejak ia masih kecil (2 Tim. 3:14).
c.
Tidak
menafsirkannya secara sembarangan tanpa tuntunan Roh Kudus (2 Pet. 1:20-21)
d.
Tidak
menambah dan mengurangi isi Alkitab (Wahyu 22:18-19). Sebab akan mendatangkan
malapetaka bagi orang yang menambah dan menguranginya seperti Rocky Gerung dan
Thomas Paine.
4.
Manfaat
Alkitab bagi orang Percaya.
Bagi orang percaya Alkitab adalah sumber
dari segala sumber ilmu untuk menuntun kehidupan di dunia ini. Tapi secara
rinci Paulus berkata kepada Timotius bahwa Alkitab bermanfaat untuk:
a.
Memberi
hikmat (ay. 14)
b.
Menuntun
kepada keselamatan (ay. 14)
c.
Mengajar
(ay. 16)
d.
Menyatakan
kesalahan (ay. 16)
e.
Memperbaiki
kelakuan (ay. 16)
f.
Mendidik
orang dalam kebenaran (ay. 16)
g.
Memperlengkapi
untuk berbuat baik (ay. 17)
C.
KESIMPULAN
Alkitab adalah kebenaran sejati,
seberapa besarpun kekuatan yang ingin menggagalkan kebenarannya akan menemui
kehancuran. Seberapa banyakpun orang mengatakan kesalahannya takkan pernah
merubah kebenaran yang terkandung di dalamnya. Mari berpegang teguh pada
Alkitab sebagai Firman Allah yang menyelamatkan.
No comments:
Post a Comment