Thursday, May 2, 2019

Doktrin GKRI Tentang Alkitab


Thema             : Doktrin GKRI Tentang Alkitab
Nats                 : 2 Tim. 3:10-17
Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.      PENDAHULUAN
Seorang pengamat politik bernama Rocky Gerung membuat sebuah pernyataan yang kontroversial dengan mengatakan bahwa “Kitab Suci Adalah Fiksi”. Memang dia tidak secara spesifik menyebutkan kitab suci agama mana, apakah Al-Qur’an, Alkitab, Tripitaka, atau Weda. Namun, sebagai seorang yang secara identitas beragama Kristen, maka kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa bagi Rocky Gerung “Alkitab adalah suatu karya fiksi”. Apakah arti fiksi? Menurut KBBI Fiksi artinya : Cerita rekaan (Novel, roman, dll); rekaan, khayalan, tidak berdasarkan kenyataan; pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran. Oleh karena pernyataan Rocky Gerung tersebut, saat ini dia sedang dituntut dihadapan hukum. Ternyata jauh sebelum pernyataan Rocky Gerung, seorang tokoh bernama Thomas Paine melakukan hal yang sama. Di tahun 1887 Thomas Paine yang adalah seorang imigran ke Amerika mencapai puncak kemasyhurannya karena karya-karnya tulisnya yang luar biasa. Tetapi semua berakhir dengan tragis ketika ia menulis sebuah buku berjudul “The Age of Reason” yang di dalamnya meramalkan tentang kehancuran Alkitab dengan mengukapkan bahwa Alkitab sebagai mitos dan legenda belaka. Tulisan itu membuat semua penggemarnya menjauhinya bahkan melawannya sampai akhir hidupnya. Bagaimana dengan kita sebagai orang percaya yang berada dalam wadah GKRI??
B.       ISI
GKRI sebagai satu gereja beraliran Injili selalu mengembalikan segala sesuatu kepada apa yang dikatakan dalam Alkitab. Artinya, bahwa segala ajaran (doktrin) yang di ajarkan selalu bersumber dari Alkitab sebagai satu-satunya wahyu Allah (2 Tim. 3:16). Bagaimanakah ajaran GKRI tentang Alkitab?
1.      Nama-nama lain dari Alkitab: Hukum Taurat (Ul. 1:5), Taurat TUHAN (Maz. 1:2), Kitab Suci (Mat. 21:421), Perintah Allah (Mat. 15:3), Firman Allah (Bil. 24:15-16), Segala Tulisan (2 Tim. 3:16), Kitab Para Nabi (Mat. 5:17).  Semua nama ini dapat kita gunakan untuk menunjuk kepada Alkitab, namun secara umum kita selalu menyebutnya ALKITAB.
2.      Asal Usul Alkitab
a.        Sumber : Dari Allah sendiri (2 Tim. 3:16, 2 Pet. 1:20-21), kita meyakini jumlah kitab yang di wahyukan Allah (setelah dibuat sistem kanon) ada sebanyak 66 kitab (39 PL dan 27 PB). Artinya jika kemudian ada ajaran yang menambahkannya maka kita memastikan itu bukan bersumber dari Allah.
b.      Penulis : Para Nabi dan Rasul, setelah para nabi dan rasul menulis kitab suci maka tidak ada lagi yang mendapatkan wahyu untuk menulis kitab suci walaupun ada keyakinan bahwa Paus (pimpinan umat Khatolik) juga mendapatkan wahyu dari Allah.
c.       Bahan: Kertas Papirus (berasal dari satu jenis tanaman dipinggir-pinggir sungai dan danau di wilayah Mesir dan Syria). Sedangkan Alat tulisnya pena buluh (dari tanaman Junncur Maritimus) dan pena besi (stillus)
3.      Sikap terhadap Alkitab.
a.       Memegangnya sebagai suatu kebenaran (2 Tim. 3:14). Artinya, walaupu ada pihak yang mencoba mengaburkan tentang keberadaan Alkitab, kita tetap berpegang bahwa Alkiktab adalah kebenaran.
b.      Selalu belajar semakin mengenal Alkitab bahkan mengenalkannya kepada anak-anak kita sejak ia masih kecil (2 Tim. 3:14).
c.       Tidak menafsirkannya secara sembarangan tanpa tuntunan Roh Kudus (2 Pet. 1:20-21)
d.      Tidak menambah dan mengurangi isi Alkitab (Wahyu 22:18-19). Sebab akan mendatangkan malapetaka bagi orang yang menambah dan menguranginya seperti Rocky Gerung dan Thomas Paine.
4.      Manfaat Alkitab bagi orang Percaya.
Bagi orang percaya Alkitab adalah sumber dari segala sumber ilmu untuk menuntun kehidupan di dunia ini. Tapi secara rinci Paulus berkata kepada Timotius bahwa Alkitab bermanfaat untuk:
a.       Memberi hikmat (ay. 14)
b.      Menuntun kepada keselamatan (ay. 14)
c.       Mengajar (ay. 16)
d.      Menyatakan kesalahan (ay. 16)
e.       Memperbaiki kelakuan (ay. 16)
f.       Mendidik orang dalam kebenaran (ay. 16)
g.      Memperlengkapi untuk berbuat baik (ay. 17)
C.       KESIMPULAN
Alkitab adalah kebenaran sejati, seberapa besarpun kekuatan yang ingin menggagalkan kebenarannya akan menemui kehancuran. Seberapa banyakpun orang mengatakan kesalahannya takkan pernah merubah kebenaran yang terkandung di dalamnya. Mari berpegang teguh pada Alkitab sebagai Firman Allah yang menyelamatkan.

No comments:

Post a Comment