Thursday, May 2, 2019

Teologi GKRI Tentang Turunnya Roh Kudus


                                                Thema             : Teologi GKRI Tentang Turunnya Roh Kudus
                                                Nats                 : KPR 2:1-4
                                                Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.      PENDAHULUAN
Kematian, kebangkitan, kenaikan Kristus ke sorga dan turunnya Roh Kudus adalah serangkaian peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan ke-Kristen-an, dimana peristiwa ini terjadi dalam waktu yang sangat berdekatan. Dalam serangkaian peristiwa ini kita dapat melihat bahwa Allah yang kita sembah tidak pernah lalai dengan janjiNya (2 Pet. 3:9). Dia berjanji kepada para murid bahwa pada hari yang ke-3 Dia akan bangkit dan itu terbukti. Dia juga berjanji kepada para murid bahwa setelah Ia naik ke sorga maka ia akan meminta kepada Bapa untuk mengirim Roh Kudus sebagai penolong bagi para murid (Yoh. 14:16-17). Dan tepat pada hari Pentakosta Yesus menepati janjiNya dimana Roh Kudus turun memenuhi para murid (KPR 2:2). Dan satu janjiNya yang terakhir bahwa Ia akan datang kembali (Why. 22:20). Biarlah dalam menanti kedatanganNya kita tetap berpegang pada kebenaran, itulah Firman Tuhan yang menjadi tolak ukur kehidupan kita dalam wadah GKRI yang Tuhan anugerahkan bagi kita. Apakah yang dikatakan Alkitab tentang Turunnya Roh Kudus?    
B.       ISI
1.   Sekilas pertanyaan dan pernyataan seputar Roh Kudus dari kalangan non Kristen.
a.    Dari kalangan Muslim: Siapakah yang dijanjikan Nabi Isa (Yesus) ketika Ia akan terangkat ke sorga?
Menurut mereka bahwa yang dijanjikan oleh Yesus adalah seorang nabi. Kata “Penolong” (Yoh. 14:16) yang dalam bahasa Yunani disebut “Parakletos” yang artinya “Penghibur/Penolong” oleh mereka huruf vokalnya : a, a, e, o diganti dengan e, i, i, o sehingga menjadi “Periklitos” yang artinya “terpuji/yang termasyur” dan kata terpuji dalam bahasa Arab disebut “Ahmad/Mahmud/Muhammad” sehingga dengan yakin mereka mengatakan bahwa yang dijanjikan Yesus itu adalah seorang nabi dan dialah nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad.
Jawaban: Bahasa Ibrani dan Arab adalah bahasa serumpun, dibaca dari kanan ke kiri dan huruf vocal tidak terselip dalam sebuah kata sehingga bunyinya dapat berubah-ubah sesuai konteks. Kalau diambil dalam Bahasa Indonesia misalnya: CWK (bisa di baca “cowok, cewek, cuwek”). Sementara kata dalam Bahasa Yunani (bahasa PB) semua vocal harus ditulis dan membacanya dari kiri ke kanan sehingga kata “Paraketos” tidak dapat ditulis “Periklitos”, dan setelah diteliti sekalipun tidak ditemui kata “Periklitos” di kitab Injil, semuanya menggunakan kata “Parakletos”. Sehingga apa yang dikatakan kaum Muslim menjadi keliru.
b.   Dari kalangan Saksi Yehua: Roh Kudus bukan pribadi, ia hanya tenaga penggerak dan bukan Allah.
Jawaban: Di dalam Allah yang Tunggal/Esa (Ul. 6:4) ada Bapa, Firman dan Roh. Dalam Kej. 1:28 : “Baiklah Kita menjadikan manusia…..”. Kata Kita menunjuk pada Kej. 1:1–3 : Pada mulanya Allah, …..Roh Allah,….. ber-Firman-lah Allah…. Jadi Roh Kudus adalah Roh Allah yang memberi hidup (nafas) kepada setiap makhluk yang diciptakan Allah melalui firmanNya. Kata “Allah” menunjuk pada pribadi Bapa shingga kita panggil Allah Bapa, Kata “Roh” menunjuk kepada Roh Kudus (Roh Allah) dan kata “Firman” menunjuk kepada Firman Allah yang menjadi manusia dalam pribadi Yesus Kristus (Yoh. 1:14). Jadi jika “Roh Allah/Roh Kudus” bukan Allah maka Allah tidak memiliki Roh, demikian juga jika menurut saksi Yehua Yesus (Firman) bukan Allah, Dia hanya ciptaan Allah maka Firman yang mana lagi yang menciptakan Yesus yang adalah Firman itu sendiri. Jadi Roh Kudus adalah Roh Allah yang tak lain Allah itu sendiri.
2.    Kapan dan dimanakah Roh Kudus Turun?
a.       Kapan Roh kudus turun??
Berbicara waktu sesungguhnya Allah adalah pribadi lintas ruang dan waktu (1000 bagi manusia 1 hari bagiNya). Namun dalam hitungan manusia maka dicatat bahwa Roh Kudus dicurahkan/turun pada hari Pentakosta (Yunani “Pentekoste” artinya “kelimapuluh”). Artinya bahwa Roh Kudus turun 50 hari setelah Paskah (Kebangkitan Kristus). Dalam konteks masa kini dapat kita katakan bahwa Roh Kudus turun saat seseorang membuka hatinya dan percaya kepada Yesus.
b.      Dimana Roh Kudus turun??
Alkitab mencatat: Waktu itu di Yerusalem.......(ay.5). Ketika turun bunyi itu ..... (ay. 6). Jadi Roh Kudus turun di Yerusalem memenuhi para rasul. Dalam konteks masa kini dapat kita katakan bahwa Roh Kudus turun bukan lagi di Yerusalem tetapi di dalam hati setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.
3.     Tujuan Turunnya Roh Kudus.
a.       Membaptis orang-orang percaya/para murid (KPR 1:5, Mrk. 16:16). Bahwa benar secara praktis kita dibaptis dengan air tetapi sesungguhnya secara teologis kita dibaptis oleh Roh Kudus, tanpa kehadiran Roh Kudus dalam hati maka baptisan takkan memiliki arti. Dan kita semua satu baptisan (Ef. 4:5).
b.      Memenuhi hati orang percaya sehingga memiliki talenta untuk melayani Tuhan (KPR 2:4). Dalam konteks ini talenta yang dimaksudkan adalah mampu berkata-kata dengan bahasa lidah (glosolalia) atau sering kita sebut bahasa Roh. Dalam konteks masa kini sering ini menjadi salah kaprah, bahwa setiap orang percaya Roh Kudus tinggal dihatinya adalah benar tetapi bahwa semua harus berbahasa roh adalah suatu kekeliruan. Bahkan Paulus berkata, aku memiliki kemampuan berbahasa roh melebihi kamu semua tetapi aku lebih suka menggunakan bahasa akal budi/seknolalia (1 Kor. 14:18-19).
c.       Menambah semangat para murid untuk bertekun memberitakan Injil (KPR 2:42). Semangat para murid sempat kendor (down) pasca kematian Kristus tetapi kembali berapi-api ketika Dia bangkit terlebih ketika Roh kudus yang dijanjikan turun atas mereka.
C.       KESIMPULAN
Roh Kudus telah turun di masa lalu kepada para rasul sehingga mereka dengan penuh kuasa memberitakan Ijnjil Kristus. Sebagai orang percaya di masa kini kita harus tunduk kepada kehendak Roh Kudus yang telah turun dan tinggal di hati kita. Biarlah semangat para rasul juga mewarnai kehidupan rohani kita. Amin.

No comments:

Post a Comment