Thema :
Menjadi Pribadi Yang Menyerupai Kristus
Nats :
1 Yoh. 2:1-6
Oleh :
Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Sebuah pepatah berkata ”Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Ungkapan ini mengandung arti
bahwa seorang anak mewarisi karakter orangtuanya baik secara fisik maupun psikis.
Sehingga sering kita mendengar penyataan seseorang: “ Kamu pasti anak si anu” atau “Sama
kau kayak bapakmu/mamakmu”. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum manusia
akan mewariskan karakter (sifat) yang ia miliki kepada keturunannya. Ungkapan
yang senanda bahkan jauh lebih sempurna di disampaikan oleh Matius bahwa: “Dari buahnya sebuah pohon di kenal”
(Mat. 12:33). Artinya bahwa tidak mungkin pohon jeruk menghasilkan buah apel
dan sebaliknya. Buah masih mungkin jatuh jauh dari pohonnya (diterbangkan angin
atau terbawa air), artinya sifat atau karakter dari seorang ayah/ibu berbeda
dengan anaknya (mungkin oleh karena pendidikan atau pengenalan akan Tuhan).
Tetapi satu yang pasti bahwa dengan melihat buahnya kita akan langsung tahu (kenal)
pohonnya. Ketika kita menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12) maka seharusnya kita
menjadi serupa dengan Bapa yang kita kenal dalam pribadi Yesus Kristus. Bagaimanakah
pribadi yang menyerupai Kristus?
B.
ISI
1.
Apakah Arti
menyerupai Kristus?
a.
Dalam KBBI
salah satu makna serupa digambarkan dengan “anak kembar”. Artinya bahwa antara
dua anak kembar secara umum sama 90-an persen secara fisik.
b.
Serupa dengan
kristus berarti bahwa orang percaya merupakan gambaran Kristus. Rasul Paulus
memakai istilah “kamu adalah surat Kristus”
(2 Kor. 3:3). Artinya bahwa melalui hidup kita orang bisa mengenal Yesus
Kristus Tuhan kita. Tentu untuk menjadi sama persis dengan Kristus kita tidak
akan pernah bisa sebab kita manusia yang terbatas sedangkan Ia Allah yang tak
terbatas. Sehingga Rasul Paulus sendiri berkata: “... maka kita diubah menjadi serupa
dengan gambar-Nya, .... “ (2 Kor. 3:18) dan Yohanes mengatakan: “... hidup sama
seperti
Kristus telah hidup”. (1 Yoh. 2:6).
c.
Serupa
dengan Kristus bukan berbicara jasmani (fisik) melainkan secara rohani
(spiritual). Secara fisik sangat kecil kemungkinan kita menyerupaiNya, sebab
dalam kemanusiaanNya Ia adalah seorang Yahudi sementara kita Indonesia yang
tentu sangat jauh berbeda. Namun secara Rohani maka sebagai orang percaya kita
akan terus dibaharui (diubah) semakin menyerupai Dia.
2.
Proses Hidup
Untuk Menyerupai Kristus.
Menjadi pribadi yang serupa denga Kristus
bukanlah suatu proses yang instan, tetapi merupakan suatu progres yang berlangsung
secara kontiniu (terus-menerus) sampai kita kembali kepadaNya. Rasul Paulus
mengatakan: ”Yang
kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam
penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya”.
(Fil. 3:10). Untuk mengenal dan semakin mengenal Kristus diperlukan waktu yang
sangat panjang. Semakin kita mengenal maka kita akan semakin tahu apa yang Dia
mau untuk kita lakukan di dalam hidup ini sehingga akhirnya kita akan semakin
menyerupai Dia.
3.
Bagaimanakah
Cara Hidup Orang Dalam Proses Semakin Menyerupai Kristus?
a.
Tidak
menjadi hamba Dosa (1 Yoh. 2:1). Artinya bahwa sebagai orang percaya harus
berkata “No” terhadap dosa. Tetapi jika kita “jatuh” mari bangun kembali dan
minta ampun kepada Kristus yang akan memberi kedamaian bagi kita.
b.
Belajar
semakin mengenal Kristus (1 Yoh. 2:3-4). Bahwa semakin kita mengenal Dia maka
kita semakin taat kepada perintahNya adalah suatu kepastian sebab jika tidak
demikian maka sesungguhnya kita tidak mengenal Dia atau setidaknya tidak
sungguh-sungguh mengenal Dia.
c.
Tinggal di
dalam Kristus (1 Yoh. 2:5-6). Bahwa orang yang ada di dalam Kristus maka hidup
seperti Kristus telah hidup adalah suatu kewajiban (keharusan) bukan suatu
alternatif (pilihan) disaat memungkinkan. Contoh: Bahwa orang yang hidup dalam
Dia atau dalam terang (ay. 9-11) maka harus/wajib mengasihi saudaranya jika
tidak demikian maka ia sesungguhnya berada dalam kegelapan. Pernah membenci
adalah manusiawi tetapi selalu membenci adalah setan.
d.
Tidak mengasihi
dunia (1 Yoh. 2:15). Orang yang mengasihi dunia dan segala isinya akan selalu
terjebak dalam dosa, semakin jauh dari pengenalan akan Kristus dan cenderung
hidup dalam kegelapan sehingga proses menyerupai Kristus takkan pernah
tercapai. Dan inilah bukti bahwa dia bukan milik Kristus (bukan orang percaya).
4.
Hasil Bagi
Orang Yang Hidup Menyerupai Kristus.
Kristus adalah Allah yang adil (ay. 1), bahwa
setiap jerih lelah kita dalam mengikut Dia tidak akan sia-sia (1 Kor. 15:58). Artinya
saat kita terus belajar semakin menyerupai Kristus maka kita akan diberkati
baik untuk hidup saat ini maupun hidup yang akan datang (Mat. 19:29, 1 Yoh.
2:17).
C.
KESIMPULAN
Hidup menyerupai Kristus adalah suatu proses
yang berlangsung selama kita hidup di dunia ini. Tetapi dalam proses tersebut
harus terjadi suatu progres. Sebab jika sebuah pisau yang terus diasah maka
akan semakin tajam. Demikian seorang yang percaya yang terus belajar semakin
mengenal Kristus maka kerohaniannya akan semakin tajam sehingga dapat
membedakan kehendak Allah atau bukan. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.