Thursday, June 6, 2019

Menjadi Pribadi Yang Menyerupai Kristus


Thema                 : Menjadi Pribadi Yang Menyerupai Kristus
Nats                       : 1 Yoh. 2:1-6
Oleh                      : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.        PENDAHULUAN
Sebuah pepatah berkata ”Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Ungkapan ini mengandung arti bahwa seorang anak mewarisi karakter orangtuanya baik secara fisik maupun psikis. Sehingga sering kita mendengar penyataan seseorang: “ Kamu pasti anak si anu” atau “Sama kau kayak bapakmu/mamakmu”. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum manusia akan mewariskan karakter (sifat) yang ia miliki kepada keturunannya. Ungkapan yang senanda bahkan jauh lebih sempurna di disampaikan oleh Matius bahwa: “Dari buahnya sebuah pohon di kenal” (Mat. 12:33). Artinya bahwa tidak mungkin pohon jeruk menghasilkan buah apel dan sebaliknya. Buah masih mungkin jatuh jauh dari pohonnya (diterbangkan angin atau terbawa air), artinya sifat atau karakter dari seorang ayah/ibu berbeda dengan anaknya (mungkin oleh karena pendidikan atau pengenalan akan Tuhan). Tetapi satu yang pasti bahwa dengan melihat buahnya kita akan langsung tahu (kenal) pohonnya. Ketika kita menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12) maka seharusnya kita menjadi serupa dengan Bapa yang kita kenal dalam pribadi Yesus Kristus. Bagaimanakah pribadi yang menyerupai Kristus?
B.        ISI
1.       Apakah Arti menyerupai Kristus?
a.       Dalam KBBI salah satu makna serupa digambarkan dengan “anak kembar”. Artinya bahwa antara dua anak kembar secara umum sama 90-an persen secara fisik.
b.       Serupa dengan kristus berarti bahwa orang percaya merupakan gambaran Kristus. Rasul Paulus memakai istilah “kamu adalah surat Kristus” (2 Kor. 3:3). Artinya bahwa melalui hidup kita orang bisa mengenal Yesus Kristus Tuhan kita. Tentu untuk menjadi sama persis dengan Kristus kita tidak akan pernah bisa sebab kita manusia yang terbatas sedangkan Ia Allah yang tak terbatas. Sehingga Rasul Paulus sendiri berkata: “... maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, .... “ (2 Kor. 3:18) dan Yohanes mengatakan: “... hidup sama seperti Kristus telah hidup”. (1 Yoh. 2:6).
c.       Serupa dengan Kristus bukan berbicara jasmani (fisik) melainkan secara rohani (spiritual). Secara fisik sangat kecil kemungkinan kita menyerupaiNya, sebab dalam kemanusiaanNya Ia adalah seorang Yahudi sementara kita Indonesia yang tentu sangat jauh berbeda. Namun secara Rohani maka sebagai orang percaya kita akan terus dibaharui (diubah) semakin menyerupai Dia.
2.       Proses Hidup Untuk Menyerupai Kristus.
Menjadi pribadi yang serupa denga Kristus bukanlah suatu proses yang instan, tetapi merupakan suatu progres yang berlangsung secara kontiniu (terus-menerus) sampai kita kembali kepadaNya. Rasul Paulus mengatakan: ”Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya”. (Fil. 3:10). Untuk mengenal dan semakin mengenal Kristus diperlukan waktu yang sangat panjang. Semakin kita mengenal maka kita akan semakin tahu apa yang Dia mau untuk kita lakukan di dalam hidup ini sehingga akhirnya kita akan semakin menyerupai Dia.
3.       Bagaimanakah Cara Hidup Orang Dalam Proses Semakin Menyerupai Kristus?
a.       Tidak menjadi hamba Dosa (1 Yoh. 2:1). Artinya bahwa sebagai orang percaya harus berkata “No” terhadap dosa. Tetapi jika kita “jatuh” mari bangun kembali dan minta ampun kepada Kristus yang akan memberi kedamaian bagi kita.
b.       Belajar semakin mengenal Kristus (1 Yoh. 2:3-4). Bahwa semakin kita mengenal Dia maka kita semakin taat kepada perintahNya adalah suatu kepastian sebab jika tidak demikian maka sesungguhnya kita tidak mengenal Dia atau setidaknya tidak sungguh-sungguh mengenal Dia.
c.       Tinggal di dalam Kristus (1 Yoh. 2:5-6). Bahwa orang yang ada di dalam Kristus maka hidup seperti Kristus telah hidup adalah suatu kewajiban (keharusan) bukan suatu alternatif (pilihan) disaat memungkinkan. Contoh: Bahwa orang yang hidup dalam Dia atau dalam terang (ay. 9-11) maka harus/wajib mengasihi saudaranya jika tidak demikian maka ia sesungguhnya berada dalam kegelapan. Pernah membenci adalah manusiawi tetapi selalu membenci adalah setan.
d.       Tidak mengasihi dunia (1 Yoh. 2:15). Orang yang mengasihi dunia dan segala isinya akan selalu terjebak dalam dosa, semakin jauh dari pengenalan akan Kristus dan cenderung hidup dalam kegelapan sehingga proses menyerupai Kristus takkan pernah tercapai. Dan inilah bukti bahwa dia bukan milik Kristus (bukan orang percaya).
4.       Hasil Bagi Orang Yang Hidup Menyerupai Kristus.
Kristus adalah Allah yang adil (ay. 1), bahwa setiap jerih lelah kita dalam mengikut Dia tidak akan sia-sia (1 Kor. 15:58). Artinya saat kita terus belajar semakin menyerupai Kristus maka kita akan diberkati baik untuk hidup saat ini maupun hidup yang akan datang (Mat. 19:29, 1 Yoh. 2:17).
C.         KESIMPULAN
Hidup menyerupai Kristus adalah suatu proses yang berlangsung selama kita hidup di dunia ini. Tetapi dalam proses tersebut harus terjadi suatu progres. Sebab jika sebuah pisau yang terus diasah maka akan semakin tajam. Demikian seorang yang percaya yang terus belajar semakin mengenal Kristus maka kerohaniannya akan semakin tajam sehingga dapat membedakan kehendak Allah atau bukan. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

No comments:

Post a Comment