Thema : Dapatkah Orang Percaya
Dirasuki Setan??
Nats :
Lukas 8:26-36
Oleh :
Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Sebuah acara
televisi berjudul “Dunia Lain”
menayangkan sebuah tontonan dimana orang-orang berhubungan dengan dunia mistis.
Seseorang akan ditempatkan pada suatu tempat yang dianggap angker dan akan
dipantau seberapa lama ia bertahan dengan serangan-serangan “setan” yang
menghuni tempat tersebut. Selain acara televisi ini, kita juga sering mendengar
kabar di masyarakat tentang “rumah
berhantu” dimana jika ada orang-orang yang tinggal di sana maka akan ada
anggota keluarga yang mengalami peristiwa aneh, misalnya “penghuni” rumah tersebut merasuki anggota keluarga yang tinggal di
situ. Melihat fenomena ini maka akan timbul pertanyaan-pertanyaan. Benarkah ada
“dunia lain” atau “rumah berhantu”? Bagaimanakah jika orang
percaya ikut acara “dunia lain” atau
tinggal di “rumah berhantu” ? Apakah
orang percaya tersebut juga akan mengalami peristiwa mistis (dirasuki) oleh
setan tersebut? Mari kita belajar dari firman Tuhan agar kita tahu apa yang
dikatakan Alkitab tentang orang percaya dan setan.
B.
ISI
1.
Adakah
setan??
Secara kasat
mata keberadaan setan tidak akan terdeteksi oleh manusia. Bahkan secara ilmu
pengetahuan keberadaan setan tidak dapat dibuktikan. Ini mengapa ada kelompok
yang tidak mengakui keberadaan setan di dunia ini yaitu orang-orang atheis dan
komunis. Mereka tidak percaya tentang adanya setan sebagaimana juga mereka
tidak percaya adanya Tuhan. Apakah yang dikatakan Alkitab tentang keberadaan
setan?
a.
Setan
memiliki pemimpin (penghulu) yaitu Beelzebul (Mat. 12:24).
b.
Setan
memiliki kuasa (kekuatan) mengendalikan manusia (Luk. 8:29).
c.
Setan adalah
pribadi yang memiliki nama (Luk. 8:30)
d. Setan tidak memiliki daging dan tulang (Luk. 24:39). Artinya setan itu
adalah roh.
Jadi, setan itu benar-benar ada walau tidak tampak
mata tetapi ia ada seperti angin yang berhembus.
2.
Apakah setan
sama dengan iblis?
Kata setan
dan ibils banyak ditemukan di dalam Alkitab. Apakah keduanya sama?
a.
Iblis dan
setan tidak terbagi (Luk. 11:18). Artinya bahwa Iblis dan setan adalah pribadi yang
sama.
b.
Iblis atau
setan itu adalah pribadi yang sama dan menyesatkan dunia (Why. 12:9).
Jadi, setan atau iblis adalah pribadi yang
sama. Namun dalam manifestasainya (perwujudannya) tergantung pada budaya suatu
tempat sehingga ada yang memanggilnya: Jin, hantu, vampire, dsb. Yang pasti
bahwa pribadi dibelakang semua perwujudan itu adalah iblis atau setan yang
dikomandoi oleh bos besarnya Lucifer.
3.
Dimanakah
setan berada?
Setan selalu diidentikkan dengan
tempat yang gelap. Dimanakah setan berada?
a.
Di pekuburan
(Mat. 8:28). Tetapi jangan pernah berpikir bahwa setan yang ada dikuburan
adalah setan (hantu) dari orang-orang mati yang dikubur.
b.
Di rumah
(Mrk. 7:29-30). Rumah perempuan Yunani (Siro-Fenesia). Tetapi jangan pernah
berpikir bahwa rumah berhantu karena pernah ada seseorang bunuh diri di
dalamnya.
c.
Tempat-tempat
yang sunyi (Luk. 8:29). Tetapi bukan berarti ditempat ramai ia tidak ada.
d.
Di dalam
rumah ibadah (Luk. 4:33). Jangan pernah berpikir bahwa rumah ibadah terbebas
dari iblis.
e.
Di
sekeliling kita (1 Pet. 5:8). Artinya iblis ada dimana pun kita berada.
4.
Dapatkah
orang percaya dirasuki setan?
Setan tidak takut kepada manusia,
ia hanya takut kepada Allah (Yak. 2:19). Sehingga:
a.
Jika ada orang yang tidak percaya tidak takut
pada setan maka dia adalah bagian dari setan itu sendiri. Sebab setan memiliki
antek-antek atau pengikut. Misalnya: dukun, petenung, dll.
b.
Jika ada
orang yang mengaku percaya tetapi dirasuki setan maka ia bukan orang percaya
atau tidak sungguh-sungguh percaya. Jadi Seseorang bisa dirasuk setan jika ia
belum percaya/diselamatkan (Luk. 8:36)
c.
Orang
percaya tidak dapat dirasuki setan bahkan bisa mengusir setan karena Allah yang
memberi kuasa (Luk. 9:1). Sebab kuasa
Tuhan melebihi segala kuasa di dunia ini (1 Yoh. 4:4).
d.
Jika ada
orang percaya yang melakukan keinginan setan (berbuat dosa) maka bukan berarti
dia sedang dirasuki setan tetapi dia dipengaruhi oleh setan (1 Pet.5:8).
Misalnya:
·
Yudas
Iskariot (Luk. 22:3), iblis memakai uang untuk memikat hati Yudas.
·
Petrus (Mat.
16:23), iblis memakai perasaan Petrus untuk mengarahkan pikirannya jauh dari
kebenaran.
Cat: Jangan selalu mengkambinghitamkan
setan setiap kita melakukan yang jahat di mata Tuhan. Sebab keinginan daging
sering membuat kita jatuh ke dalam dosa. Misalnya: Daud, Simson,
Ananias/Safira, dll.
C.
KESIMPULAN
Jadi, jika
benar seseorang telah percaya dengan sungguh-sungguh maka bisa dipastikan bahwa
dia tidak bisa dirasuki oleh setan. Sebab roh yang ada pada orang percaya lebih
besar kuasanya dari segala roh yang ada di dunia ini. Tetapi, bukan berarti
orang percaya bebas dari intimidasi setan. Ia akan tetap berusaha untuk
mempengaruhi orang percaya untuk berbuat yang jahat di mata Tuhan sehingga
menghambat pekerjaan Tuhan di muka bumi ini.
No comments:
Post a Comment