Monday, November 11, 2024

Kemurnian Iman

 

Thema            : Kemurnian Iman

Nats                : 1 Ptr 1:7

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

1.      Apakah arti kemurnian iman?

Kemurnian iman adalah nilai iman yang dimiliki oleh seseorang yang diperoleh melaui suatu ujian.

“Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

 

2.      Bagaimana proses mencapai kemurnian iman?

a.       Diawali dengan kelahiran kembali (ay. 3)

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali …”. Kata kelahiran kembali pada ayat ini dalam teks aslinya adalah anagennesa dari akar kata anagennao yang artinya kelahiran baru, dilahirkan kembali (new birth, born again). Anagennao lebih tepat diartikan sebagai dilahirkan dari atas.

b.      Mengalami dukacita dan pencobaan (ay. 6)

“…, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Pencobaan dalam hal bukanlah datang dari keinginan daging, tetapi dari pihak lain. Petrus menulis surat ini kepada orang-orang pendatang yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia (ay. 1). Sebagai pendatang mereka menghadapi situasi sulit, ditentang, dimusuhi bahkan dianiaya. Iman Ayub semakin dimurnikan melalui penderitaan yang datang dari iblis oleh seizin Tuhan.

c.       Berjuang hidup benar ( 2:11-12).

“… supaya sebagai pendatang dan perantau kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Milikilah cara hidup yang baik …”. Bahwa iman yang kita miliki harus nyata melalui perbuatan saat kita hidup. Sebab iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak. 2:26).

 

3.      Gaya hidup orang yang mencapai kemurnian iman

a.       Tetap bersukacita (ay. 6 dan 8)

“Bergembiralah akan hal itu”. Oleh karena apakah kita bergembira? “menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada akhir zaman” (ay. 5). “Sangap kal kalak adi dosa-dosana ialemi dingen salah lepakna isasapken” (Maz. 32:1).

b.      Semangat dalam melayani (ay. 12)

“Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri sendiri, tetapi melayani kamu”. Bahwa para nabi (ay. 10) diutus oleh Tuhan untuk melayani manusia.

c.       Terus memberitakan Injil (ay. 9)

“dengan perantaraan mereka (para nabi), yang oleh Roh Kudus yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu”.

d.      Hidup dalam ketaatan dan kekudusan (ay. 14).

“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu”. “Tetapi hendaklah kamu kudus dalam seluruh hidupmu”. Menjadi pribadi yang taat dan kudus adalah suatu perjuangan sampai akhir kehidupan.

e.       Hidup dalam kasih (22).

“sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu sungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati”.

 

No comments:

Post a Comment