Thema : Dampak Iman Seorang
Ayah
Nats : 1 Raj. 11:11-13
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.
1. PENDAHULUAN
Pada masa lalu sampai hari ini banyak anak yang akhirnya
mendapatkan berkat oleh karena kebaikan yang dilakukan ayahnya di masa lalu,
walaupun mungkin ayahnya sudah tiada. Artinya, bahwa apa yang diperbuat seorang
ayah itu berdampak besar bagi anak-anaknya, bahkan cucunya dimasa yang akan
datang. Ketika Daud tidak pernah mendua hati dalam mengikut TUHAN, maka itu
berdampak besar bagi Salomo anaknya bahkan Rehabeam cucunya. Jika saja Daud
tidak hidup benar, maka keturunannya akan menanggung akibatnya. Tetapi faktanya
Daud beriman dengan teguh, sehingga keturunannya mendapatkan berkat dari
imannya itu.
2. ISI
a. Bagaimanakah dampak iman seorang ayah bagi
keluarganya?
· Tuhan memelihara keturunannya
“Maka sekarang, ya
TUHAN, Allah Israel, peliharalah apa yang Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud,
ayahku (1 Raj. 8:25). Bahkan Daud berkata: anak cucu orang benar takkan
meminta-minta roti (Maz. 37:25).
· Tuhan menahan murkanya.
Tuhan murka atas
kelakuan Salomo (ay. 11). Apa kelakuannya? Menyembah berhala (ay. 7-8). Tetapi
mengingat iman Daud, maka Tuhan tidak mengoyakkan Kerajaan Israel semasa ia
hidup, tetapi setelah ia mati. Itupun masih diberikan kesempatan kepada
Rehabeam anaknya untuk menjadi raja Yehuda (suku Yehuda dan Benyamin). Bahkan
melalui suku Yehudalah murka Allah itu selesai lewat kelahiran dan kematian
Yesus yang disebut singa dari Yehuda.
· Tuhan memulihkan keluarga yang sudah hancur
Saat Ayub berkata “Dengan
telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan
kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil. Terpujilah Tuhan”
(Ayub 1:21), maka pastilah suara itu menggema di sorga sehingga, pemulihan terjadi dua kali lipat bagi
keluarganya (Ayub 42:10).
· Tuhan menjadikan anaknya sebagai berkat
bagi orang lain.
Oleh iman Abraham maka
melalui keturunannya semua kaum di muka bumi mendapat berkat (Kej. 12:3).
Berkat itu tergenapi melalui kelahiran Yesus (Mat. 1:1).
· Tuhan meluputkan dari bencana.
Oleh iman Nuh
membangun bahtera, maka anak-anaknya selamat dari air bah (Kej. 7:23)
b. Bagaimanakah iman seorang ayah agar
berdampak bagi keluarganya.
· Iman dengan sepenuh hati.
“Salomo melakukan apa
yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikut TUHAN,
seperti Daud , ayahnya” (1 Raj. 11:6).
· Iman yang bertahan dalam tekanan.
“Dalam kesemuanya itu,
Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut”
(Ayub. 1:22). Hanya TUHAN alasan bagi Ayub untuk bertahan.
· Iman yang taat
“Lalu pergilah Abraham
seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya”(Kej. 12:4).
“Lalu Nuh melakukan
semuanya itu, tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya (Kej. 7:22)
3. PENUTUP
Iman seorang ayah akan TUHAN perhitungkan bagi anak-anaknya.
Maka biarlah sebagai seorang ayah di tengah keluarga kita bertumbuh dalam iman,
sehingga itu berdampak bagi anak-anak kita.
No comments:
Post a Comment