Monday, November 18, 2024

Memandang Dengan Cara Allah

 

Thema            : Memandang Dengan Cara Allah

Nats                : 1 Sam 16:7

Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

 

 

1.      Apakah arti memandang dengan cara Allah?

Memandang dengan cara Allah berarti melihat sesuatu bukan dengan cara manusia yang penuh keterbatasan. “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (1 Sam. 16:17).

 

2.      Bagaimana cara Allah memandang manusia?

a.       Memandang dengan cinta (Yoh. 3:16)

Tuhan murka terhadap dosa manusia, tetapi cinta Tuhan lebih besar dari murkaNya. Sehingga manusia yang harusnya dihukum mendapat pengampunan.

b.      Memandang manusia tanpa membeda-bedakan (Ef. 6:9)

"Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka". “TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya". (Maz. 145:9).

c.       Memandang dengan belas kasih (Yoh. 6:5)

”Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: ”Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?”. Berulang kali Injil mencatat hati Yesus tergerak oleh belas kasih (Mat. 9:36, 14:14, 15:32, 18:27, 20:34, Mrk. 1:14, 8:2, Luk. 7:13).

d.      Memandang dengan penuh kesabaran (Maz. 145:8).

Sebanyak 10 ayat alkitab berkata bahwa Allah itu panjang sabar. Salah satunya dari pengakuan Daud: “TUHAN itu pengasih, penyayang, panjang sabar dan besar kasih setiaNya”.  

 

3.      Contoh Pribadi yang memandang dengan cara Allah untuk diteladani.

a.       Yusuf

Oleh karena cinta Yusuf, maka ia mencium semua saudaranya dengan mesra dan menangis, ia tak mengingat kejahatan saudaranya dimasa lalu (Kej. 45:15).

b.      Paulus

Paulus tidak pernah membedakan orang berdasarkan suku dan status (1 Kor. 9:20-22), berdasarkan gender (Gal. 3:28).

c.       Orang Samaria

Orang Samaria tergerak hatinya oleh belas kasihan saat melihat seorang Yahudi yang jatuh ke tangan penyamun dan dianiaya (Luk. 10:33). Sementara orang Yahudi pun (Imam/Ahli Taurat dan Lewi) tidak peduli.

d.      Ayub

Mesin pencari Google mencatat 6 tokoh sabar di Alkitab yaitu:

·      Ayub (sabar menderita)

·      Abraham (sabar menantikan anak, 25 tahun)

·      Yusuf (sabar diperlakukan tidak adil)

·      Musa (sabar memimpin Israel walau sering tak dianggap, 40 tahun di Padang Gurun)

·      Hana (sabar saat direndahkan Penina, sabar menantikan kelahiran anak)

·      Daud (sabar mendapat perlakuan yang jahat dari Saul)

 

4.      Mampukah kita melakukannya?

“Sesungguhnya, setiap orang yang percaya kepada-Ku akan melakukan semua pekerjaan yang telah Aku lakukan. Bahkan, mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi karena Aku pergi kepada Bapa". (Yoh. 14:12).

 

No comments:

Post a Comment