Monday, November 16, 2020

TRITUNGGAL

 Thema                 : Tritunggal

Nats                       : 1 Yoh. 5:7

Oleh                      : Pdt. Nelson Sembiring, M. Th.

A.    PENDAHULUAN

Doktrin atau ajaran tentang Tritunggal merupakan satu ajaran yang sangat abstrak. Sehingga kelompok diluar Kristen sering menyerang ajaran tentang Tritunggal ini dengan mengatakan bahwa orang Kristen mempunyai tiga Allah. Bahkan ada seorang tokoh mengatakan bahwa sila pertama Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa” hanya berlaku bagi ajaran islam, sebab ajaran islam mengajarkan bahwa Allah itu Esa (tauhid). Sementara Kristen Tuhannya tiga (Tritunggal/Trinitas), Hindu juga mengenal Trimurti yang berarti tiga kekuatan Brahman, sementara Budha tidak mempunyai konsep Tuhan yang jelas. Menilai agama orang lain dari perspektif keyakinan kita tentu akan menghasilkan kesimpulan yang menimbulkan kesalingsilangan. Sebab setiap orang memiliki konsep yang berbeda dalam memahami Tuhannya. Bahkan dikalangan Kristen sendiri pun masih memiliki pemahaman yang berbeda mengenai Tritunggal, sehingga tidak jarang ajaran ini masih mengambang dalam pemahaman orang Kristen. Tentu untuk menjelaskannya secara sempurna tidaklah mungkin sebab Allah yang Maha Besar tak mungkin terkurung di dalam akal manusia yang terbatas. Akan tetapi, hal itu tidak berarti bahwa kita tidak bisa menjelaskan siapa Allah. Kita dapat mengenal Allah sebatas DIA menyatakan diri-Nya kepada manusia di dalam FirmanNya (Alkitab). Mari kita belajar.

B.    ISI

1.       Allah kita adalah Esa

Satu hal yang perlu ditekankan bahwa orang Kristen menyembah Allah yang Esa. Sebagaimana agama Islam memiliki syahadat “La ilaha iliallah” yang berarti Tiada Tuhan selain Allah, maka orang Kristen juga memiliki syahadat yang sama, yang oleh orang Yahudi disebut “Shema” yaitu: Shema Yisrael Adonai Eloheinu Adonai Ehad (Ul. 6:4). Dan Yesus kembali menegaskan ke-Esa-an Allah dalam Injil Markus 12:29. Jadi, ketika ada kelompok yang menuduh kita meyembah tiga Allah maka kita bisa menunjukkan dan menjelaskan bahwa kita menyembah Allah yang tunggal (Tauhid).

2.       Makna ke-Tritungal-an Allah.

Ketika mendengar kata Tritunggal maka kita langsung berpikir tentang jumlah. Padahal Tritunggal bukan menujukkan tentang “keberapaan Allah” tetapi tentang “kebagaimanaan Allah”. Bahwa Allah yang Esa (ehad, tauhid) itu menyatakan diri dalam tiga pribadi.

a.       Allah yang Ehad/tunggal itu adalah Elohim/jamak (Kej. 1:26).

“Baiklah Kita menjadikan manusia sesuai dengan gambar dan rupa Kita. Bahwa di dalam Allah yang Esa itu ada tiga pribadi dan ketiganya berperan dalam masa penciptaan. Kej. 1:1 (Allah/Bapa), Kej. 1:2 (Roh Allah/Roh Kudus), dan Kej. 1:3 (Firman Allah/Anak Allah/Yesus, Yoh.1:14).

b.       Bapa, Anak (Yesus) dan Roh Kudus adalah Allah.

·      Bapa adalah Allah (Yoh. 6:45-46)

·      Yesus adalah Allah (Yoh. 1:1). Ketika Firman menjadi manusia (Yoh. 1:14) maka di dalam Dia berdiam  seluruh kepenuhan ke-Allah-an (Kol.2:9). Kemanusiaan Yesus bukan Allah tetapi di dalam Dia berdiam seluruh kepenuhan ke-Allah-an.

·      Roh Kudus adalah Allah (Kis. 5:3-4). Bahwa mendustai Roh Kudus sama dengan mendustai Allah.

c.       Bapa, Anak (Yesus) dan Roh Kudus adalah pribadi yang berbeda.

Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah Allah yang Esa dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan tetapi ketiganya bukanlah pribadi yang sama. KetigaNaya adalah Allah, ketiganNya adalah satu tetapi ketiganya tidaklah sama. Bukti bahwa ketiganya adalah pribadi yang berbeda.

·      Pada pembaptisan Yesus (Mat. 3:16-17)

Dalam peristiwa ini ketiga pribadi (Yesus, Allah/Bapa dan Roh Kudus) hadir secara bersamaan. Ini berarti bahwa ketiganya adalah pribadi yang berbeda.

·      Ketika Yesus di salib (Mat. 27:46).

Yesus berseru kepada BapaNya : Allahku, Alahku mengapa Engkau meninggalkan Aku. Kedalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (rohKu). Artinya Yesus, Bapa dan Roh Kudus adalah pribadi yang bebeda. Cat: Roh Allah sama dengan Roh Kristus (Rm. 8:9), Roh Kudus sama dengan Roh kebenaran (Yoh. 14:17a dan 26). Artinya Roh Allah, Roh Kudus, Roh Kristus dan Roh Kebenaran adalah sama.

·      Ketika Yesus menjanjikan Penghibur (Yoh. 14:16-17a).

Yesus meminta kepada Bapa untuk mengirim penolong (Roh Kudus) kepada murid-murid yang akan Ia tinggalkan. Artinya antara Bapa, Yesus dan Roh Kudus memiliki peran spesifik pada bagian masing-masing. Bapa (karya penciptaan), Yesus (karya Penyelamatan) dan Roh Kudus (karya Penyertaan/penghibur). Walaupun sesungguhnya  dalam setiap karya itu ketiganya sama-sama berperan. Tetapi untuk mati diatas salib tidak mungkin Bapa atau Roh Kudus sebab mereka bukan manusia seperti Yesus.

d.       Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah setara.

Ada ajaran yang mengatakan bahwa Yesus lebih rendah dari Allah, Roh Kudus lebih Rendah dari Yesus. Tetapi Alkitab mencatat ketigaNya adalah setara.

·      Bahwa Ketiganya Mahakuasa (Mat. 19:26, Mat. 28:18, 1 Yoh. 4:4)

·      Bahwa Ketiganya Mahatahu (Maz. 139:2, Luk. 5:22, 1 Kor. 2:10-11)

·      Bahwa Ketiganya Mahakudus (Yoh. 17:11, Luk. 1:35, Rm. 1:4).

·      Bahwa penyebutan ketiga namanya selalu berdampingan (Mat. 28:19, 2 Kor. 13:13, 1 Pet. 1:2).


C.    KESIMPULAN

Jangan jadikan alasan bahwa Allah yang besar tidak mungkin bisa dipahami dengan akal kita yang terbatas. Bahwa kita tak mungkin memahaminya secara sempurna adalah suatu realita, tetapi kemalasan kita untuk menggali kebenaran sehingga berkata Allah tak mungkin bisa dipahami adalah suatu kesalahan. Allah akan kita pahami sejauh Ia ingin kita mengenalNya. Mengenal Allah adalah suatu proses seumur hidup, semakin kita dekat denganNya kita akan semakin mengenalnya demikian juga sebaliknya. Dan ingat bahwa mengenal Allah harus dengan segenap hati, jiwa dan akal 

No comments:

Post a Comment