Thema : Ekspresi Iman
Nats : Roma 10:8-10
Oleh : Pdt.Nelson Sembiring, M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Ketika kita beriman kepada Allah maka itu harus dinyatakan sehingga
iman itu menjadi hidup. Bagaimanakah kita menyatakan iman kita? Banyak tokoh
Alkitab menyatakan imannya kepada Allah dengan caranya masing-masing. Habel
menyatakan imannya lewat persembahan terbaiknya kepada Allah. Nuh menyatakan
imannya dengan taat membuat bahtera. Abraham menyatakan imannya dengan pergi meninggalkan
kampung halamannya memenuhi panggilan Allah. Karena iman Musa lebih memilih
menderita bersama umat Allah dari pada menjadi anak puteri Firaun. Demikian
juga tokoh-tokoh yang lain menyatakan imannya kepada Tuhan. Artinya seorang
yang beriman kepada Allah akan menyatakan atau mengekspresikan imannya dengan
suatu tindakan nyata. Mari ekspresikan iman kita sehingga menjadi berkat bagi
orang lain.
B.
ISI
1.
Dasar kita mengekspresikan
iman kepada Allah. Kapankah seseorang bisa mengekspresikan atau menyatakan
imannya kepada Allah?
a.
Saat
seseorang dekat dengan Allah (ay. 8). “Firman
itu dekat kepadamu”. Bahwa saat seseorang dekat dengan firman, baik firman dalam
arti perkataan (Rhema) maupun firman sebagai pribadi Yesus Kristus (Logos) maka
ia akan mampu mengekspresikan imannya.
b.
Saat
seseorang percaya kepada Allah (ay. 9). “dan
percaya dalam hatimu”. Saat seseorang percaya bahwa Yesus Kristus
adalah Tuhan maka ia akan mampu mengekspresikan imannya.
c.
Saat
seseorang telah dibenarkan (ay. 10). “dan
dibenarkan”. Bahwa saat seseorang dibenarkan (diampuni dosanya) akan mampu
mengekspresikan imannya. Ekspresi orang yang berdosa (bersalah) akan jelas
berbeda dengan mereka yang sudah dimaafkan (diampuni) kesalahannya.
2.
Cara orang
percaya mengekspresikan iman. Saat kita dekat dengan Allah, percaya dan
dibenarkan oleh Allah maka maka itu akan terlihat dari cara hidup kita.
a.
Rindu memberitakan
firman (ay. 8). “Itulah firman iman, yang
kami beritakan”. Rasul Paulus mengekspresikan imannya dengan senantiasa memberitakan
firman Tuhan. Ada 14 kitab yang ditulis Rasul Paulus kepada berbagai jemaat
yang ia layani. Inilah ekspresi iman orang percaya.
b.
Mengakui Yesus
sebagai Tuhan (ay. 9). “Jika kamu mengaku
dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan”. Banyak orang memiliki identitas
(KTP) Kristen tetapi enggan mengakui Yesus sebagai Tuhannya dihadapan orang
lain. Bahkan hanya karena pekerjaan, perkawinan, dll. mereka tak lagi mengakui
Yesus Tuhan. Orang percaya harus mengskspresikan imannya dengan mengakui dihadapan
orang lain bahwa Yesus adalah Tuhannya.
c.
Senantiasa
berseru memanggil nama Tuhan (ay. 13). “Barangsiapa
berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan”. Orang percaya akan
mengekspresikan imannya dengan memanggil nama Tuhan melalui pujian (yg biasa bernayayi “Anak Medan” akan berganti
“Aku anak Raja”) dan memanggil Tuhan di dalam doanya.
C.
KESIMPULAN
Mari ekspresikan iman kita kepada Tuhan, sebab iman tanpa ekspresi
(perbuatan) adalah iman yang mati. Iman yang mati bukanlah iman yang
menyelamatkan. Semua saksi-saksi iman mengekspresikan imannya dengan suatu
tindakan atau perbuatan sehingga mereka beroleh keselamatan dan pengalaman iman
mereka menjadi berkat bagi banyak orang. Biarlah kita menjadi saksi-saksi iman
berikutnya yang akan dikenang orang walaupun tidak tercatat dalam sejarah
dunia. Mari ubah dunia dengan memulai dari diri kita. Tuhan Yesus memberkati.