Thema :
Mujizat Kesembuhan
Nats :
Matius 9:1-9
Oleh :
Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Setiap
orang pernah mengalami yang namanya “sakit”, baik orang kaya atau miskin,
anak-anak atau dewasa, pejabat atau rakyat biasa, orang percaya atau tidak
percaya, dll. Perbedaanya mungkin pada berat tidaknya penyakit yang dialami,
atau mungkin cara-cara yang ditempuh untuk beroleh kesembuhan. Dalam konteks
orang percayapun ada berbagai sikap yang dilakukan untuk memperoleh yang
namanya kesembuhan. Tidak jarang mereka yang mengaku sebagai orang percaya
masih melakukan cara-cara yang tidak seturut dengan Firman Tuhan atau bersikap
terlampau rohani hanya dengan mengandalkan doa. Bagaimanakah kita menyikapi hal
ini? Agar kita tidak salah dalam mengambil sikap maka pilihan terbaik adalah
meminta petunjuk dari sebuah buku yang tak pernah usang (ketinggalan zaman) dan
mampu menjawab setiap persoalan hidup itulah Alkitab Firman Allah yang tidak
pernah berubah dari dulu hari ini sampai selama-lamanya.
B.
ISI
1.
Kesembuhan
menurut Alkitab
Dapat dipastikan untuk mendapatkan
kesehatan semua orang akan berusaha semaksimal mungkin, bahkan sampai berobat
keluar negeripun ditempuh untuk memperoleh yang namanya kesehatan. Pertanyaannya, apakah setelah penyakitnya
disembuhkan ia telah benar-benar sehat? Secara jasmani, ia memang sudah sehat
tetapi secara rohani belum tentu. Sehat jasmani itu penting, tetapi tidak
melebihi kesehatan secara rohani. Apa gunanya tubuh kita sehat jika roh dan
jiwa kita merana karena hidup tanpa mengenal Tuhan.
a.
Kesembuhan
secara Rohani. Tuhan lebih mengutamakan kesembuhan Rohani melebihi Jasmani.
·
Yesus
menyelesaikan penyakit dosa orang lumpuh (Mat. 9:2). Dosa merupakan penyakit
yang paling berat bagi umat manusia sebab membawa maut (Rm. 6:23).
·
Yesus
menanggung semua penyakit dosa manusia di atas salib (Yes. 53:4-5). Bilur-bilur
darah Kristus menyembuhkan kita secara rohani. Darah yang tertumpah di kalvari
menyucikan segala dosa kita.
·
Yesus
menyembuhkan Paulus secara rohani dalam perjalanan ke Damsyik (Kis. 9), namun
secara jasmani Paulus tidak disembuhkan tetapi diberi kekuatan untuk
menjalaninya (2 Kor. 12:8-9). Hal ini membuat Paulus dapat berkata bahwa
manusia batiniah/rohani lebih utama dari lahiriah/jasmani (2 Kor. 4:16).
b.
Kesembuhan
secara Jasmani. Walau tidak melebihi kesembuhan rohani tetapi jasmani adalah
hal yang penting.
·
Yesus
memulihkan orang lumpuh (Mat. 9:6-7), wanita pendarahan (ay.22), orang buta
(ay. 29-30), dll. Artinya, Yesus sangat peduli dengan kesehatan jasmani manusia.
·
Yesus
mengorbankan sekitar 2000 ekor babi hanya untuk kesembuahan orang
gila/kerasukan roh jahat (Mrk. 5:2, 13,15). Artinya, kesehatan seseorang lebih
penting dari segala harta benda.
2.
Mujizat
Kesembuhan dalam Alkitab. Ketika seseorang mengalami sakit (secara jasmani)
maka yang ia harapkan adalah kesembuhan. Bagaimanakah kesembuhan itu datang?
a.
Berobat
ke dokter (Mat. 9:12). Artinya, bahwa Tuhan sanggup secara ajaib meyembuhkan
seseorang, tetapi IA memakai sarana (dokter/RS) sebagai perpanjangan tanganNya.
Tuhan bisa menyatakan mujizatnya melalui seorang dokter.
b.
Melalui
doa dan urapan hamba Tuhan (Yak. 5:14). Artinya, bahwa Tuhan memakai hambaNya
untuk menyatakan mujizat kesembuhan bagi seseorang. Tapi ingat, tidak semua
penyakit sembuh ketika didoakan.
c.
Tuhan
sendiri yang menyembuhkan. Dalam PL, seorang tokoh yaitu Ayub mengalami sakit
yang parah (Ayub 2:7) dan akhirnya Tuhan sendiri yang memulihkannya (Ayub
42:10). Dalam PB Tuhan Yesus melakukan banyak mujizat kesembuhan. Ini berarti
bahwa ada kalanya Allah yang sendiri turun tangan menyatakan mujizat kesembuhan
bagi seseorang.
3.
Sikap
terhadap mujizat kesembuhan.
a.
Mau
menyelesaikan urusan dosa/kerohanian yang tidak sehat (Mat. 9:2)
b.
Memiliki
iman yang teguh (Mat. 9:21-22)
c.
Meyakini
bahwa Tuhan sebagai sumber kekuatan dan kesembuhan (Kis. 3:16)
C.
KESIMPULAN
Saat kita percaya
sesungguhnya kita telah disembuahkan dari penyakit dosa dan saat kita beriman
maka secara jasmani kita juga akan mengalami pemulihan. Jikalaupun kita belum
dipulihkan Tuhan akan tetap beri kekuatan untuk menjalani hidup ini, bahkan
jika akhirnya penyakit kita tidak sembuh maka itu akan Tuhan pakai untuk
mengantakan kita pada kekekalan bersama dengan DIA. Amin.
No comments:
Post a Comment