Thema : Hidup Dipenuhi Roh Kudus
Nats : Kis. 4:31
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd. M. Th.
A. PENDAHULUAN
Ketika
orang percaya hendak melakukan sesuatu yang tidak berkenan di hadapan Tuhan
maka sadar atau tidak, pasti ada satu “seruan” ke dalam hati dan pikirannya:
JANGAN LAKUKAN ITU ! Siapakah yang berseru itu? Tentu bukan manusia sebab saat
manusia berseru maka yang mendengar adalah telinga. Ketika hati dan pikiran
kita tidak tenang saat hendak melakukan bahkan setelah melakukan dosa
(kesalahan) maka sesungguhnya Roh Kudus sedang berseru mengingatkan kita agar
tidak melakukan atau segera mohon ampun setelah berbuat kesalahan di hadapan
Tuhan. Demikian juga saat orang percaya ingin melakukan perkara-perkara rohani,
ada kalanya semangatnya menyala-nyala tetapi tidak jarang juga semangatnya
hampir padam. Semua itu berhubungan dengan Roh Kudus yang mendiami hatinya. Ketika
dua orang percaya melakukan pelayanan yang sama tetapi dengan semangat yang
berbeda bukan berarti Roh Kudusnya berbeda tetapi yang berbeda adalah respon
atau keintiman orang percaya tersebut dengan Roh Kudus.
B. ISI
1.
Beberapa
pertanyaan dan pernyataan seputar Roh Kudus.
a.
Dari
kalangan Muslim: Siapakah yang dijanjikan Nabi Isa (Yesus) ketika Ia akan
terangkat ke sorga?
Menurut
mereka bahwa yang dijanjikan oleh Yesus adalah seorang nabi. Kata “Penolong”
(Yoh. 14:16) yang dalam bahasa Yunani disebut “Parakletos” yang artinya
“Penghibur/Penolong” oleh mereka huruf vokalnya : a, a, e, o diganti dengan e,
i, i, o sehingga menjadi “Periklitos” yang artinya “terpuji/yang termasyur” dan
kata terpuji dalam bahasa Arab disebut “Ahmad/Mahmud/Muhammad” sehingga dengan
yakin mereka mengatakan bahwa yang dijanjikan Yesus itu adalah seorang nabi dan
dialah nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad.
Jawaban:
Bahasa Ibrani dan Arab adalah bahasa serumpun, dibaca dari kanan ke kiri dan
huruf vocal tidak terselip dalam sebuah kata sehingga bunyinya dapat
berubah-ubah sesuai konteks. Kalau diambil dalam Bahasa Indonesia misalnya: CWK
(bisa di baca “cowok, cewek, cuwek”). Sementara kata dalam Bahasa Yunani
(bahasa PB) semua vocal harus ditulis dan membacanya dari kiri ke kanan
sehingga kata “Paraketos” tidak dapat ditulis “Periklitos”, dan setelah
diteliti sekalipun tidak ditemui kata “Periklitos” di kitab Injil, semuanya menggunakan
kata “Parakletos”. Sehingga apa yang dikatakan kaum Muslim menjadi keliru.
b.
Dari
kalangan Saksi Yehua: Roh Kudus bukan pribadi, ia hanya tenaga penggerak dan
bukan Allah.
Jawaban:
Di dalam Allah yang Tunggal/Esa (Ul. 6:4) ada Bapa, Firman dan Roh. Dalam Kej.
1:28 : “Baiklah Kita menjadikan manusia…..”. Kata Kita menunjuk pada Kej.
1:1–3 : Pada mulanya Allah, …..Roh Allah,….. ber-Firman-lah
Allah…. Jadi Roh Kudus adalah Roh Allah yang memberi hidup (nafas) kepada
setiap makhluk yang diciptakan Allah melalui firmanNya. Kata “Allah” menunjuk
pada pribadi Bapa shingga kita panggil Allah Bapa, Kata “Roh” menunjuk kepada
Roh Kudus (Roh Allah) dan kata “Firman” menunjuk kepada Firman Allah yang
menjadi manusia dalam pribadi Yesus Kristus (Yoh. 1:14). Jadi jika “Roh
Allah/Roh Kudus” bukan Allah maka Allah tidak memiliki Roh, demikian juga jika
menurut saksi Yehua Yesus (Firman) bukan Allah, Dia hanya ciptaan Allah maka
Firman yang mana lagi yang menciptakan Yesus yang adalah Firman itu sendiri.
Jadi Roh Kudus adalah Roh Allah yang tak lain Allah itu sendiri.
2.
Perbedaan
didiami Roh Kudus dan dipenuhi Roh Kudus.
a.
Didiami
Roh Kudus artinya adalah suatu momen saat seseorang percaya maka Roh Kudus
menjadi materai (mendiami) hatinya (Ef. 1:13, Yoh. 14:17).
b.
Dipenuhi
Roh Kudus artinya suatu momen saat seseorang merasakan kuasa Tuhan penuh dalam
hidupnya sehingga mampu berkarya untuk Tuhan (Kis. 2:4).
c.
Orang
yang didiami Roh Kudus tidak selalu dipenuhi Roh Kudus. Ada kalanya Kuasa Roh
itu begitu luar biasa (dahsyat) dalam diri seseorang, misalnya ketika Daud
dipilih Samuel maka Roh Kudus berkuasa (mendiami) dalam dirinya (1 Sam. 16:13).
Ketika ia dipenuhi Roh Allah ia mampu mengalahkan Goliat, mengalahkan musuh
berlaksa-laksa, menari-nari dihadapan Tuhan. Pertanyaannya? Apakah ia penuh Roh
Allah ketika mendekati dan mengambil Batsyeba (2 Sam. 11:3 – 4)? Tentu tidak.
Apakah saat itu Roh Allah tidak diam (tinggal) dalam dirinya? Roh Allah tetap
ada dalam diri Daud tetapi ia lebih menuruti keinginan dagingnya.
3.
Bagimana
agar kita dipenuhi Roh Kudus?
a.
Jangan
mendukakan Roh Kudus (Ef. 4:30). Ketika kita menanggalkan manusia lama (4:22),
dibaharui di dalam roh (4:23), mengenakan manusia baru (4:24) dan membuang
segala kejahatan (4:31) serta hidup di dalam kasih (4:32) maka kuasa Roh Kudus
akan memenuhi hidup kita.
b.
Jangan
padamkan Roh Kudus (1 Tes. 5:19). Ketika kita bersukacita (5:16), tetap berdoa
(5:17), mengucap syukur (5:18), menjauhi segala yang jahat (5:22) dan menjaga
kekudusan (5:23) serta senantiasa membaca firman (5:27) maka kuasa Roh Kudus
akan menyala-nyala dalam hidup kita.
4.
Hasil dipenuhi Roh Kudus. Ketika seseorang dipenuhi oleh Roh
Kudus maka ia akan:
a.
Memiliki karunia (talenta) untuk melayani Tuhan. Misalnya:
Ø
Bezaleel memiliki karunia (keahlian) dalam segala pekerjaan
untuk membangun kemah/bait Allah (Kel. 31:2 – 3).
Ø
Yosua diberi kemampuan memimpin bangsa Israel menggantikan
Musa (Bil. 27:18), Daud diberi kemampuan untuk menjadi Raja atas Israel
mengantikan Saul (1 Sam. 16:13).
Ø
Rasul-rasul dan Paulus memiliki karunia berbahasa Roh (Kis.
2:4,6, 1 Kor. 14:18). Tetapi tidak semua orang percaya dapat berbahasa Roh dan
kalaupun ada harus disertai dengan penafsirnya (1 Kor. 14:27), bahkan Paulus
sendiri yang bisa berbahasa Roh tidak mengidolakannya (14:19).
b.
Memiliki keberanian memberitakan Firman/kebenaran (Kis.
4:31)
c.
Hidup menghasilkan buah Roh (Gal. 5:16, 22 – 23).
C.
KESIMPULAN
Marilah
kita hidup dipenuhi oleh Roh Kudus sehingga hidup kita tidak hanya sekedar
menjadi orang percaya yang datang ke gereja, duduk kemudian pulang dan terus
berulang samapi kita kembali kepada kekekalan. Tetapi seperti perkataan Rasul
Paulus : Tetapi bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi
jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja member buah (Fil.
1:21-22). Ingat, Tuhan Yesus pernah marah dan mengutuk pohon ara yang hanya
tumbuh tetapi tidak berbuah. Sebab sesungguhnya ketika kita bertumbuh dengan
baik maka pasti menghasilkan buah. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
Amin Tuhan Isa memberkati
ReplyDelete