Friday, November 30, 2018

Hidup Di Penuhi Roh Kudus


Thema             : Hidup Dipenuhi Roh Kudus
Nats                 : Kis. 4:31
Oleh                 : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd. M. Th.

A.     PENDAHULUAN
Ketika orang percaya hendak melakukan sesuatu yang tidak berkenan di hadapan Tuhan maka sadar atau tidak, pasti ada satu “seruan” ke dalam hati dan pikirannya: JANGAN LAKUKAN ITU ! Siapakah yang berseru itu? Tentu bukan manusia sebab saat manusia berseru maka yang mendengar adalah telinga. Ketika hati dan pikiran kita tidak tenang saat hendak melakukan bahkan setelah melakukan dosa (kesalahan) maka sesungguhnya Roh Kudus sedang berseru mengingatkan kita agar tidak melakukan atau segera mohon ampun setelah berbuat kesalahan di hadapan Tuhan. Demikian juga saat orang percaya ingin melakukan perkara-perkara rohani, ada kalanya semangatnya menyala-nyala tetapi tidak jarang juga semangatnya hampir padam. Semua itu berhubungan dengan Roh Kudus yang mendiami hatinya. Ketika dua orang percaya melakukan pelayanan yang sama tetapi dengan semangat yang berbeda bukan berarti Roh Kudusnya berbeda tetapi yang berbeda adalah respon atau keintiman orang percaya tersebut dengan Roh Kudus.
B.     ISI
1.   Beberapa pertanyaan dan pernyataan seputar Roh Kudus.
a.    Dari kalangan Muslim: Siapakah yang dijanjikan Nabi Isa (Yesus) ketika Ia akan terangkat ke sorga?
Menurut mereka bahwa yang dijanjikan oleh Yesus adalah seorang nabi. Kata “Penolong” (Yoh. 14:16) yang dalam bahasa Yunani disebut “Parakletos” yang artinya “Penghibur/Penolong” oleh mereka huruf vokalnya : a, a, e, o diganti dengan e, i, i, o sehingga menjadi “Periklitos” yang artinya “terpuji/yang termasyur” dan kata terpuji dalam bahasa Arab disebut “Ahmad/Mahmud/Muhammad” sehingga dengan yakin mereka mengatakan bahwa yang dijanjikan Yesus itu adalah seorang nabi dan dialah nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad.
Jawaban: Bahasa Ibrani dan Arab adalah bahasa serumpun, dibaca dari kanan ke kiri dan huruf vocal tidak terselip dalam sebuah kata sehingga bunyinya dapat berubah-ubah sesuai konteks. Kalau diambil dalam Bahasa Indonesia misalnya: CWK (bisa di baca “cowok, cewek, cuwek”). Sementara kata dalam Bahasa Yunani (bahasa PB) semua vocal harus ditulis dan membacanya dari kiri ke kanan sehingga kata “Paraketos” tidak dapat ditulis “Periklitos”, dan setelah diteliti sekalipun tidak ditemui kata “Periklitos” di kitab Injil, semuanya menggunakan kata “Parakletos”. Sehingga apa yang dikatakan kaum Muslim menjadi keliru.
b.   Dari kalangan Saksi Yehua: Roh Kudus bukan pribadi, ia hanya tenaga penggerak dan bukan Allah.
Jawaban: Di dalam Allah yang Tunggal/Esa (Ul. 6:4) ada Bapa, Firman dan Roh. Dalam Kej. 1:28 : “Baiklah Kita menjadikan manusia…..”. Kata Kita menunjuk pada Kej. 1:1–3 : Pada mulanya Allah, …..Roh Allah,….. ber-Firman-lah Allah…. Jadi Roh Kudus adalah Roh Allah yang memberi hidup (nafas) kepada setiap makhluk yang diciptakan Allah melalui firmanNya. Kata “Allah” menunjuk pada pribadi Bapa shingga kita panggil Allah Bapa, Kata “Roh” menunjuk kepada Roh Kudus (Roh Allah) dan kata “Firman” menunjuk kepada Firman Allah yang menjadi manusia dalam pribadi Yesus Kristus (Yoh. 1:14). Jadi jika “Roh Allah/Roh Kudus” bukan Allah maka Allah tidak memiliki Roh, demikian juga jika menurut saksi Yehua Yesus (Firman) bukan Allah, Dia hanya ciptaan Allah maka Firman yang mana lagi yang menciptakan Yesus yang adalah Firman itu sendiri. Jadi Roh Kudus adalah Roh Allah yang tak lain Allah itu sendiri.
2.   Perbedaan didiami Roh Kudus dan dipenuhi Roh Kudus.
a.       Didiami Roh Kudus artinya adalah suatu momen saat seseorang percaya maka Roh Kudus menjadi materai (mendiami) hatinya (Ef. 1:13, Yoh. 14:17).
b.      Dipenuhi Roh Kudus artinya suatu momen saat seseorang merasakan kuasa Tuhan penuh dalam hidupnya sehingga mampu berkarya untuk Tuhan (Kis. 2:4).
c.       Orang yang didiami Roh Kudus tidak selalu dipenuhi Roh Kudus. Ada kalanya Kuasa Roh itu begitu luar biasa (dahsyat) dalam diri seseorang, misalnya ketika Daud dipilih Samuel maka Roh Kudus berkuasa (mendiami) dalam dirinya (1 Sam. 16:13). Ketika ia dipenuhi Roh Allah ia mampu mengalahkan Goliat, mengalahkan musuh berlaksa-laksa, menari-nari dihadapan Tuhan. Pertanyaannya? Apakah ia penuh Roh Allah ketika mendekati dan mengambil Batsyeba (2 Sam. 11:3 – 4)? Tentu tidak. Apakah saat itu Roh Allah tidak diam (tinggal) dalam dirinya? Roh Allah tetap ada dalam diri Daud tetapi ia lebih menuruti keinginan dagingnya.
3.   Bagimana agar kita dipenuhi Roh Kudus?
a.       Jangan mendukakan Roh Kudus (Ef. 4:30). Ketika kita menanggalkan manusia lama (4:22), dibaharui di dalam roh (4:23), mengenakan manusia baru (4:24) dan membuang segala kejahatan (4:31) serta hidup di dalam kasih (4:32) maka kuasa Roh Kudus akan memenuhi hidup kita.
b.      Jangan padamkan Roh Kudus (1 Tes. 5:19). Ketika kita bersukacita (5:16), tetap berdoa (5:17), mengucap syukur (5:18), menjauhi segala yang jahat (5:22) dan menjaga kekudusan (5:23) serta senantiasa membaca firman (5:27) maka kuasa Roh Kudus akan menyala-nyala dalam hidup kita.
4.    Hasil dipenuhi Roh Kudus. Ketika seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus maka ia akan:
a.       Memiliki karunia (talenta) untuk melayani Tuhan. Misalnya:
Ø  Bezaleel memiliki karunia (keahlian) dalam segala pekerjaan untuk membangun kemah/bait Allah (Kel. 31:2 – 3).
Ø  Yosua diberi kemampuan memimpin bangsa Israel menggantikan Musa (Bil. 27:18), Daud diberi kemampuan untuk menjadi Raja atas Israel mengantikan Saul (1 Sam. 16:13).
Ø  Rasul-rasul dan Paulus memiliki karunia berbahasa Roh (Kis. 2:4,6, 1 Kor. 14:18). Tetapi tidak semua orang percaya dapat berbahasa Roh dan kalaupun ada harus disertai dengan penafsirnya (1 Kor. 14:27), bahkan Paulus sendiri yang bisa berbahasa Roh tidak mengidolakannya (14:19).
b.       Memiliki keberanian memberitakan Firman/kebenaran (Kis. 4:31)
c.       Hidup menghasilkan buah Roh (Gal. 5:16, 22 – 23).
C.     KESIMPULAN
Marilah kita hidup dipenuhi oleh Roh Kudus sehingga hidup kita tidak hanya sekedar menjadi orang percaya yang datang ke gereja, duduk kemudian pulang dan terus berulang samapi kita kembali kepada kekekalan. Tetapi seperti perkataan Rasul Paulus : Tetapi bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja member buah (Fil. 1:21-22). Ingat, Tuhan Yesus pernah marah dan mengutuk pohon ara yang hanya tumbuh tetapi tidak berbuah. Sebab sesungguhnya ketika kita bertumbuh dengan baik maka pasti menghasilkan buah. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

1 comment: