Friday, November 30, 2018

Respon Terhadap Panggilan Tuhan


Thema           : Respon Terhadap Panggilan Tuhan
Nats                : Keluaran 4:10-17
Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S, Pd., M. Th.


A.        PENDAHULUAN
Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda ketika dalam memenuhi panggilan Tuhan dalam hidupnya. Semua orang yang keluar dari kegelapan menuju terangnya yang ajaib disebut sebagai orang yang telah memenuhi panggilan Tuhan (1 Pet. 2:9). Dan setiap orang yang terpanggil tersebut berkewajiban mewartakan tentang kasih Tuhan. Dalam memenuhi panggilan tersebut, setiap orang memiliki respon yang berbeda-beda. Ada yang benar-benar siap seperti Yesaya dengan berkata: “Ini aku, utuslah aku!”(Yes. 6:8), ada yang berusaha lari dari panggilan Tuhan seperti Yunus (Yun. 1:3), dan ada juga yang melakukan tawar-menawar dengan panggilan Tuhan dengan berbagai alasan seperti Musa ketika dipanggil Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian. Pada kesempatan ini kita akan belajar dari tokoh yang terakhir disebutkan yaitu Musa.

B.        ISI
1.      Respon Musa dengan panggilan Tuhan
·      Kurang siap dengan panggilan Tuhan. Mengapa ia kurang siap?
Ø Merasa tidak mampu untuk berbicara (ay. 10). Hal seperti ini menjadi alasan kebanyakan orang untuk tidak dilibatkan dalam suatu pekerjaan Tuhan (pelayanan).
Ø Merasa tidak pantas/patut (ay. 13). Hal ini juga sering menjadi alasan banyak orang enggan terlibat melakukan suatu pelayanan. Berbicara pantas (layak) atau tidak, sesungguhnya tidak ada seorangpun yang layak jika bukan Tuhan yang melayakkannya, sebab semua kita adalah manusia berdosa.
·      Pergi memenuhi panggilan Tuhan (ay. 20). Setelah melalui diskusi yang panjang akhirnya Musa memutuskan untuk memenuhi panggilan Tuhan. Artinya butuh suatu proses (belajar) dalam memenuhi panggilan tersebut.
2.      Hal yang perlu diteladani dari seorang Musa
·      Sadar dengan keterbatasannya (ay. 10 dan 13). Walaupun mungkin dianggap sebagai bentuk kekurangsiapan, tetapi jika dilihat dari sisi yang positif maka pengakuan Musa tersebut adalah sesuatu yang baik. Lebih baik merasa kurang mampu dari pada sok mampu (sok tahu) tentang segala sesuatu. Dengan pengakuan tersebut akhirnya ia mendapat suatu motivasi dan dorongan dari Tuhan. Dalam konteks saat ini, kita akan mendapat dukungan dari orang lain yang memiliki pengalaman yang lebih dari kita.
·      Menggunakan perlengkapan yang disuruh Tuhan ( ay. 17 dan 20). Sering sekali kita melupakan pesan Tuhan dalam melakukan suatu pelayanan.
3.      Hal yang perlu disadari dalam penggilan Musa dalam konteks saat ini.
·      Tuhan tidak pernah keliru dalam memanggil seseorang. Walaupum Musa merasa tidak mampu tetapi Tuhan jauh lebih tahu dan terbukti Musa berhasil memimpin bangsa Israel keluar dari negeri perbudakan. Jadi, jangan pernah ragu dengan panggilan Tuhan dalam hidup kita, Dia yang akan bertanggung jawab dalam segala kelemahan kita.
·      Tuhan menyediakan jalan keluar (pertolongan) dalam keterbatasan kita. Tuhan menempatkan Harun sebagai juru bicara Musa kepada bangsa Israel (ay. 14-17). Jadi, jangan jadikan kelemahan kita untuk tidak melakukan pekerjaan Tuhan.

C.        KESIMPULAN
Mari penuhi panggilan Tuhan dalam hidup kita, Tuhan tidak bertanya apa yang kita miliki (karunia atau kemampuan), tetapi Tuhan hanya menginginkan kesiapan hati kita untuk melakukan kehendaknya. Ketika kita bertanggung jawab dlam perkara-perkara sederhana (kecil) maka Tuhan akan percayakan perkara-perkara besar dalam hidup kita. Kita semua orang biasa, tetapi Tuhan punya cara untuk memakai kita secara luar biasa. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

No comments:

Post a Comment