Friday, November 30, 2018

Berjalan Dengan Iman


Thema            : Berjalan Dengan Iman
Nats                : Kej. 12:1-9
Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.

A. PENDAHULUAN
Ketika semua situasi dalam keadaan normal (tidak ada masalah) maka mudah bagi seseorang untuk menyatakan iman percayanya kepada Tuhan. Tetapi ketika situasi tidak menentu atau bahkan cenderung ke arah yang sulit (krisis) maka rasa khawatir, cemas dan takut sering sekali melampaui mengalahkan keimanan seseorang. Apakah orang yang merasa khawatir, cemas dan takut tersebut bukan orang beriman/percaya? Ada kemungkinan memang ia sebenarnya belum mengakui (menerima) kedaulatan Allah dalam hidupnya. Dengan kata lain memang ia belum menerima keselamatan itu sendiri. Tetapi pada banyak kejadian sesungguhnya bukan karena ia belum percaya tetapi kurang di dalam penyerahan hidup kepada Tuhan. Dengan kata lain ia sudah percaya namun sering sekali lebih mengandalkan pikiran dan kekuatannya dalam menghadapi segala sesuatu. Berjalan dengan iman bukan suatu pilihan tetapi keharusan bagi seorang yang percaya kepada Allah. 
B.  ISI
1.      Arti berjalan dengan iman.
a.       Berjalan dengan iman adalah suatu sikap hidup yang mampu memandang jauh ke depan serta dapat melihat sesuatu yang belum terlihat (ay. 4). Abraham sudah melihat tanah perajanjian di matanya. Abraham dipanggil 75 tahun (Kej 12:1-4). 25 tahun setelah janji, Ishak lahir dan umur Abrahan 100 tahun (Kej 21:5). 85 tahun setelah janji, Yakub lahir (Ishak 60 tahun, Kej 25:26). 215 tahun setelah janji, keturunan Abraham mulai jadi orang asing di tanah Mesir-Yakub berumur 130 tahun (Kej 47:9). Saat itu bangsa Israel belum ada karena hanya 70 jiwa yang bersama Yakub (Kej 46:27). 645 tahun setelah janji baru Musa mulai memimpin laskar Israel yang berjumlah 603.550 orang (hanya yang laki-laki berumur 20 tahun ke atas dan mampu berperang) keluar dari Mesir (Kel 12:40-41; Bil 1:46). 685 tahun setelah janji barulah Yosua mulai memimpin laskar Israel memasuki Kanaan-negeri yang dijanjikan kepada Abraham.
b.      Berjalan dengan iman adalah suatu sikap hidup yang mampu mempercayai sesuatu yang mustahil terjadi (15:5-6). Abraham tahu untuk memiliki anak diusia tuanya (isterinya Sarai sudah mati haid) adalah sesuatu yang mustahil namun ia tetap memilih percaya (beriman).
c.       Berjalan dengan iman adalah suatu sikap hidup yang sungguh-sungguh mengakui bahwa Tuhanlah pemilik hidupnya sehingga ia tak berhak atas dirinya dan semua yang ia miliki (22:3, 9, Ayub 1:21). Kalau bukan karena iman Abraham takkan pernah melakukan perintah Tuhan untuk mengorbankan anaknya Ishak.
2.      Cara hidup orang yang berjalan dengan iman.
Setiap orang memiliki cara untuk menjalani hidupnya. Seseorang berkata: “Aku sudah mengikut Tuhan dengan baik tapi hidupku seperti ini saja sementara banyak orang yang tidak mengikut Tuhan tetapi ia bisa sukses”. Pertanyaannya: Apakah anda telah maksimal dalam melakukan sesuatu? Jangan-jangan orang yang anda bilang tidak mengikut Tuhan itu lebih disiplin, rajin, dan pekerja keras dari anda. Dia punya cara dalam hidupnya, jika dia tanpa Tuhan bisa sukses maka seharusnya  anda lebih dari itu.
a.       Taat dengan pimpinaan Tuhan (ay. 4). Orang taat tidak banyak komentar tetapi banyak bertindak. Tuhan berfirman kepada Abraham dan juga kepada Yunus, Abraham taat tapi Yunus lari dari perintah (Yun. 1:1-3)
b.      Percaya saja (15:6).  Seseorang berkata: Tuhan aku percaya janjiMu tapi…….... Aku yakin pertolonganMu Tuhan tapi……… seharusnya seorang percaya berkata: Tuhan aku percaya janjiMu walaupun secara manusia itu mustahil terjadi.
c.       Tenang (22:3). Abraham tahu bahwa Ishak adalah milik Tuhan, jadi baik hidup dan matinya juga adalah milik Tuhan sehingga ia tenang (bisa tidur) walaupun keesokan harinya Isak akan jadi korban bakaran untuk Tuhan.
d.      Menjaga kedamaian (13:8).  Abraham tidak ingin ada masalah antara dirinya dengan Lot sehingga ia memberi pilihan kepada Lot untuk memilih tanah yang ingin ia tempati.
3.      Hasil Perjalanan Iman
a.       Menerima berkat Tuhan (12:2a,b). Abraham menerima berkat Tuhan ketika ia beriman yaitu: menjadi bangsa yang besar (memilki banyak keturunan) dan nama Abraham mashyur sampai hari ini bahkan selamanya (Yahudi, Kristen dan Islam sangat menghormati walaupun dengan cara pandang berbeda).
b.      Menjadi berkat atas dunia (12:2c, 22:18). Secara jasmani bangsa Israel diberkati (diberikan negeri yang kaya madu dan susu (Yos. 5:6) oleh karena iman Abraham walaupun ia sendiri tidak menikmatinya. Bahkan lebih dari pada itu, Iman Abraham menjadi berkat secara rohani bagi seluruh dunia lewat kelahiran Kristus (Mat. 1:1).
C. KESIMPULAN
Berjalan dengan iman bukanlah ungkapan semata tetapi suatu proses perjalanan yang panjang dan berliku. Dibutuhkan suatu sikap yang sungguh-sungguh di dalam menjalaninya, sebab selain berkat Tuhan juga mengizinkan tantangan dan masalah yang selalu dating silih berganti. Bahkan untuk mendapat suatu berkat sering sekali penderitaan dan masalah datang terlebih dahulu. Untuk merasakan manisnya sebuah durian tidak jarang tangan kita terluka, untuk mendapatkan mata air pemuas dahaga di sebuah sumur maka harus di dahului dengan sekop dan cangkul penderitaan. Mari jalani hidup dengan iman sampai kita kembali pada kekekalan. AMIN.   

No comments:

Post a Comment