Thema :
Berjalan Dengan Iman
Nats :
Kej. 12:1-9
Oleh :
Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A. PENDAHULUAN
Ketika semua
situasi dalam keadaan normal (tidak ada masalah) maka mudah bagi seseorang
untuk menyatakan iman percayanya kepada Tuhan. Tetapi ketika situasi tidak
menentu atau bahkan cenderung ke arah yang sulit (krisis) maka rasa
khawatir, cemas dan takut sering sekali melampaui mengalahkan keimanan
seseorang. Apakah orang yang merasa khawatir, cemas dan takut tersebut bukan
orang beriman/percaya? Ada kemungkinan memang ia sebenarnya belum mengakui
(menerima) kedaulatan Allah dalam hidupnya. Dengan kata lain memang ia belum
menerima keselamatan itu sendiri. Tetapi pada banyak kejadian sesungguhnya
bukan karena ia belum percaya tetapi kurang di dalam penyerahan hidup kepada
Tuhan. Dengan kata lain ia sudah percaya namun sering sekali lebih mengandalkan
pikiran dan kekuatannya dalam menghadapi segala sesuatu. Berjalan dengan iman
bukan suatu pilihan tetapi keharusan bagi seorang yang percaya kepada Allah.
B. ISI
1.
Arti
berjalan dengan iman.
a.
Berjalan
dengan iman adalah suatu sikap hidup yang mampu memandang jauh ke depan serta
dapat melihat sesuatu yang belum terlihat (ay. 4). Abraham sudah melihat tanah
perajanjian di matanya. Abraham
dipanggil 75 tahun (Kej 12:1-4). 25 tahun setelah janji, Ishak lahir dan umur Abrahan
100 tahun (Kej 21:5). 85 tahun setelah janji, Yakub lahir (Ishak 60 tahun, Kej
25:26). 215 tahun setelah janji, keturunan Abraham mulai jadi orang asing di
tanah Mesir-Yakub berumur 130 tahun (Kej 47:9). Saat itu bangsa Israel belum
ada karena hanya 70 jiwa yang bersama Yakub (Kej 46:27). 645 tahun setelah
janji baru Musa mulai memimpin laskar Israel yang berjumlah 603.550 orang
(hanya yang laki-laki berumur 20 tahun ke atas dan mampu berperang) keluar dari
Mesir (Kel 12:40-41; Bil 1:46). 685 tahun setelah janji barulah Yosua mulai
memimpin laskar Israel memasuki Kanaan-negeri yang dijanjikan kepada Abraham.
b.
Berjalan
dengan iman adalah suatu sikap hidup yang mampu mempercayai sesuatu yang
mustahil terjadi (15:5-6). Abraham tahu untuk memiliki anak diusia tuanya
(isterinya Sarai sudah mati haid) adalah sesuatu yang mustahil namun ia tetap
memilih percaya (beriman).
c.
Berjalan
dengan iman adalah suatu sikap hidup yang sungguh-sungguh mengakui bahwa
Tuhanlah pemilik hidupnya sehingga ia tak berhak atas dirinya dan semua yang ia
miliki (22:3, 9, Ayub 1:21). Kalau bukan karena iman Abraham takkan pernah
melakukan perintah Tuhan untuk mengorbankan anaknya Ishak.
2.
Cara
hidup orang yang berjalan dengan iman.
Setiap orang
memiliki cara untuk menjalani hidupnya. Seseorang berkata: “Aku sudah mengikut Tuhan dengan baik tapi
hidupku seperti ini saja sementara banyak orang yang tidak mengikut Tuhan
tetapi ia bisa sukses”. Pertanyaannya: Apakah anda telah maksimal dalam
melakukan sesuatu? Jangan-jangan orang yang anda bilang tidak mengikut Tuhan
itu lebih disiplin, rajin, dan pekerja keras dari anda. Dia punya cara dalam
hidupnya, jika dia tanpa Tuhan bisa sukses maka seharusnya anda lebih dari itu.
a.
Taat
dengan pimpinaan Tuhan (ay. 4). Orang taat tidak banyak komentar tetapi banyak
bertindak. Tuhan berfirman kepada Abraham dan juga kepada Yunus, Abraham taat
tapi Yunus lari dari perintah (Yun. 1:1-3)
b.
Percaya
saja (15:6). Seseorang berkata: Tuhan
aku percaya janjiMu tapi…….... Aku yakin pertolonganMu Tuhan tapi……… seharusnya
seorang percaya berkata: Tuhan aku percaya janjiMu walaupun secara manusia itu
mustahil terjadi.
c.
Tenang
(22:3). Abraham tahu bahwa Ishak adalah milik Tuhan, jadi baik hidup dan matinya
juga adalah milik Tuhan sehingga ia tenang (bisa tidur) walaupun keesokan
harinya Isak akan jadi korban bakaran untuk Tuhan.
d.
Menjaga
kedamaian (13:8). Abraham tidak ingin
ada masalah antara dirinya dengan Lot sehingga ia memberi pilihan kepada Lot untuk
memilih tanah yang ingin ia tempati.
3.
Hasil
Perjalanan Iman
a.
Menerima
berkat Tuhan (12:2a,b). Abraham menerima berkat Tuhan ketika ia beriman yaitu:
menjadi bangsa yang besar (memilki banyak keturunan) dan nama Abraham mashyur
sampai hari ini bahkan selamanya (Yahudi, Kristen dan Islam sangat menghormati
walaupun dengan cara pandang berbeda).
b.
Menjadi
berkat atas dunia (12:2c, 22:18). Secara jasmani bangsa Israel diberkati
(diberikan negeri yang kaya madu dan susu (Yos. 5:6) oleh karena iman Abraham
walaupun ia sendiri tidak menikmatinya. Bahkan lebih dari pada itu, Iman
Abraham menjadi berkat secara rohani bagi seluruh dunia lewat kelahiran Kristus
(Mat. 1:1).
C. KESIMPULAN
Berjalan dengan
iman bukanlah ungkapan semata tetapi suatu proses perjalanan yang panjang dan
berliku. Dibutuhkan suatu sikap yang sungguh-sungguh di dalam menjalaninya,
sebab selain berkat Tuhan juga mengizinkan tantangan dan masalah yang selalu
dating silih berganti. Bahkan untuk mendapat suatu berkat sering sekali
penderitaan dan masalah datang terlebih dahulu. Untuk merasakan manisnya sebuah
durian tidak jarang tangan kita terluka, untuk mendapatkan mata air pemuas
dahaga di sebuah sumur maka harus di dahului dengan sekop dan cangkul
penderitaan. Mari jalani hidup dengan iman sampai kita kembali pada kekekalan.
AMIN.
No comments:
Post a Comment