Thema : Kaum Muda dan Perkembangan Zaman
Nats : Pkh. 1:9
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Apakah dengan menjadi orang
percaya membuat seseorang ketinggalan zaman? Sepertinya pemikiran seperti ini
berkembang di kalangan kaum muda saat ini. Orang percaya tidak boleh melakukan
hal-hal yang dianggap tren di kalangan muda saat ini, misalnya: Merokok,
bergaul sembarangan, memiliki komunitas (kelompok/geng). Sehingga, menjadi
seorang muda yang percaya akan membuat seseorang terbatas dalam melakukan
segala sesuatu yang dianggap mendatangkan “kebahgiaan”. Salomo dengan tegas
berkata :” Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu
bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu,
tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke
pengadilan!”. Dengan kata lain Salomo ingin berpesan kepada anak muda: Hai
pemuda, engkau bebas melakukan apa saja (baik atau buruk) dalam menikmati masa
mudamu, tapi ingat bahwa semua ada ganjarannya. Jika demikian, bagaimanakah
seharusnya sika seorang pemuda dalam menjalani masa mudanya?
B.
ISI
1.
Salahkah
mengikuti perkembangan zaman?
Zaman boleh berubah tetapi firman
Tuhan tidak pernah berubah, artinya Fiman Tuhan tidak perlu bergeser untuk
mengikuti segala perubahan yang super cepat. Firman Tuhan tidak pernah usang
(ketinggalan zaman), Firman Tuhan sesuai untuk segala situasi. Bahan dan
penyajiannya boleh berubah (dari kertas pavirus sampai i-ped) tetapi isinya
tiada berubah. Ini berarti bahwa orang percaya boleh mengikuti perkembangan
zaman tetapi zaman tidak boleh merubah pola hidup orang percaya tersebut.
Tetapi faktanya, sedikit sekali kaum muda yang konsisten dalam mengikuti
perkembangan zaman. Secara umum, walau masih dalam batasan wajar, hampir semua
kaum muda di sebuah gereja sudah mulai mengikuti pola hidup orang-orang di luar
gereja (bukan orang percaya). Dan jika hal ini terus dibiarkan maka tidak
tertutup kemungkinan, 10 atau 20 tahun kedepan maka kaum muda akan semakin
berkurang di lingkungan gereja. Jadi, tidak ada yang salah jika orang muda
mengikuti perkembangan zaman tetapi yang salah adalah cara mereka mengikuti
perkembangan tersebut.
2.
Sikap yang
benar mengikuti perkembangan zaman.
Cara terbaik mengikuti
perkembangan zaman: ikuti zaman tanpa melupakan Tuhan (Pkh. 12:1). Ketika kita
ingat akan Tuhan, maka kita tidak akan sembarangan dalam mengambil suatu
tindakan karena:
a.
Ada
pengadilan Tuhan (Pkh. 1:9). Kebaikan diganjar dengan hadiah/pujian sebaliknya
kejahatan diganjar dengan hukuman. Hukuman adalah hadiah dan hadiah adalah
hukuman sebab keduanya bertujuan untuk membuat seseorang lebih baik. Sadarlah
ketika hukuman itu kita terima di dunia ini sebab hukuman kekal takkan pernah
berujung.
b.
Masa depan
di tangan Tuhan (Yer. 29:11). Jika masa depan kita ada di tangan Tuhan maka
seharusnyalah kita menjalani hari-hari sesuai dengan aturanNya. Sebab Tuhan
tidak memberi masa depan yang baik bagi orang jahat/fasik (Ams. 24:20).
c.
Ada hukum
tabur tuai (Gal. 6:8-9). Seorang Novelis Soegiarso Soeroyo menulis buku dengan
judul :”Menabur Angin Menuai Badai”. Pesan moral dalam buku ini adalah:
· Siapa berbuat dia yang
bertanggung jawab.
· Menanam kebaikan berbuah kebaikan
dan sebaliknya.
C.
KESIMPULAN
Zaman hanyalah suatu situasi, jagan pernah
dikendalikan situasi tetapi kendalikanlah situasi. Kuda liarpun jika tali
kekangnya di pegang maka ia akan tunduk. Seliar apapun zaman saat ini, jika
Firman Tuhan menjadi standar hidup kita maka semua akan terkendali dengan baik.
TYM. Amin.
No comments:
Post a Comment