Friday, November 30, 2018

Orang Muda dan Perkembangan Zaman


Thema                        : Kaum Muda dan Perkembangan Zaman
Nats                : Pkh. 1:9
Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.        PENDAHULUAN
Apakah dengan menjadi orang percaya membuat seseorang ketinggalan zaman? Sepertinya pemikiran seperti ini berkembang di kalangan kaum muda saat ini. Orang percaya tidak boleh melakukan hal-hal yang dianggap tren di kalangan muda saat ini, misalnya: Merokok, bergaul sembarangan, memiliki komunitas (kelompok/geng). Sehingga, menjadi seorang muda yang percaya akan membuat seseorang terbatas dalam melakukan segala sesuatu yang dianggap mendatangkan “kebahgiaan”. Salomo dengan tegas berkata :” Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!”. Dengan kata lain Salomo ingin berpesan kepada anak muda: Hai pemuda, engkau bebas melakukan apa saja (baik atau buruk) dalam menikmati masa mudamu, tapi ingat bahwa semua ada ganjarannya. Jika demikian, bagaimanakah seharusnya sika seorang pemuda dalam menjalani masa mudanya?

B.        ISI
1.      Salahkah mengikuti perkembangan zaman?
Zaman boleh berubah tetapi firman Tuhan tidak pernah berubah, artinya Fiman Tuhan tidak perlu bergeser untuk mengikuti segala perubahan yang super cepat. Firman Tuhan tidak pernah usang (ketinggalan zaman), Firman Tuhan sesuai untuk segala situasi. Bahan dan penyajiannya boleh berubah (dari kertas pavirus sampai i-ped) tetapi isinya tiada berubah. Ini berarti bahwa orang percaya boleh mengikuti perkembangan zaman tetapi zaman tidak boleh merubah pola hidup orang percaya tersebut. Tetapi faktanya, sedikit sekali kaum muda yang konsisten dalam mengikuti perkembangan zaman. Secara umum, walau masih dalam batasan wajar, hampir semua kaum muda di sebuah gereja sudah mulai mengikuti pola hidup orang-orang di luar gereja (bukan orang percaya). Dan jika hal ini terus dibiarkan maka tidak tertutup kemungkinan, 10 atau 20 tahun kedepan maka kaum muda akan semakin berkurang di lingkungan gereja. Jadi, tidak ada yang salah jika orang muda mengikuti perkembangan zaman tetapi yang salah adalah cara mereka mengikuti perkembangan tersebut.
2.      Sikap yang benar mengikuti perkembangan zaman.
Cara terbaik mengikuti perkembangan zaman: ikuti zaman tanpa melupakan Tuhan (Pkh. 12:1). Ketika kita ingat akan Tuhan, maka kita tidak akan sembarangan dalam mengambil suatu tindakan karena:
a.       Ada pengadilan Tuhan (Pkh. 1:9). Kebaikan diganjar dengan hadiah/pujian sebaliknya kejahatan diganjar dengan hukuman. Hukuman adalah hadiah dan hadiah adalah hukuman sebab keduanya bertujuan untuk membuat seseorang lebih baik. Sadarlah ketika hukuman itu kita terima di dunia ini sebab hukuman kekal takkan pernah berujung. 
b.      Masa depan di tangan Tuhan (Yer. 29:11). Jika masa depan kita ada di tangan Tuhan maka seharusnyalah kita menjalani hari-hari sesuai dengan aturanNya. Sebab Tuhan tidak memberi masa depan yang baik bagi orang jahat/fasik (Ams. 24:20).
c.       Ada hukum tabur tuai (Gal. 6:8-9). Seorang Novelis Soegiarso Soeroyo menulis buku dengan judul :”Menabur Angin Menuai Badai”. Pesan moral dalam buku ini adalah:
·      Siapa berbuat dia yang bertanggung jawab.
·      Menanam kebaikan berbuah kebaikan dan sebaliknya.

C.        KESIMPULAN
Zaman hanyalah suatu situasi, jagan pernah dikendalikan situasi tetapi kendalikanlah situasi. Kuda liarpun jika tali kekangnya di pegang maka ia akan tunduk. Seliar apapun zaman saat ini, jika Firman Tuhan menjadi standar hidup kita maka semua akan terkendali dengan baik. TYM. Amin.

No comments:

Post a Comment