Thema : Hasilkan Buah Pertobatan
Nats : Mat. 3:1-12
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Banyak
orang beragama Kristen tetapi sedikit yang menjadi pengikut Kristus bahkan
sangat sedikit yang sungguh-sungguh menjadi pengikut Kristus. Buktinya, dari lebih
2,4 milyar penduduk dunia yang beragama Kristen bisa dipastikan hanya 20% yang
beribadah pada hari minggu (selebihnya mencari kesenangan di luar gereja). Dari
20% yang beribadah di hari minggu hanya 2% yang sungguh-sungguh hatinya beribadah
kepada Tuhan. Sehingga benarlah firman Tuhan yang berkata: Banyak yang
terpanggil tetapi sedikit yang terpilih (Mat. 22:14). Dari manakah sebuah pohon
dikenal? Dari buahnya, sebab pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik
dan sebaliknya. Mari buktikan bahwa kita benar pengikut Kristus dengan
senantiasa menghasilkan buah pertobatan, sehingga tanpa perkataan pun kita bisa
memenangkan jiwa-jiwa yang ada disekitar kita. Sebab khotbah terbaik bukanlah
berkata-kata di atas mimbar tetapi senantiasa hidup dengan benar.
B.
ISI
1.
Arti
Pertobatan
a.
Secara
Teologis, bertobat berarti pindah dari kegelapan kepada terang Tuhan (1 Pet. 2:9). Dengan kata lain, bertobat berarti menerima Tuhan Yesus sehingga kita
menjadi anak-anakNya (Yoh. 1:12). Contoh: Saulus menjadi Paulus.
b.
Secara
Praktis, bertobat berarti suatu sikap hidup yang sadar akan perbuatannya yang
salah dan menyesalinya serta memohon ampunan kepada Tuhan. Contoh: Daud
menyesal dan memohon ampun saat ditegur oleh Natan tentang perzinahan yang ia
lakukan dengan Betsyeba (2 Sam. 12:13).
2.
Apakah
Baptisan sama dengan pertobatan?
Banyak
orang beranggapan bahwa baptisan adalah suatu jaminan bagi seseorang beroleh
keselamatan. Dengan kata lain bahwa seseorang yang sudah dibaptis berarti sudah
bertobat. Benarkah demikian? Baptisan yang bagaimanakah yang menyelamatkan
seseorang?
a.
Baptisan
Air (ayat 11).
Ketika
seseorang dibaptis dengan air, apakah diselam, dipercik atau dituang, semuanya
itu hanyalah sebagai tanda (lambang/simbol) sebagai seorang Kristen. Idealnya
memang seseorang yang akan dibaptis adalah mereka yang sudah mengerti tentang
keselamatan, namun pada kenyataannya banyak dilakukan hanya sebagai seremonial
gereja bahwa baptisan sebagai satu sakramen di organisasi gereja. Sehingga
tidak jarang kita lihat orang yang sudah dibaptis hidupnya tidak lebih baik
dari mereka sebelum dibaptis.
b.
Baptisan
Roh Kudus (ayat. 11, Kis. 1:5).
Inilah
baptisan yang sesungguhnya, bahwa seseorang yang telah menerima Yesus dan Roh
Kudus mengisi ruang hatinya maka pastilah ia sudah bertobat secara telogis
yaitu pindah dari kegelapan kepada Terang Tuhan yang ajaib. Salah satu penjahat
yang disalib bersama Kristus bertobat menjelang kematiannya dan ia beroleh
keselamatan.
c.
Baptisan
Api (ayat 11)
Baptisan
api bukanlah baptisan dalam arti cara atau salah satu metode baptisan selain
menggunakan air. Bahwa orang yang telah bertobat (dibaptis olehRoh Kudus) maka
Tuhan akan izinkan api (penderitaan) untuk memurnikan imannya. Sebab melalui
dapur perapianlah akan terbukti itu emas atau mitasi. Melalui pukulan, tempaan,
perapianlah sebuah bejana indah akan terbentuk. Contoh: Sadrakh, dkk harus
masuk perapian yang menyala-nyala, Daniel harus masuk ke Goa singa untuk ujian
imannya.
3.
Bukti
seseorang yang sudah bertobat.
a.
Mewarisi
iman Abraham (ay. 9).
Abraham
mampu melihat apa yang belum terlihat saat ia berangkat dari Ur-Kasdim menuju
Tanah perjanjian. Oleh karena itu ia disebut bapa orang beriman. Apakah Abraham
sampai di Tanah perjanjian? Jangankan Abraham Musa pun tidak sampai, tapi dalam
mata iman ia telah melihat tanah perjanjian itu. Ingat, iman yang besar sanggup
memindahkan gunung tapi lebih dari itu bahwa yang benar adalah tetap percaya
meskipun gunung tidak berpindah.
b.
Menghasilkan
buah yang baik (ay. 10).
Sebuah
pohon yang baik akan tetap menghasilkan buah yang baik walaupun ia di lempar
atau dijolok. Seorang yang sudah bertobat akan tetap hidup benar apapun masalah
yang datang dalam hidupny. Ia akan tetap berbuah manis dan menjadi berkat bagi
orang lain. Apa buahnya (Gal. 5:22-23)
c.
Bertahan
sampai akhir (ayat 12).
Untuk
membuktikan mana gandum dan jerami maka Tuhan sudah siapkan alat penampi. Untuk membuktikan seseorang benr sudah
bertobat maka Tuhan izinkan masalah sehingga telihat dia setia atau tidak, jika
ia bertahan dan setia sampai akhir maka benarlah ia dulu telah bertobat namun
sebaliknya jika ia tidak setia maka tidak benar bahwa dulu ia pernah menerima
Yesus dalam hatinya.
C.
KESIMPULAN
Mari
sambut Natal dengan satu keyakinan bahwa Tuhan bukan lagi lahir di kota
Betlehem tetapi hadir di hati kita sehingga pertobatan yang sejati
sungguh-sungguh menjadi milik kita. Dan itulah yang akan mengantarkan kita pada
kekekalan yang akan datang. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
No comments:
Post a Comment