Saturday, April 4, 2020

HASILKAN BUAH PERTOBATAN


Thema             : Hasilkan Buah Pertobatan
Nats                 : Mat. 3:1-12
Oleh                 : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.       PENDAHULUAN
Banyak orang beragama Kristen tetapi sedikit yang menjadi pengikut Kristus bahkan sangat sedikit yang sungguh-sungguh menjadi pengikut Kristus. Buktinya, dari lebih 2,4 milyar penduduk dunia yang beragama Kristen bisa dipastikan hanya 20% yang beribadah pada hari minggu (selebihnya mencari kesenangan di luar gereja). Dari 20% yang beribadah di hari minggu hanya 2% yang sungguh-sungguh hatinya beribadah kepada Tuhan. Sehingga benarlah firman Tuhan yang berkata: Banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih (Mat. 22:14). Dari manakah sebuah pohon dikenal? Dari buahnya, sebab pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik dan sebaliknya. Mari buktikan bahwa kita benar pengikut Kristus dengan senantiasa menghasilkan buah pertobatan, sehingga tanpa perkataan pun kita bisa memenangkan jiwa-jiwa yang ada disekitar kita. Sebab khotbah terbaik bukanlah berkata-kata di atas mimbar tetapi senantiasa hidup dengan benar.   
B.       ISI
1.      Arti Pertobatan
a.       Secara Teologis, bertobat berarti pindah dari kegelapan kepada terang Tuhan (1 Pet. 2:9). Dengan kata lain, bertobat berarti menerima Tuhan Yesus sehingga kita menjadi anak-anakNya (Yoh. 1:12). Contoh: Saulus menjadi Paulus.
b.      Secara Praktis, bertobat berarti suatu sikap hidup yang sadar akan perbuatannya yang salah dan menyesalinya serta memohon ampunan kepada Tuhan. Contoh: Daud menyesal dan memohon ampun saat ditegur oleh Natan tentang perzinahan yang ia lakukan dengan Betsyeba (2 Sam. 12:13).
2.      Apakah Baptisan sama dengan pertobatan?
Banyak orang beranggapan bahwa baptisan adalah suatu jaminan bagi seseorang beroleh keselamatan. Dengan kata lain bahwa seseorang yang sudah dibaptis berarti sudah bertobat. Benarkah demikian? Baptisan yang bagaimanakah yang menyelamatkan seseorang?
a.       Baptisan Air (ayat 11).
Ketika seseorang dibaptis dengan air, apakah diselam, dipercik atau dituang, semuanya itu hanyalah sebagai tanda (lambang/simbol) sebagai seorang Kristen. Idealnya memang seseorang yang akan dibaptis adalah mereka yang sudah mengerti tentang keselamatan, namun pada kenyataannya banyak dilakukan hanya sebagai seremonial gereja bahwa baptisan sebagai satu sakramen di organisasi gereja. Sehingga tidak jarang kita lihat orang yang sudah dibaptis hidupnya tidak lebih baik dari mereka sebelum dibaptis.
b.      Baptisan Roh Kudus (ayat. 11, Kis. 1:5).
Inilah baptisan yang sesungguhnya, bahwa seseorang yang telah menerima Yesus dan Roh Kudus mengisi ruang hatinya maka pastilah ia sudah bertobat secara telogis yaitu pindah dari kegelapan kepada Terang Tuhan yang ajaib. Salah satu penjahat yang disalib bersama Kristus bertobat menjelang kematiannya dan ia beroleh keselamatan.
c.       Baptisan Api (ayat 11)
Baptisan api bukanlah baptisan dalam arti cara atau salah satu metode baptisan selain menggunakan air. Bahwa orang yang telah bertobat (dibaptis olehRoh Kudus) maka Tuhan akan izinkan api (penderitaan) untuk memurnikan imannya. Sebab melalui dapur perapianlah akan terbukti itu emas atau mitasi. Melalui pukulan, tempaan, perapianlah sebuah bejana indah akan terbentuk. Contoh: Sadrakh, dkk harus masuk perapian yang menyala-nyala, Daniel harus masuk ke Goa singa untuk ujian imannya.
3.      Bukti seseorang yang sudah bertobat.
a.       Mewarisi iman Abraham (ay. 9).
Abraham mampu melihat apa yang belum terlihat saat ia berangkat dari Ur-Kasdim menuju Tanah perjanjian. Oleh karena itu ia disebut bapa orang beriman. Apakah Abraham sampai di Tanah perjanjian? Jangankan Abraham Musa pun tidak sampai, tapi dalam mata iman ia telah melihat tanah perjanjian itu. Ingat, iman yang besar sanggup memindahkan gunung tapi lebih dari itu bahwa yang benar adalah tetap percaya meskipun gunung tidak berpindah.
b.      Menghasilkan buah yang baik (ay. 10).
Sebuah pohon yang baik akan tetap menghasilkan buah yang baik walaupun ia di lempar atau dijolok. Seorang yang sudah bertobat akan tetap hidup benar apapun masalah yang datang dalam hidupny. Ia akan tetap berbuah manis dan menjadi berkat bagi orang lain. Apa buahnya (Gal. 5:22-23)
c.       Bertahan sampai akhir (ayat 12).
Untuk membuktikan mana gandum dan jerami maka Tuhan sudah siapkan alat penampi.  Untuk membuktikan seseorang benr sudah bertobat maka Tuhan izinkan masalah sehingga telihat dia setia atau tidak, jika ia bertahan dan setia sampai akhir maka benarlah ia dulu telah bertobat namun sebaliknya jika ia tidak setia maka tidak benar bahwa dulu ia pernah menerima Yesus dalam hatinya.
C.       KESIMPULAN
Mari sambut Natal dengan satu keyakinan bahwa Tuhan bukan lagi lahir di kota Betlehem tetapi hadir di hati kita sehingga pertobatan yang sejati sungguh-sungguh menjadi milik kita. Dan itulah yang akan mengantarkan kita pada kekekalan yang akan datang. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

No comments:

Post a Comment