Saturday, April 4, 2020

MENGUCAP SYUKUR


Thema                        : Mengucap Syukur
Nats                : Ef. 5:20                                
Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.


A.        PENDAHULUAN
Sering kita mendengar kesaksian seseorang dari atas mimbar tentang betapa ia bersyukur karena apa yang ia rindukan di jawab oleh Tuhan. Dengan berapi-api ia menyampaikan kebaikan Tuhan yang telah menjawab doanya. Bahkan tidak jarang kesaksian itu mengundang tepuk tangan dari jemaat yang mendengarkannya. Adalah sesuatu yang baik mengucap syukur atas kerinduan yang di jawab Tuhan. Sebaliknya, pernahkan kita mendengar kesaksian dari atas mimbar tentang seseorang yang bersyukur karena rumahnya terbakar saat mereka sekeluarga beribadah di gereja, seseorang yang bersyukur atas penyakit yang sudah ia derita puluhan tahun dan tak kunjung sembuh, seseorang yang bersyukur walaupun Tuhan belum memberikan keturunan yang sangat dirindukan, dll ? Mengucap syukur bukan berbicara hasil dari apa yang di doakan tetapi berbicara doa apapun hasilnya. Jika hasil yang membuat kita bersyukur maka ada kalanya kita berhenti bersyukur tetapi jika doa sebagai ucapan syukur maka kita akan senantiasa bersyukur, terkecuali kita berhenti berdoa.

B.        ISI
1.      Arti mengucap syukur
·      Secara praktis dalam KBBI: Bersyukur artinya berterima kasih. Misalnya: Saya bersyukur karena terhindar dari bahaya.
·      Secara teologis: Bersyukur adalah suatu sikap yang mengakui otoritas Allah dalam hidup kita. Paulus selalu berkata: “Aku mengucap syukur kepada Allah ....” (Rm. 1:8, 21, 1 Kor. 1:4, 14:18, Fil. 1:3, 5, Kol. 1:3, 3:17, 1 Tes. 1:2, dll). Artinya bahwa Paulus sangat menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan tetapi semua atas seizin Allah.
2.      Kapan mengucap syukur?
·      Setiap saat (senantiasa).
Ef. 5:20 “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita”.
·      Dalam segala hal (apapun yang terjadi)
1 Tes. 5:18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”.
            Ilustrasi : Raja dan dua pengawalnya.
3.      Hal-hal yang kita syukuri.
·      Secara teologis: Bersyukur atas anugerah keselamatan yang diberikan Tuhan (Maz. 118:21). Melalui peristiwa Nuzul (turunnya) Firman menjadi manusia maka kita beroleh keselamatan. Inilah hal yang sangat kita syukuri.
·      Secara praktis:
a.       Memberi jalan keluar untuk setiap masalah kita (Maz. 136:13). Laut Teberau selalu ada di perjalanan hidup kita, tetapi Allah sudah menyiapkan jalan untuk kita tempuh.
b.      Memimpin perjalanan hidup kita sepanjang tahun 2019 (Maz. 136:16). Gurun 2019 telah berlalu dengan pimpinan Tuhan, gurun selanjutnya pun akan Tuhan pimpin.
c.       Mencukupkan segala kebutuhan kita sepanjang tahun 2019 (Maz. 136:25). Sepanjang 2019 Tuhan telah sediakan manna dari sorga dan burung puyuh, maka tahun ini Tuhan akan sediakan yang lebih baik lagi.

C.        KESIMPULAN
Bersyukur adalah rahasia hidup bahagia. Jangan tunggu hidup bahagia untuk bersyukur tetapi bersyukurlah maka kita akan hidup bahagia. Jika kebahagiaan diukur dari apa yang kita miliki maka kita takkan pernah berbahagia sebab mereka yang sudah mempunyai segalanya (harta dunia) pun tak pernah bahagia. Bahagia itu sederhana, ingat resepnya “Bersyukurlah senantiasa dan dalam segala hal” maka bahagia akan menjadi milik kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin. 

No comments:

Post a Comment