Thema : Mengucap Syukur
Nats : Ef. 5:20
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Sering kita mendengar kesaksian seseorang dari atas mimbar tentang
betapa ia bersyukur karena apa yang ia rindukan di jawab oleh Tuhan. Dengan berapi-api
ia menyampaikan kebaikan Tuhan yang telah menjawab doanya. Bahkan tidak jarang
kesaksian itu mengundang tepuk tangan dari jemaat yang mendengarkannya. Adalah
sesuatu yang baik mengucap syukur atas kerinduan yang di jawab Tuhan.
Sebaliknya, pernahkan kita mendengar kesaksian dari atas mimbar tentang
seseorang yang bersyukur karena rumahnya terbakar saat mereka sekeluarga
beribadah di gereja, seseorang yang bersyukur atas penyakit yang sudah ia
derita puluhan tahun dan tak kunjung sembuh, seseorang yang bersyukur walaupun
Tuhan belum memberikan keturunan yang sangat dirindukan, dll ? Mengucap syukur
bukan berbicara hasil dari apa yang di doakan tetapi berbicara doa apapun
hasilnya. Jika hasil yang membuat kita bersyukur maka ada kalanya kita berhenti
bersyukur tetapi jika doa sebagai ucapan syukur maka kita akan senantiasa
bersyukur, terkecuali kita berhenti berdoa.
B.
ISI
1.
Arti
mengucap syukur
· Secara praktis dalam KBBI:
Bersyukur artinya berterima kasih. Misalnya: Saya bersyukur karena terhindar
dari bahaya.
· Secara teologis: Bersyukur adalah
suatu sikap yang mengakui otoritas Allah dalam hidup kita. Paulus selalu
berkata: “Aku mengucap syukur kepada Allah ....” (Rm. 1:8, 21, 1 Kor. 1:4,
14:18, Fil. 1:3, 5, Kol. 1:3, 3:17, 1 Tes. 1:2, dll). Artinya bahwa Paulus
sangat menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan tetapi
semua atas seizin Allah.
2.
Kapan
mengucap syukur?
· Setiap saat (senantiasa).
Ef. 5:20 “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama
Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita”.
· Dalam segala hal (apapun yang
terjadi)
1 Tes. 5:18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah
yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”.
Ilustrasi : Raja dan dua
pengawalnya.
3.
Hal-hal yang
kita syukuri.
· Secara teologis: Bersyukur atas
anugerah keselamatan yang diberikan Tuhan (Maz. 118:21). Melalui peristiwa
Nuzul (turunnya) Firman menjadi manusia maka kita beroleh keselamatan. Inilah
hal yang sangat kita syukuri.
· Secara praktis:
a.
Memberi
jalan keluar untuk setiap masalah kita (Maz. 136:13). Laut Teberau selalu ada
di perjalanan hidup kita, tetapi Allah sudah menyiapkan jalan untuk kita
tempuh.
b.
Memimpin
perjalanan hidup kita sepanjang tahun 2019 (Maz. 136:16). Gurun 2019 telah
berlalu dengan pimpinan Tuhan, gurun selanjutnya pun akan Tuhan pimpin.
c.
Mencukupkan
segala kebutuhan kita sepanjang tahun 2019 (Maz. 136:25). Sepanjang 2019 Tuhan
telah sediakan manna dari sorga dan burung puyuh, maka tahun ini Tuhan akan
sediakan yang lebih baik lagi.
C.
KESIMPULAN
Bersyukur adalah rahasia hidup bahagia. Jangan tunggu hidup
bahagia untuk bersyukur tetapi bersyukurlah maka kita akan hidup bahagia. Jika
kebahagiaan diukur dari apa yang kita miliki maka kita takkan pernah berbahagia
sebab mereka yang sudah mempunyai segalanya (harta dunia) pun tak pernah
bahagia. Bahagia itu sederhana, ingat resepnya “Bersyukurlah senantiasa dan
dalam segala hal” maka bahagia akan menjadi milik kita. Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
No comments:
Post a Comment