Saturday, April 4, 2020

TANTANGAN MENGIKUT TUHAN


Thema                 : Tantangan Dalam Mengikut Tuhan
Nats                       : Kej. 12:1-6
Oleh                      : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.        PENDAHULUAN
Ketika kita mengambil sebuah keputusan untuk mengikut Tuhan maka jangan pernah berpikir bahwa perjalanan hidup kita akan bebas hambatan seperti di jalan tol. Jika kita mengikut Tuhan untuk menghindari masalah hidup maka mungkin kita tidak akan jumpa lagi pada pertemuan ibadah berikutnya. Tetapi jika kita mengikiut Tuhan karena kita sadar bahwa Dialah penolong sejati dalam setiap aspek hidup kita maka kita kan tetap bersama di dalam Tuhan sampai akhir nanti. Tidak ada lautan yang tak bergelombang, sebab jika tak bergelombang maka pastilah bukan lautan. Tiada kehidupan yang terlepas dari tantangan, apakah ia orang percaya atau tidak, semuanya mengalami masalah. Namun perbedaannya adalah cara mereka mengatasinya. Jika mereka yang tak percaya mengandalkan kekuatannya, maka sebagai orang percaya kita berjuang bersama Tuhan. Jangan minta laut tak bergelombang, tetapi mintalah kekuatan kepada Tuhan untuk menghadapi gelombang tersebut sampai akhirnya kita tiba di dermaga dengan selamat sentosa.
B.        ISI
1.       Arti Tantangan
·      Tantangan adalah suatu situasi (keadaan) baik dari dalam atau luar yang dapat menghambat bahkan menghentikan suatu proses yang sedang berlangsung.
·      Tantangan mengikut Tuhan berarti suatu situasi (keadaan) baik dari dalam atau luar yang dapat menghambat bahkan menghentikan perjalanan seseorang dalam mengikut Tuhan.
Misalnya: Isteri Lot menoleh ke belakang sehingga menjadi tiang garam (Kej. 19:26). Mengapa ia menoleh ke belakang? Banyak kemungkinan, tetapi salah satunya mungkin ia ingat dengan harta benda yang ia tinggalkan di kota Sodom dan Gomora sehingga ia menoleh ke belakang. Seharusnya ia seperti Paulus yang berkata : Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku (Fil. 3:13)
2.       Apakah yang menjadi tantangan dalam mengikut Tuhan?
·      Berpisah dengan keluarga. Demi panggilan Abraham harus meninggalkan kampung halamannya dan berpisah dengan keluarganya (Kej. 12:1). Musa pasti bergumul dengan perasaannya saat harus pergi dari keluarganya. Bahkan di tengah perjalanan ia harus berpisah dengan Lot (Kej. 13:9). Hal yang sama juga dialami oleh Musa saat dipanggil Tuhan untuk memimpin umat Israel. Ia harus meninggalkan isterinya Zipora dan anaknya Gerson.
·      Sarai tidak bisa memiliki keturunan (Kej. 16:1a dan 2a). Sebagai sebuah keluarga setiap orang mengharapkan kelahiran anak sebagai generasi berikutnya. Sehingga Sarai dan Abraham sangat bergumul dengan hal ini.
·      Ketidaksabaran menantikan keturunan (Kej. 16:2). Musa mengikuti saran Sarai sehingga sampai hari ini keturunan Ismael (keledai liar, 16:12) selalu bangkit melawan keturunan Ishak. Hal yang sama terjadi dengan Musa, oleh karena kemarahannya kepada bangsa Israel ia tidak sampai di Tanah Perjanjian dan hanya sampai di Nebo (Bil. 20:11-12)
·      Mengalami Kesusahan. Abraham mengalami kelaparan (Kej. 12:10). Dalam hal ini Abraham melakukan kekeliruan dengan berbohong kepada Firaun tentang Sarai isterinya supaya ia mendapatkan harta benda dari Firaun sehingga mendatangkan malapetaka bagi orang Mesir.
·      Mendapat ujian iman (Kej. 22:2). Anak yang begitu lama dinantikan harus dipersembahkan kepada Tuhan. Tetapi Abraham lulus dalam ujian tersebut dan Tuhan memberi jalan keluar (22:12-13). Hal yang sama juga dialami oleh Ayub, segala yang ia miliki sirna dalam sekejap. Tapi ia mampu berkata: Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah Tuhan (Ayub 1:21).
3.       Sikap dalam menghadapi tantangan dalam mengikut Tuhan.
·      Taat dengan panggilan Tuhan (Kej. 12:4). Abraham pergi dari negerinya mengikuti panggilan Tuhan.
·      Percaya walaupun mustahil terjadi (Kej. 15:6). Abraham percaya akan mendapatkan keturunan.
·      Tenang dan berserah penuh (Kej. 22:3). Abraham tetap tenang dan berserah saat anaknya diminta Tuhan sebagai korban bakaran.
Oleh karena ketaatan, kepercayaan dan penyerahan diri Abraham dalam mengikut Tuhan maka ia disebut bapa orang beriman dan olehnya seluruh bangsa mendapat berkat melalui kelahiran Kristus. Hal yang sama juga akan terjadi di dalam hidup kita, saat kita setia menjalani hidup dengan segala tantangan yang ada maka Tuhan akan memberi jalan keluar dan menjadikan kita berkat bagi banyak orang.
C.         KESIMPULAN
Jangan pernah berpikir bahwa mengikut Tuhan membuat situasi selalu indah, sebab Tuhan mengizinkan badai datang dalam perjalanan hidup kita. Tetapi ingat bahwa yang Tuhan tidak akan pernah mengirim badai yang melampaui kekuatan kita. Dan bahwa badai yang ia izinkan itu hanya bertujuan untuk membentuk hidup kita menjadi semakin indah dihadapanNya. Ingatlah bahwa kita seperti tanah liat yang tiada bernilai, tetapi ketika kita sabar dalam menjalani proses maka kita akan menjadi sebuah bejana indah. Amin.

No comments:

Post a Comment