Saturday, April 4, 2020

MENYENANGKAN TUHAN


Thema                        : Menyenangkan Tuhan
Nats                : Kol. 1:10
Oleh                : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.


A.        PENDAHULUAN
Sebuah syair lagu berkata “Menyenangkan-Mu  senangkan-Mu, hanya itu kerinduanku”. Apakah setiap orang yang melantunkan lagu ini sungguh memaknainya atau hanya sekedar bernyanyi saja? Sebab tidak jarang lagu ini kita dengar juga dinyanyikan oleh orang-orang di lampu merah atau tempat-tempat tertentu hanya untuk memperoleh lembaran uang ribuan. Bahkan lebih mirisnya lagi, lagu ini dinyanyikan di lingkungan rohani tetapi tetapi orang yang menyayikannya tidak menunjukkan sikap seorang yang sungguh mau hidup menyenangkan Tuhan. Menyenangkan Tuhan bukanlah sebatas perkataan tetapi lebih dari itu seluruh aspek hidup kita menjadi milik Tuhan. Bagaimanakah hidup yang menyenangkan Tuhan? Rasul Paulus memberi pesan kepada jemaat di Kolose tetang cara hidup yang berkenan dan menyenangkan hati Tuhan.

B.        ISI
1.      Arti menyenangkan Tuhan
Menyenangkan Tuhan berarti suatu usaha untuk senantiasa  berkenan di hadapan Tuhan dalam seluruh aspek hidup (ay. 10). Untuk berkenan di hadapan Tuhan kita tidak bisa tinggal diam tetapi sesuatu yang harus diusahakan dan dikerjakan, sehingga Paulus berkata :”Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar (Fil. 2:12). Bahwa ketika seseorang telah menerima keselamatan maka ia akan berusaha hidup menyenangkan Tuhan, jika tidak demikian maka menjadi suatu pertanyaan, benarkah dia sudah diselamatkan?
2.      Bagaimanakah  hidup yang menyenangkan Tuhan?
·      Melaksanakan visi (amanat) Tuhan Yesus yaitu Injil bagi seluruh dunia (ay. 6). Bahwa hari ini kita menjadi orang percaya karena ada yang memberitakan Injil kepada kita maka menjadi tugas kita untuk memberitakannya kepada orang lain.
·      Menjadi pelayan Tuhan yang setia (ay. 7). Ketika kita setia maka Tuhan akan berkenan dan akan mempercayakan perkara yang lebih besar kepada kita (Mat. 25:21).
·      Berusaha mengerti kehendak Tuhan (ay. 9). Banyak orang Kristen yang berusaha semaksimal mungkin untuk mengerti tentang Allah. Bahkan pengertiannya mendahului kepercayaannya kepada Tuhan. Hal ini menyebabkan banyak orang yang beralih dari Tuhan saat pengertiannya tidak mampu menembus keberadaan Allah. Seharusnya kita berkata: “Aku tidak berusaha mengerti agar percaya, tetapi aku percaya agar mengerti.”
·      Hidup memberi buah (ay 10). Matius berkata : “Sebab dari buahnyalah pohon itu dikenal (Mat. 12:33). Orang yang mau menyenangkan Tuhan akan selalu: tekun (ay.11), sabar (ay. 11), bersyukur (12), bersukacita (ay. 12).
·      Bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah (ay. 10). Sebuah buku karangan Kelly M. Kapic berkata “Dari masa lampau hingga saat ini banyak teolog yang hanya mahir berteologi dengan ribuan teorinya tentang Allah tetapi sampai akhir hidupnya tidak pernah menyembah Allah itu sendiri”. Artinya bahwa pengetahuan yang ia miliki tidak membuatnya bertumbuh dalam mengenal Allah dengan benar.
3.      Hasil bagi orang yang hidup menyenangkan Tuhan.
Ketika kita senantiasa hidup berkenan (menyenangkan Tuhan) maka semuanya tidak akan sia-sia (1 Kor. 15:58). Apakah yang kita peroleh? Beroleh bagian dalam kerajaan Allah (ay. 12-13). Artinya, ketika kita setia sampai akhir maka tidak semata hanya keselamatan yang kita terima tetapi ada mahkota (bagian) yang Tuhan sediakan bagi kita (Why. 2:10c).

C.        KESIMPULAN
Menyenangkan Tuhan adalah hidup kita, sebab untuk kebahagian kita IA telah berikan segalanya. Sesungghunya Tuhan tidak membutuhkan kita, sebab tanpa kita pun IA tetap Tuhan yang besar dan Maha segalanya, tetapi kitalah yang butuh Tuhan sebab tanpaNya maka kita tiada arti dan tiada guna. Oleh karena kita sangat dan sangat membutuhkanNya marilah kita senantiasa hidup untuk menyenangkanNya. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

No comments:

Post a Comment