Thema : Menyenangkan Tuhan
Nats : Kol. 1:10
Oleh : Pdt. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.
PENDAHULUAN
Sebuah syair lagu berkata “Menyenangkan-Mu senangkan-Mu, hanya itu kerinduanku”.
Apakah setiap orang yang melantunkan lagu ini sungguh memaknainya atau hanya
sekedar bernyanyi saja? Sebab tidak jarang lagu ini kita dengar juga
dinyanyikan oleh orang-orang di lampu merah atau tempat-tempat tertentu hanya
untuk memperoleh lembaran uang ribuan. Bahkan lebih mirisnya lagi, lagu ini
dinyanyikan di lingkungan rohani tetapi tetapi orang yang menyayikannya tidak
menunjukkan sikap seorang yang sungguh mau hidup menyenangkan Tuhan.
Menyenangkan Tuhan bukanlah sebatas perkataan tetapi lebih dari itu seluruh
aspek hidup kita menjadi milik Tuhan. Bagaimanakah hidup yang menyenangkan
Tuhan? Rasul Paulus memberi pesan kepada jemaat di Kolose tetang cara hidup
yang berkenan dan menyenangkan hati Tuhan.
B.
ISI
1.
Arti
menyenangkan Tuhan
Menyenangkan Tuhan berarti suatu usaha untuk senantiasa berkenan di hadapan Tuhan dalam seluruh aspek
hidup (ay. 10). Untuk berkenan di hadapan Tuhan kita tidak bisa tinggal diam
tetapi sesuatu yang harus diusahakan dan dikerjakan, sehingga Paulus berkata :”Kerjakanlah
keselamatanmu dengan takut dan gentar (Fil. 2:12). Bahwa ketika seseorang telah
menerima keselamatan maka ia akan berusaha hidup menyenangkan Tuhan, jika tidak
demikian maka menjadi suatu pertanyaan, benarkah dia sudah diselamatkan?
2.
Bagaimanakah hidup yang menyenangkan Tuhan?
· Melaksanakan visi (amanat) Tuhan
Yesus yaitu Injil bagi seluruh dunia (ay. 6). Bahwa hari ini kita menjadi orang
percaya karena ada yang memberitakan Injil kepada kita maka menjadi tugas kita
untuk memberitakannya kepada orang lain.
· Menjadi pelayan Tuhan yang setia
(ay. 7). Ketika kita setia maka Tuhan akan berkenan dan akan mempercayakan
perkara yang lebih besar kepada kita (Mat. 25:21).
· Berusaha mengerti kehendak Tuhan
(ay. 9). Banyak orang Kristen yang berusaha semaksimal mungkin untuk mengerti
tentang Allah. Bahkan pengertiannya mendahului kepercayaannya kepada Tuhan. Hal
ini menyebabkan banyak orang yang beralih dari Tuhan saat pengertiannya tidak
mampu menembus keberadaan Allah. Seharusnya kita berkata: “Aku tidak berusaha
mengerti agar percaya, tetapi aku percaya agar mengerti.”
· Hidup memberi buah (ay 10).
Matius berkata : “Sebab dari buahnyalah pohon itu dikenal (Mat. 12:33). Orang
yang mau menyenangkan Tuhan akan selalu: tekun (ay.11), sabar (ay. 11),
bersyukur (12), bersukacita (ay. 12).
· Bertumbuh dalam pengetahuan yang
benar tentang Allah (ay. 10). Sebuah buku karangan Kelly M. Kapic berkata “Dari
masa lampau hingga saat ini banyak teolog yang hanya mahir berteologi dengan
ribuan teorinya tentang Allah tetapi sampai akhir hidupnya tidak pernah
menyembah Allah itu sendiri”. Artinya bahwa pengetahuan yang ia miliki tidak
membuatnya bertumbuh dalam mengenal Allah dengan benar.
3.
Hasil bagi
orang yang hidup menyenangkan Tuhan.
Ketika kita senantiasa hidup berkenan (menyenangkan Tuhan) maka
semuanya tidak akan sia-sia (1 Kor. 15:58). Apakah yang kita peroleh? Beroleh
bagian dalam kerajaan Allah (ay. 12-13). Artinya, ketika kita setia sampai
akhir maka tidak semata hanya keselamatan yang kita terima tetapi ada mahkota
(bagian) yang Tuhan sediakan bagi kita (Why. 2:10c).
C.
KESIMPULAN
Menyenangkan Tuhan adalah hidup kita, sebab untuk kebahagian kita
IA telah berikan segalanya. Sesungghunya Tuhan tidak membutuhkan kita, sebab
tanpa kita pun IA tetap Tuhan yang besar dan Maha segalanya, tetapi kitalah
yang butuh Tuhan sebab tanpaNya maka kita tiada arti dan tiada guna. Oleh
karena kita sangat dan sangat membutuhkanNya marilah kita senantiasa hidup
untuk menyenangkanNya. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
No comments:
Post a Comment