Monday, April 30, 2018

Melayani Kristus


Thema                        : Melayani Kristus
Nats                : 2 Tim. 4:5
Oleh                : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.

A.        PENDAHULUAN
Sebuah lirik lagu berbunyi “Memberi pelayanan dengan rela itulah panggilan Tuhanmu, memberi pelayanan dengan rela itulah panggilan bagimu”. Ketika kita menyanyikan lagu ini maka kita sedang menyatakan diri kita adalah seorang pelayan/hamba Tuhan. Tetapi tidak sedikit juga orang yang memiliki pemahaman bahwa hamba Tuhan adalah mereka yang memiliki gelar pendeta, penginjil, penatua, diaken, dll. serta memiliki gelar di bidang teologi (S. Th., M. Th dan D. Th). Sementara Alkitab sendiri mencatat bahwa hamba Tuhan adalah mereka yang mau dan rela menerima kehendak Tuhan dalam hidupnya. Maria berkata: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Luk. 1:38a). Apakah Maria seorang pendeta atau penatua? Apakah dia memiliki gelar teologi? Kalau ia tentu Alkitab mencatatnya. Tetapi Alkitab hanya mencatat bahwa Maria adalah kerabat dari Elisabet dan Imam Zhakaria. Jadi, hamba Tuhan bukanlah orang yang memiliki gelar dari gereja dan bukan juga orang yang memiliki title pendidikan teologi, tetapi mereka yang menyerahkan hidupnya untuk dipakai Tuhan.

B.        ISI
1.      Mengapakah kita melayani Kristus?
a.       Karena Tuhan Yesus telah melakukannya terlebih dahulu (Mat. 20:28). Sebagai pengikut Kristus maka kita harus meneladaniNya.
b.      Karena kita sudah dipanggil dari kegelapan kepada terangNya (1 Pet. 2:9). Sebagai orang yang sudah dipanggil maka kita harus memberitakan perbuatan-perbuatanNya yang ajaib kepada dunia ini.
2.      Sikap dalam melayani Kristus.
Tidak dapat dipungkiri ada orang yang melakukan suatu pelayanan bukan karena merupakan suatu panggilan tetapi karena motivasi lain. Misalnya:
a.       Karena materi. Ada orang melakukan pelayanan (pemberitaan Injil, dll) untuk mencari keuntungan (2 Kor. 2:17).
b.      Karena ingin dipuji atau supaya dilihat orang (Ef. 6:6).
Oleh karena itu, kita juga harus senantiasa menyelidiki hati kita, agar benar-benar motivasi kita murni dalam melayani Tuhan (2 Tim. 1:3).
Bagaimanakah sikap (karakter) seorang pelayan Kristus?
a.       Rendah hati (KPR 20:19a). Banyak orang susah datang kepada Tuhan karena melihat seorang pelayan yang tidak memiliki sikap rendah hati (sombong). Sehingga seorang Gandhi pernah berkata:"Saya tidak pernah menolak Kristus. Saya suka Kristus Anda. Tapi saya tidak suka dengan orang Kristen seperti Anda."
b.      Rela berkorban (KPR 2:19b). Seorang pelayan Kristus seharusnya memberiakn hidupnya (waktu, tenaga, pikiran, materi, dll) untuk melakukan tugas pelayanan.
c.       Dapat dipercaya (1 Kor. 4:2). Seorang pelayan Tuhan harus dapat dipercaya ketika diberi tanggung jawab dalam suatu pelayanan.
d.      Berfokus kepada Allah (Gal. 1:10, Ef. 6:6). Seorang pelayan Kristus tidak akan memikirkan dia berkenan kepada manusia tetapi kepada Allah. Jika memungkinkan memang adalah baik berkenan kepada Allah dan manusia, tetapi untuk hidup benar sering sekali kita berseberangan dengan orang-orang di sekitar kita.
e.       Menjadi teladan bagi orang lain (2 Tim. 2:24-25).  Dalam Matius 5:13-16 orang percaya dikatakan sebagai garam dan terang dunia yang senantiasa memberi rasa dan menerangi orang lain.

C.         KESIMPULAN
Menjadi seorang pelayan Kristus bukan suatu pekerjaan tetapi suatu panggilan bagi orang percaya, sehingga tidak memiliki batas waktu sampai kapan dikerjakan. Pastinya sampai batas akhir kehidupan kita di dunia ini kita harus tetap melayani Tuhan terlebih saat kita masih diberikan Tuhan kekuatan untu melakukannya. Sehingga tepat sekali yang dikatakan oleh pujian “Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan”. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

No comments:

Post a Comment