Thema :
Melayani Kristus
Nats :
2 Tim. 4:5
Oleh :
Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.
A.
PENDAHULUAN
Sebuah lirik
lagu berbunyi “Memberi pelayanan dengan rela itulah panggilan Tuhanmu, memberi
pelayanan dengan rela itulah panggilan bagimu”. Ketika kita menyanyikan lagu
ini maka kita sedang menyatakan diri kita adalah seorang pelayan/hamba Tuhan. Tetapi
tidak sedikit juga orang yang memiliki pemahaman bahwa hamba Tuhan adalah
mereka yang memiliki gelar pendeta, penginjil, penatua, diaken, dll. serta
memiliki gelar di bidang teologi (S. Th., M. Th dan D. Th). Sementara Alkitab
sendiri mencatat bahwa hamba Tuhan adalah mereka yang mau dan rela menerima
kehendak Tuhan dalam hidupnya. Maria berkata: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba
Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Luk. 1:38a). Apakah
Maria seorang pendeta atau penatua? Apakah dia memiliki gelar teologi? Kalau ia tentu Alkitab mencatatnya. Tetapi
Alkitab hanya mencatat bahwa Maria adalah kerabat dari Elisabet dan Imam
Zhakaria. Jadi, hamba Tuhan bukanlah orang yang memiliki gelar dari gereja dan
bukan juga orang yang memiliki title pendidikan teologi, tetapi mereka yang
menyerahkan hidupnya untuk dipakai Tuhan.
B.
ISI
1.
Mengapakah
kita melayani Kristus?
a.
Karena Tuhan
Yesus telah melakukannya terlebih dahulu (Mat. 20:28). Sebagai pengikut Kristus
maka kita harus meneladaniNya.
b.
Karena kita
sudah dipanggil dari kegelapan kepada terangNya (1 Pet. 2:9). Sebagai orang
yang sudah dipanggil maka kita harus memberitakan perbuatan-perbuatanNya yang
ajaib kepada dunia ini.
2.
Sikap dalam
melayani Kristus.
Tidak dapat
dipungkiri ada orang yang melakukan suatu pelayanan bukan karena merupakan
suatu panggilan tetapi karena motivasi lain. Misalnya:
a.
Karena materi.
Ada orang melakukan pelayanan (pemberitaan Injil, dll) untuk mencari keuntungan
(2 Kor. 2:17).
b.
Karena ingin
dipuji atau supaya dilihat orang (Ef. 6:6).
Oleh karena itu, kita juga harus senantiasa
menyelidiki hati kita, agar benar-benar motivasi kita murni dalam melayani
Tuhan (2 Tim. 1:3).
Bagaimanakah sikap (karakter) seorang pelayan
Kristus?
a.
Rendah hati
(KPR 20:19a). Banyak orang susah datang kepada Tuhan karena melihat seorang
pelayan yang tidak memiliki sikap rendah hati (sombong). Sehingga seorang
Gandhi pernah berkata:"Saya tidak pernah menolak Kristus.
Saya suka Kristus Anda. Tapi saya tidak suka dengan orang Kristen seperti Anda."
b.
Rela
berkorban (KPR 2:19b). Seorang pelayan Kristus seharusnya memberiakn hidupnya
(waktu, tenaga, pikiran, materi, dll) untuk melakukan tugas pelayanan.
c.
Dapat
dipercaya (1 Kor. 4:2). Seorang pelayan Tuhan harus dapat dipercaya ketika
diberi tanggung jawab dalam suatu pelayanan.
d.
Berfokus
kepada Allah (Gal. 1:10, Ef. 6:6). Seorang pelayan Kristus tidak akan
memikirkan dia berkenan kepada manusia tetapi kepada Allah. Jika memungkinkan
memang adalah baik berkenan kepada Allah dan manusia, tetapi untuk hidup benar
sering sekali kita berseberangan dengan orang-orang di sekitar kita.
e.
Menjadi
teladan bagi orang lain (2 Tim. 2:24-25).
Dalam Matius 5:13-16 orang percaya dikatakan sebagai garam dan terang
dunia yang senantiasa memberi rasa dan menerangi orang lain.
C.
KESIMPULAN
Menjadi
seorang pelayan Kristus bukan suatu pekerjaan tetapi suatu panggilan bagi orang
percaya, sehingga tidak memiliki batas waktu sampai kapan dikerjakan. Pastinya
sampai batas akhir kehidupan kita di dunia ini kita harus tetap melayani Tuhan
terlebih saat kita masih diberikan Tuhan kekuatan untu melakukannya. Sehingga
tepat sekali yang dikatakan oleh pujian “Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini
untuk melayani Tuhan”. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
No comments:
Post a Comment