Thema : Harga Sebuah Keselamatan
Nats : 1 Petrus 1:18 – 19
Oleh : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd.,
M. Th©.
A.
PENDAHULUAN
Sering sekali
kita membaca sebuah kalimat “Utamakan
Keselamatan” atau “Semoga Selamat
Sampai Tujuan”. Bahkan ketika kita bertemu dengan seseorang selalu terucap
“Selamat pagi, siang atau malam”.
Bahkan masih banyak sekali ucapan-ucapan yang lain yang menggunakan kata
selamat. Ini menandakan bahwa keselamatan adalah sesuatu yang sangat penting
bagi setiap orang. Secara umum sesuatu yang penting memiliki nilai atau harga
yang sangat tinggi. Oleh karena itu,
untuk sebuah keselamatan orang rela mengeluarkan biaya yang besar yang penting ia selamat (sehat) secara
jasmani. Bagaimanakah dengan keselamatan yang sesungguhnya? Seberapa banyakkah
orang memikirkannya seperti memikirkan keselamatan jasmaninya? Tahukah kita
berapa harga keselamatan yang sudah Tuhan sediakan bagi kita? Dalam banyak
pemberitaan Firman banyak yang berkata: Tuhan menyelamatkan anda dengan
cuma-cuma (gratis). Apakah itu berarti keselamatan itu murah? Pada kesempatan
lain ada yang berkata: Anda ditebus dengan harga yang mahal. Apakah itu berarti
keselamatan itu mahal? Sehingga kita harus melakukan banyak hal untuk
memperolehnya. Sehingga seorang Marthin Luter dengan tegas protes terhadap “Surat
Penebusan Dosa” yang di keluarkan oleh Kepausan Roma.
B.
ISI
1.
Murah
atau mahalkah harga sebuah keselamatan? Dalam hal ini kita bisa memilih kedua
jawaban murah atau mahal, tetapi kebenaran jawaban kita bukanlah pada pilihan
mahal atau murah tetapi bagaimana kita memahami harga sebuah keselamatan itu
sendiri.
a.
Keselamatan
itu murah(bahkan gratis). Mengapa dikatakan murah/gratis? Karena merupakan pemberian dari Allah (Ef.
2:8). Sebuah pemberian tidak membutuhkan suatu usaha atau kerja keras untuk
mendapatkannya. Sehingga sangat keliru
jika Kepausan Roma meminta orang Kristen (Khatolik) untuk membayar “Surat
Penebusan Dosa”, sebab Tuhan saja memberikan dengan gratis mengapa bisa mereka
meminta bayaran (tebusan). Walaupun dikatakan
gratis, tetapi kita harus tetap meiliki respon terhadap keselamatan itu sendiri
yaitu:
·
Menerima
keselamatan itu (Yoh. 1:12)
·
Beriman
(Ef. 2:8), Percaya (Yoh. 3:16)
·
Mengaku
dengan mulut (Rm. 10:9)
Tanpa
respon kita takkan pernah mendapatkan keselamatan itu walaupu gratis.
b.
Keselamatan
itu sangat mahal (bahkan tak ternilai harganya). Mengapa dikatakan tak ternilai
harganya? Karena tak ada harga yang mampu membayarnya. Keselamatan yang kita terima lebih dari emas
dan perak yang ada di seluruh dunia ini (1 Petrus 1:18 – 19). Sekedar
hitung-hitung matematis Tuhan Yesus membuat harga sebuah keselamatan:
·
Orang
kerasukan setan diselamatkan (Luk. 8:38). Untuk keselamatan orang tersebut
Tuhan Yesus mengorbankan sejumlah besar babi (Luk. 8:32).
·
Melebihi
nilai harta seorang pemuda yang sangat kaya (Mat. 19:21 – 22). Seorang pejabat
perpajakan pada zaman Yesus telah membuktikan bahwa keselamatan yang ia terima
tak sebanding dengan hartanya (Luk. 19:8 – 9).
2.
Bagaimana
sikap menghargai sebuah keselamatan?
Baik
kita memahami keselamatan sebagai sesuatu yang murah (gratis) atau mahal (tak
ternilai), hal terpenting adalah memiliki sikap yang benar terhadap keselamatan
itu sendiri. Sikap hidup orang yang telah menerima keselamatan itu adalah hidup
mengasihi Allah (Ul. 6:5, Mat. 22:37) dengan cara:
a.
Hidup
dalam persekutuan dengan Tuhan (Kel. 20:8, Yos. 24:15, Ibr. 10:25). Saat
bersekutu dengan Tuhan maka didalamnya akan senantiasa berdoa, merenungkan
Firman, memuji Tuhan, dan mengucap syukur kepada Tuhan.
b.
Hidup
berpadanan dengan Injil Kristus (Fil. 1:27). Perkataan, pikiran dan perbuatan
seturut dengan Firman Tuhan.
c.
Memberitakan
keselamatan yang sudah kita terima (1 Pet. 2:9).
C.
KESIMPULAN
Keselamatan yang
kita terima memang gratis, tetapi kita harus ingat bahwa sesutau yang gratis
bukan berarti murah apalagi murahan. Tuhan menggratiskannya bagi kita karena Ia
tahu kita tidak sanggup membayarnya dengan apapun yang kita miliki. Oleh karena
itu, kita harus menghargai keselamatan yang sudah Tuhan augerahkan bagi kita
dengan memiliki sikap hidup yang benar sampai akhir hidup kita. Tuhan Yesus
memberkati. AMIN.
No comments:
Post a Comment