Thema : Kesempurnaan Orang Kristen
Nats : Matius 19 : 21
Oleh : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd., M.
Th.
A.
PENDAHULUAN
Kesempurnaan
hanyalah milik Allah sebab Dialah yang menciptakan segala sesuatu dari tidak
ada menjadi ada. Tetapi dalam konteks ciptaan, manusia adalah ciptaan Allah
yang paling sempurna. Tetapi kesempurnaan manusia telah dirusak oleh dosa.
Sehingga hubungan yang awalnya begitu intim dengan Allah menjadi rusak akibat
kejatuhan Adam dan Hawa. Tetapi oleh kasih karunia Allah maka hubungan itu
dipulihkan kembali oleh Adam yang ke dua itulah Yesus Kristus (1 Kor. 15:45,
Roma 5:17). Sehingga melalui pribadi Yesus Kristus maka hati manusia dibaharui
(Ibr. 9:14, 10:22). Dengan kehadiran Kristus dalam hati manusia maka ia akan
kembali menjadi ciptaan yang sempurna sebagaimana Adam dan Hawa mula-mula
diciptakan. Kesempurnaan seorang Kristen tentu tidak dapat dinilai hanya dari kegiatan
ibadah atau sikap hidup yang ia jalani hari lepas hari tetapi dari seluruh
aspek hidupnya.
B.
ISI
1.
Kapankah
seseorang mencapai tingkat kesempurnaan?
·
Ketika
ia lahir dari Allah (Why. 3:9). Jika seseorang lahir dari Allah maka benih
ilahi akan tetap ada di dalam dia. Jika benih ilahi tetap tinggal di dalam dia
maka ia tidak dapat berbuat dosa lagi. Apakah kita masih berbuat dosa? Masih.
Jika demikian, apakah kita lahir dari Allah? Dosa tidaklah sebatas kesalahan
yang kita perbuat melalui perkataan, pikiran dan perbuatan kita sehari-hari.
Ketika kita belum mengakui dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
maka itulah dosa yang sesungguhnya dan membawa kita kepada kematian (maut).
Sehingga tidak mungkin orang yang lahir dari Allah (sudah menerima Yesus)
melakukan dosa (tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya). Tetapi
dosa secara praktis (perkataan, pikiran dan perbuatan) masih mungkin kita
perbuat dalam hidup kita. Tetapi jika seseorang yang mengaku sudah menerima
Kristus tetapi secara praktis terus-menerus berbuat dosa maka perlu
dipertanyakan, benarkah ia sudah menerima Kristus?
·
Ketika
hatinya dibersihkan dari segala yang jahat (Ibr. 10:22). Kejahatan manusia yang
paling besar adalah ketika ia tidak mengakui kedaulatan Allah. Adam dan Hawa
tahu bahwa di luar dirinya ada pribadi yang berdaulat tetapi mereka ingin
menyamai bahkan melampaui pribadi itu sehingga menerima tawaran iblis memakan
buah pengetahuan yang baik dan jahat (Kej. 3:5). Jika kemudian manusia menjadi
semakin jahat adalah akibat dari kejahatan mula-mula tersebut. Sehingga ketika
manusia percaya dalam hati dan mengakui dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan
yang berdaulat maka ia menjadi sempurna dan menerima keselamatan (Rm. 10:9).
2.
Bagaimanakah
cara hidup seorang Kristen yang sempurna?
·
Mengikut
Yesus dengan serius (Mat. 19:21). Tentu bukan maksud Tuhan Yesus “menjual
seluruh harta” bahwa sebagai orang percaya tidak boleh memiliki banyak harta,
tetapi Tuhan Yesus sedang mengatakan bahwa harta tidak lebih penting dari
keselamatan yang sudah Tuhan anugerahkan. Dan seorang Zakheus telah membuktikan
bahwa harta yang ia miliki tidak sepenting keselamatan yang diberikan Tuhan
Yesus. Banyak orang mengikuti Yesus tetapi hanya sedikit yang
bersungguh-sungguh. Yesus memberi makan lebih dari 5000 orang yang
berbondong-bondong mengikuti Dia, berapakah yang serius? Yesus menyembuhkan 10
orang berpenyakit kusta, berapakah yang kembali? Murid Yesus hanya 12 orang,
itupun 1 penghianat. Serius berarti fokus, bahwa apapun yang ia lakukan semua
karena Yesus (Ibr. 12:2).
·
Mengikut
Yesus dengan tekun (Yak. 1:4). Seseorang yang tekun tidak akan banyak komentar
dalam menjalani hidupnya. Kita bisa bandingkan dengan orang Israel yang
dipimpin Musa keluar dari tanah Mesir.
·
Menjadikan
Firman Tuhan sebagai penuntun hidup (Maz. 19:8, 1 Yoh. 2:5). Jika ada buku
penuntun hidup yang lebih sempurna dari Alkitab maka pilihlah buku itu. Tetapi
sampai hari ini tidak ada buku yang tetap dibaca orang dalam kurun waktu ribuan
tahun lamanya sebagai pedoman hidup selain Alkitab.
·
Menjadikan
Kasih sebagai dasar melakukan segala sesuatu (1 Kor. 13:2, Kol. 3:14). Satu
kata mampu mewakili seluruh isi Alkitab, kata itu adalah “KASIH”. Semua karena
kasih.
C.
KESIMPULAN
Untuk menuju
kesempurnaan seorang Kristen bukanlah sesuatu yang mudah dan terjadi dalam
waktu yang singkat. Sepanjang hidup yang kita jalani, sepanjang itu juga
perjalanan menuju kesempurnaan seorang Kristen. Jika hari ini kita gagal (ada
bagian hidup kita yang tidak seturut Firman Tuhan) bukan berarti perjuangan
berhenti dan kita mengakhirinya dengan sebuah kekalahan. Tetapi menjadi suatu
pengalaman bahwa dalam hal yang sama kita tidak seharusnya gagal lagi. Mari
terus berjuang sampai akhir nanti. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment