Monday, April 30, 2018

Kesempurnaan Seorang Kristen


Thema        : Kesempurnaan Orang Kristen
Nats            : Matius 19 : 21
Oleh            : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th.
A.     PENDAHULUAN
Kesempurnaan hanyalah milik Allah sebab Dialah yang menciptakan segala sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Tetapi dalam konteks ciptaan, manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna. Tetapi kesempurnaan manusia telah dirusak oleh dosa. Sehingga hubungan yang awalnya begitu intim dengan Allah menjadi rusak akibat kejatuhan Adam dan Hawa. Tetapi oleh kasih karunia Allah maka hubungan itu dipulihkan kembali oleh Adam yang ke dua itulah Yesus Kristus (1 Kor. 15:45, Roma 5:17). Sehingga melalui pribadi Yesus Kristus maka hati manusia dibaharui (Ibr. 9:14, 10:22). Dengan kehadiran Kristus dalam hati manusia maka ia akan kembali menjadi ciptaan yang sempurna sebagaimana Adam dan Hawa mula-mula diciptakan. Kesempurnaan seorang Kristen tentu tidak dapat dinilai hanya dari kegiatan ibadah atau sikap hidup yang ia jalani hari lepas hari tetapi dari seluruh aspek hidupnya.

B.     ISI
1.      Kapankah seseorang mencapai tingkat kesempurnaan?
·         Ketika ia lahir dari Allah (Why. 3:9). Jika seseorang lahir dari Allah maka benih ilahi akan tetap ada di dalam dia. Jika benih ilahi tetap tinggal di dalam dia maka ia tidak dapat berbuat dosa lagi. Apakah kita masih berbuat dosa? Masih. Jika demikian, apakah kita lahir dari Allah? Dosa tidaklah sebatas kesalahan yang kita perbuat melalui perkataan, pikiran dan perbuatan kita sehari-hari. Ketika kita belum mengakui dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka itulah dosa yang sesungguhnya dan membawa kita kepada kematian (maut). Sehingga tidak mungkin orang yang lahir dari Allah (sudah menerima Yesus) melakukan dosa (tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya). Tetapi dosa secara praktis (perkataan, pikiran dan perbuatan) masih mungkin kita perbuat dalam hidup kita. Tetapi jika seseorang yang mengaku sudah menerima Kristus tetapi secara praktis terus-menerus berbuat dosa maka perlu dipertanyakan, benarkah ia sudah menerima Kristus?
·         Ketika hatinya dibersihkan dari segala yang jahat (Ibr. 10:22). Kejahatan manusia yang paling besar adalah ketika ia tidak mengakui kedaulatan Allah. Adam dan Hawa tahu bahwa di luar dirinya ada pribadi yang berdaulat tetapi mereka ingin menyamai bahkan melampaui pribadi itu sehingga menerima tawaran iblis memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat (Kej. 3:5). Jika kemudian manusia menjadi semakin jahat adalah akibat dari kejahatan mula-mula tersebut. Sehingga ketika manusia percaya dalam hati dan mengakui dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan yang berdaulat maka ia menjadi sempurna dan menerima keselamatan (Rm. 10:9).
   
2.      Bagaimanakah cara hidup seorang Kristen yang sempurna? 
·         Mengikut Yesus dengan serius (Mat. 19:21). Tentu bukan maksud Tuhan Yesus “menjual seluruh harta” bahwa sebagai orang percaya tidak boleh memiliki banyak harta, tetapi Tuhan Yesus sedang mengatakan bahwa harta tidak lebih penting dari keselamatan yang sudah Tuhan anugerahkan. Dan seorang Zakheus telah membuktikan bahwa harta yang ia miliki tidak sepenting keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus. Banyak orang mengikuti Yesus tetapi hanya sedikit yang bersungguh-sungguh. Yesus memberi makan lebih dari 5000 orang yang berbondong-bondong mengikuti Dia, berapakah yang serius? Yesus menyembuhkan 10 orang berpenyakit kusta, berapakah yang kembali? Murid Yesus hanya 12 orang, itupun 1 penghianat. Serius berarti fokus, bahwa apapun yang ia lakukan semua karena Yesus (Ibr. 12:2).
·         Mengikut Yesus dengan tekun (Yak. 1:4). Seseorang yang tekun tidak akan banyak komentar dalam menjalani hidupnya. Kita bisa bandingkan dengan orang Israel yang dipimpin Musa keluar dari tanah Mesir.
·         Menjadikan Firman Tuhan sebagai penuntun hidup (Maz. 19:8, 1 Yoh. 2:5). Jika ada buku penuntun hidup yang lebih sempurna dari Alkitab maka pilihlah buku itu. Tetapi sampai hari ini tidak ada buku yang tetap dibaca orang dalam kurun waktu ribuan tahun lamanya sebagai pedoman hidup selain Alkitab.
·         Menjadikan Kasih sebagai dasar melakukan segala sesuatu (1 Kor. 13:2, Kol. 3:14). Satu kata mampu mewakili seluruh isi Alkitab, kata itu adalah “KASIH”. Semua karena kasih.

C.     KESIMPULAN
Untuk menuju kesempurnaan seorang Kristen bukanlah sesuatu yang mudah dan terjadi dalam waktu yang singkat. Sepanjang hidup yang kita jalani, sepanjang itu juga perjalanan menuju kesempurnaan seorang Kristen. Jika hari ini kita gagal (ada bagian hidup kita yang tidak seturut Firman Tuhan) bukan berarti perjuangan berhenti dan kita mengakhirinya dengan sebuah kekalahan. Tetapi menjadi suatu pengalaman bahwa dalam hal yang sama kita tidak seharusnya gagal lagi. Mari terus berjuang sampai akhir nanti. Amin. Tuhan Yesus memberkati. 
                                                       

No comments:

Post a Comment