Thema : Menjadi Pribadi Yang Konsisten
Nats : Ester 4 : 16
Oleh : Ev. Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th©.
A. PENDAHULUAN
Pernyataan
Ester yang berbunyi : “kalau terpaksa aku
mati, biarlah aku mati"
bukanlah suatu pernyataan konyol seperti yang juga sering diungkapkan oleh
orang-orang tertentu dalam menghadapi masalah. Tetapi pernyataan Ester tersebut
adalah suatu pernyataan yang menggambarkan bahwa Ester adalah pribadi yang
konsisten dalam mengambil suatu keputusan yang sulit dalam situasi terjepit.
Sebagai seorang yang sangat dekat dengan tampuk kekuasaan yang menjanjikan
kehidupan yang bergelimang harta Ester bisa saja memilih untuk tidak ambil
pusing dengan masalah yang dihadapi oleh bangsa Israel yang akan dimusnahkan
oleh Raja Ahasyweros melalui Haman. Sebab dalam perjalanannya menjadi seorang
Ratu di Kerajaan Persia, bangsa Israel tidak memiliki andil, sebagaimana yang
sering di alamai oleh para politisi bangsa ini. Tetapi rasa cinta kepada
bangsanya membuat dia konsisten untuk mempertaruhkan hidupnya. Hal yang sama
juga kita lihat pada diri seorang Ahok, walaupun akhir dari sikap konsistennya
mengantarkan dia ke balik jeruji. Tetapi, apa yang dilakukan oleh Ester dan
juga Ahok telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dan sejarah telah
mencatatnya.
B. ISI
1.
Arti
konsisten
·
Dalam KBBI
konsisten artinya tetap (tidak berubah-ubah); selaras/sesuai perkataan dengan
perbuatan.
·
Menurut
Alkitab:
Ø
Berketetapan
(Dan. 1:8). Daniel berketetapan untuk tidak memakan santapan raja.
Ø
Memiliki prinsip
(motto).
v
Ayub : TUHAN
yang memberi TUHAN yang mengambil, terpujilah TUHAN (Ay. 1:21).
v
Daniel, dkk
: Jika Tuhan sanggup melepaskan kami biarlah Ia melepaskan kami, andaipun tidak
kami tidak akan menyembah patung itu (Dan. 3:16-17)
v
Yusuf :
Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa
terhadap Allah? (Kej. 39:9)
v
Ester : Kalau
terpaksa aku mati, biarlah aku mati (Est. 4:16)
v
Jika ya, katakan ya. Jika tidak
katakana tidak (Mat. 5:37)
2.
Mengapa
banyak orang Kristen yang gagal konsiten?
·
Karena masih
mengarahkan hati kepada berhala.
Memang orang
Kristen tidak lagi menyembah patung, tetapi sering lebih fokus kepada hal lain
yang bukan Allah untuk mendapatkan kenyamanan dan kebahagian.
Ø
Ananias dan
Safira memberhalakan uang (Kis. 5:3)
Ø
Memberhalakan
pekerjaan. Daniel, dkk tidak pernah takut kehilangan pekerjaan sebagai pegawai
raja Nebukadnezar dan Darius.
Ø
Memberhalakan
jabatan. Ester tidak pernah takut kehilangan jabatannya sebagai ratu di
kerajaan Ahasyweros. Hal yang sama kita lihat pada sosok Ahok yang tidak pernah
takut kehilangan jabatan.
·
Karena
beribadah tanpa menyembah Allah.
Sejatinya
orang yang beribadah hatinya tertuju kepada Allah. Tetapi banyak orang Kristen
beribadah tanpa menyembah Allah.
Ø
Hati kita
tertuju kepada harta dunia (Mat. 6:21)
Ø
Lebih fokus dengan
ajaran manusia (Mat. 15:9)
Ø
Ibadah hanya
sebatas kebutuhan bersosialisasi.
·
Karena
menempatkan akal melampaui iman.
Seorang tokoh mengatakan : ” Aku tidak
berusaha mengerti agar percaya, tetapi aku percaya agar mengerti.” Peryataan
ini tentu bertentangan dengan banyak pernyataan orang Kristen yang suka berkata
“tidak masuk akal”. Kita percaya kalau Adam diciptakan Tuhan dari debu, kita
juga percaya bahwa Yesus lahir tanpa seorang ayah. Tetapi mengapa kita sulit
untuk percaya kalau Tuhan akan menyembuhkan penyakit kita, memberkati usaha
kita, memberikan masa depan kepada anak-anak kita. Sehingga ketidakpercayaan
kita membuat kita tidak konsisten mengikut Tuhan. Jadi mengikut Tuhan bukan
tidak masuk akal tetapi melampaui akal kita artinya kita harus memposisikan
akal kita sebagai pelayan iman, sehingga benarlah yang dikatakan dalam Mat.
22:37.
C. PENUTUP
Menjadi pribadi yang konsisten adalah suatu
proses selama kita menjalani kehidupan yang Tuhan izinkan untuk kita jalani.
Tetapi semua tidak terlepas dari respon kita terhadap kebenaran firman Tuhan.
Semakin kita mengutamakan perkara-perkara rohani (berdoa, membaca firman,
beribadah, bersyukur, dll) maka kita akan semakin menjadi pribadi yang
konsisten dan demikian juga sebaliknya. Mari kita terus belajar menjadi pribadi
yang konsisten. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
No comments:
Post a Comment