Monday, April 30, 2018

Membangun Mezbah Keluarga


Thema             : Mengapa Membangun Mezbah Keluarga?
Nats                 : Yos. 24:15
Oleh                : Nelson Sembiring, S. Pd., M. Th©.
A.    PENDAHULUAN
Sejak semula Tuhanlah yang membentuk sebuah keluarga, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging (Kej. 2:24). Tentu Tuhan memiliki tujuan dalam membentuk sebuah keluarga. Berkeluarga adalah suatu panggilan bagi orang percaya, sehingga melalui sebuah keluarga nama Tuhan ditinggikan dan dipermuliakan. Jika berkeluarga hanya sebatas kebutuhan memiliki teman hidup atau memiliki keturunan tanpa memenuhi panggilan Tuhan maka dapat dipastikan keluarga tersebut tidak akan pernah menemukan kebahagian yang sejati. Banyak keluarga telah bertahun-tahun mengarungi rumah tangga tapi belum menemukan tujuan yang sebenarnya, mungkin juga ada diantara kita, maka biarlah hari ini kita boleh menyadari bahwa karena panggilan Tuhan dan untuk kemuliaan namaNyalah kita menjadi keluarga saat ini. Dan saat kita memuliakan nama Tuhan ditengah-tengah keluarga kita maka sadar atau tidak kita sedang membangun Mezbah Keluarga.
B.     ISI
1.      Apakah arti mezbah keluarga?
Mezbah keluarga adalah suatu momen saat sebuah keluarga secara bersama-sama menghadirkan Tuhan di tengah-tengah keluarga dan itu merupakan suatu gaya hidup bersama (Yos. 24:15).
2.      Bagaimana proses terbangunnya mezbah keluarga?
Membangun mezbah keluarga adalah suatu proses yang panjang, banyak kemungkinan yang dialami sebuah keluarga hingga terbangun sebuah mezbah keluarga yang baik.
Ø  Sejatinya memang sebuah keluarga Kristen harus dibangun oleh dua pribadi yang sepadan (2 Kor. 6:14) sehingga dari sejak awal keluarga itu dibentuk mezbah itu langsung terbangun dengan baik sebab keduanya orang percaya.  Dan ketika anak-anak lahir di tengah keluarga maka kedua orang tua juga bersama-sama mendidik anak untuk beribadah kepada Tuhan.
Ø  Sebagian keluarga mengawalinya dengan kurang seimbang, di mana hanya salah seorang di antara mereka yang rindu untuk membangun mezbah keluarga. Ini merupakan suatu pergumulan tersendiri bagi setiap pasangan jika hanya dia sendiri yang rindu untuk beribadah kepada Tuhan. Tentu bukan pilihan bagi orang percaya untuk memilih mengakhiri rumah tangga tersebut sebab tidak ada perceraian dalam keluarga Kristen (Mat. 19:6). Jadi, hal terbaik yang harus dilakukan adalah terus berdoa dan berusaha menjadi pasangan yang baik sehingga pasangan yang tidak percaya akhirnya datang kepada Tuhan (1 Pet. 3:1-2, 1 Kor. 7:14) dan anak-anak lahir dalam keluarga juga akan menjadi anak-anak yang takut akan Tuhan.
Ø  Bagaimana jika keduanya sama-sama tidak rindu datang kepada Tuhan?
Tidak jarang sebuah keluarga dibentuk tanpa kehadiran Tuhan di dalamnya, memang keluarga yang demikian rentan dengan percekcokan dan diakhiri dengan perceraian. Namun, tidak jarang juga keluarga yang demikian bisa menghadirkan mezbah dalam keluarganya. Dalam hal ini Tuhan punya cara untuk mengutus hambaNya untuk menjadi jalan bagi sebuah keluarga mengenal Tuhan. Kepala penjara di Filipi meminta Rasul Paulus untuk membaptis dia dan keluarganya dan mereka menjadi orang percaya (Kis. 16:31-34) dan dapat dipastikan setelah itu terbangunlah mezbah keluarga tersebut.
3.      Mengapa orang percaya membangun mezbah keluarga?
Ø  Karena itu peritah Tuhan sejak semula (Ul. 6:6-7)
Ø  Karena melalui mezbah kelurga akan lahir keturunan ilahi (Mal. 2:15)
Ø  Karena masalah bisa datang setiap saat ke dalam keluarga. Contoh : Ayub hidup saleh dan selalu membimbing keluarganya untuk takut akan Tuhan, dan itulah yang membuat dia sanggup bertahan dalam badai yang sangat luar biasa dan bangkit dan menjadi pemenang yang sejati.
4.      Bagaimana menjaga mezbah keluarga yang sudah terbangun?
Gedung yang dibangun berbulan-bulan bisa hancur dalam sekejap. Mezbah keluarga harus tetap dijaga agar tetap berjalan dengan baik dengan cara:
Ø  Meletakkan fondasi yang benar (Mat. 7:24). Fondasi yang benar adalah selalu mendengar dan melakukan apa kata Firman Tuhan.
Ø  Saling menjaga perasaan sebagai anggota keluarga (Suami-isteri, Ef. 5:22 dan 25; Orang tua-Anak, Ef. 6:1-2, 6:4, Kol. 3:21)
C.     KESIMPULAN
Tidak ada pilihan lain bagi keluarga Kristen selain membangun mezbah di tengah keluarganya, sebab dengan demikian perjalanan hidup keluarga akan menjadi lebih aman, tentram dan bahagia. Sebab, ibadah mengandung janji baik untuk kehidupan saat ini maupun kehidupan yang akan datang. TYM. AMIN.
Donasi Untuk Pengembangan Pelayanan. 
No. Rekening BNI : 0330445252 (Cabang Medan)
Nama : Bpk NELSON

No comments:

Post a Comment